Masyarakat & Gaya Hidup

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bisnis dari aspek pemasaran
Advertisements

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
KONSUMEN DAN PRODUSEN Memahami Konsep Ekonomi dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen Guru : Aria Susman, SE.
Oleh: Olih Solihudin, SS
KD. 2.3 Perilaku Konsumen dan Produsen
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Nabilah [ I ] Sinta Rachma Putri [ I ]
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Lepas jaketnya dunk Kalo gak sedang sakit !!!
Pengertian Stratifikasi Sosial
PERMASALAHAN KOTA.
STRATIFIKASI SOSIAL Konsep Stratifikasi
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
Pertemuan 9 BUDAYA, SUBBUDAYA DAN KELAS SOSIAL
Dampak Pariwisata dan Lingkungan Binaan
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Mobilitas Sosial Kelompok 1 : Bagus Imam S. (13.004)
Itu pemenuhannya menjadi hal yang utama dalam kehidupan manusia. Rumah selain Rumah adalah merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling dasar, untuk for.
Ekonomi Kota.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
BATASAN TEORI SOSIOLOGI PERDESAAN
Manajemen Strategi: Pengantar
EKONOMI PERKOTAAN.
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Sikap dan Kepuasan Kerja (Pertemuan ke-3)
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Kota yang berkelanjutan
Bab 5 Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Kelompok 9 Dananggana Satria Tama ( ) Fitria Nur Sarah Berliana P ( ) Hafidh Lukmam S ( ) M. Nursalim ( ) Syilvia.
Pertumbuhan & Pembangunan
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Masyarakat Konsumen Gaya Hidup dan Budaya Konsumen
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
URBANISASI & IMPLIKASINYA
PENDUDUK Penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah.
Perekonomian Indonesia
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
URBANISASI.
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN
STRUKTUR SOSIAL OLEH SRI SUNTARI
GLOBALISASI, APA ITU ? Fakta dan proses, bukan produk akhir
Konteks “PERKEMBANGAN KOTA” dalam arsitektur
Perubahan Perubahan Kebudayaan
Produksi & Reproduksi Kebudayaan: Pembentukan Identitas
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
PERKEMBANGAN BAHASA.
TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI
Gender, Kelas Sosial, dan Gaya Hidup PERTEMUAN 13
Struktur Sosial.
“Hanya laki-laki yang (ber)migrasi”, benarkah
PSIKOLOGI REMAJA Oleh : Citra Dewi, M.Psi., Psikolog
Urbanisasi dan Kontra Urbanisasi
DAMPAK PERTUMBUHAN KOTA OLEH FAIZAH MASTUTIE (pertemuan ke 2)
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Pengertian Stratifikasi Sosial
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
URBANISASI : MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Sumber : Sosiologi Suatu Pengantar. Prof. DR. Soerjono Soekanto, Dra. Budi Sulistyowati MA. MATA KULIAH.
Bab 5 Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
Transcript presentasi:

Masyarakat & Gaya Hidup Teori Kebudayaan Irana Astutiningsih, S.S., M.A

Apakah Gaya Hidup ?

Apakah Gaya Hidup? Istilah gaya hidup diperkenalkan oleh Alfred Adler (psikolog Austria) th 1929 Dalam konteks ini gaya hidup tidak dibatasi dalam dikotomi baik dan buruk namun lebih pada bagaimana gaya hidup berkorelasi dengan identitas sosial Dalam konteks ini gaya hidup lebih mengacu pada masyarakat perkotaan

Apakah Gaya Hidup? : perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.  : frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.

Implikasi Urbanisasi Menurut UNITED NATIONS : 60,7% penduduk Indonesia akan berada di kota pada tahun 2025 Sekitar 167,4 juta penduduk memadati kota-kota di Indonesia  berimplikasi terhadap berbagai persoalan sosial (tempat tinggal, lapangan kerja, fasilitas transportasi, ruang berkegiatan sosial)

Implikasi Tekanan Penduduk di Perkotaan Fasilitas publik menjadi tidak memadai Pengelolaan ruang menjadi lebih rumit  naiknya harga tanah Persoalan kenyamanan  polusi udara, suara, kriminalitas Terbentuknya sistem metropolitan

Terbentuknya sistem metropolitan Sistem metropolitan : sekelompok kota yang terdiri dari kota induk dan kota sekitarnya (kota satelit) Perkembangan kota baru dilihat dalam hal ketergantungannya dengan kota induk Pada dasarnya, pembangunan kota baru diarahkan pada pembentukan kota mandiri (self-contained city)  kota yang memiliki urban economic base yang menjadi sumber lapangan kerja bagi warganya

Terbentuknya Sistem Metropolitan Perloff & Sandberg : “Kota baru mandiri ditandai dengan rendahnya jumlah penglaju ulang alik, tingkat lapangan kerja yang memenuhi kebutuhan lapangan kerja bagi penduduk kota, dan keragaman jenis lapangan kerja” (dalam Firman, 1989) Pada perkembangannya, pengembangan economic base di kota baru justru mendorong makiin berkembangnya kegiatan ekonomi kota induk  kota baru makin tergantung pada kota induk

Gaya Hidup & Budaya Konsumsi Gerakan penduduk ke kota satelit  didasari oleh pencarian tempat tinggal yang nyaman dan bebas dari kepadatan  harga yang mahal dengan berbagai fasilitas  kelompok profesional dengan kekuatan ekonomi tinggi Proses konsumsi (rumah salah satunya ) merupakan salah satu instrumen penting untuk menjelaskan gaya hidup

Budaya Konsumsi & Identitas Budaya konsumsi yang makin marak telah menggeser nilai fungsional menjadi nilai simbolik  dapat dijelaskan dalam 3 hal: 1. Kelas sosial telah membedakan proses konsumsi (tiap kelas menunjukkan proses identifikasi yang berbeda) 2. Barang yang dikonsumsi menjadi wakil kehadiran (berhubungan dengan aspek psikologis I Shop, Therefore I am) 3. Konsumsi suatu citra (nilai simbolik) merupakan alat ekspresi diri bagi kelompok

Pendapat Ahli & Teori Tentang Budaya Konsumsi Antony Giddens (1991) : Proses konsumsi merupakan “emancipatory politics” dan “life politcs” Sebagai emancipatory politics, konsumsi membebaskan manusia dari hambatan-hambatan posisi sosial tradisional (kelas, gender, usia, etnis) Sebagai life politics, konsumsi merupakan politik aktualisasi diri dalam lingkungan yang bersifat global

Pendapat Ahli & Teori Tentang Budaya Konsumsi Baudrillard (1998) : situasi masyarakat kontemporer dibentuk oleh kenyataan bahwa manusia sekarang dikelilingi faktor konsumsi. Manusia tidak akan pernah merasa terpuaskan atas kebutuhan-kebutuhannya.  rasionalitas konsumsi telah jauh berubah; masyarakat membeli barang bukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan (needs) namun lebih sebagai pemenuhan hasrat (desire).

Pendapat Ahli & Teori Tentang Budaya Konsumsi Baudrillard: logika konsumsi masyarakat bukan lagi berdasarkan use value atau exchange value melainkan hadir nilai baru yang disebut “symbolic value”. orang tidak lagi mengkonsumsi objek berdasarkan nilai tukar atau nilai guna, melainkan karena nilai tanda / simbolis yang sifatnya abstrak dan terkonstruksi. kaburnya batas antara penanda dan petanda (signifier & signified)  hyperrealitas

Pendapat Ahli & Teori Tentang Budaya Konsumsi Appadurai (1991): Berpindahnya penduduk ke kota baru telah menghilangkan batas-batas kebudayaan karena kota baru memiliki landscape dan ethnoscape yang berbeda  berbagai fasilitas dengan fungsi modern ( mall, sekolah, tempat ibadah, tempat rekreasi, dll) Anderson (1991) Persoalan penting justru terkait dengan identitas lokal (apakah lokalitas sebagai resistensi atau akomodasi kultural)