TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT
Kualitas agregat sangat mempengaruhi kualitas mutu beton Karena agregat menempati 70 -75% dari kualitas volume bahan penyusun beton
Dengan agregat yang baik, beton dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama (durable) dan ekonomis
Pengaruh sifat Agregat pada sifat bahan Pengaruh pada Sifat beton Bentuk, tekstur, gradasi Beton cair Kelecakan Pengikatan dan pengerasan Sifat fisik, sifat kimia, mineral Beton keras Kekuatan, kekerasan, katahanan (durability)
Beberapa sifat fisik beton secara langsung bergantung terhadap agregat seperti kepadatan, panas jenis dan modulus elastisitas
JENIS-JENIS AGREGAT Ukuran dan produksi perbedaan antara agregat kasar dan halus adalah ayakan 5 mm Agregat halus adalah agregat yang ukuran lebih kecil dari ukuran 5 mm Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran lebih besar dari 5 mm
JENIS-JENIS AGREGAT Agregat dapat diambil dari batuan alam ukuran kecil maupun batu alam besar yang dipecah
JENIS-JENIS AGREGAT 2. Kepadatan Jenis Kepadatan (kg/m³) Ringan 300-1800 Sedang 2400-3000 Berat >4000
BS 812 membagi kedalam kelompok : JENIS-JENIS AGREGAT 3. Petrologi BS 812 membagi kedalam kelompok : Artifisial, basalt, Flint, Gabbo, Granit, Grifstone, Hornfels, batu Kapur, Prophyry, Quartzite dan Schist
JENIS-JENIS AGREGAT 4. Mineralogi Menurut ASTN C294, klasifikasi komposisi mineral semen portland adalah : felpspars, mineral-mineral silika, karbon, sulfat, besi sulfida, besi magnesium, zeolit, oksida besi dan mineral lainnya
GRADASI AGREGAT Gradasi (pembagian/ distribusi butir, gradding) Distribusi ukuran butir agregat Agregat diayak berurutan menurut ayakan standar
GRADASI AGREGAT HALUS Bagian yang lolos dari suatu ayakan tidak boleh lebih dari 45% dari yang tertahan di ayakan berikutnya Modulus kehalusan antara 2,3 – 3,1 Variasi tidak lebih dari 0,2
GRADASI AGREGAT HALUS Gradasi dan keseragaman agregat halus lebih menentukan kelecakan (workability) daripada gradasi dari keseragaman agregat kasar Karena mortar berfungsi sebagai pelumas sedangkan agregat kasar hanya sebagai pengisi ruang saja
SII mensyaratkan modulus kehalusan agregat kasar antara 6,0 – 7,1 GRADASI AGREGAT KASAR SII mensyaratkan modulus kehalusan agregat kasar antara 6,0 – 7,1 Gradasi agregat kasar untuk ukuran maksimum tertentu dapat divariasikan tanpa berpengaruh besar pada kebutuhan semen dan air yang baik
PERBANDINGAN ANTARA AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR Terlalu sedikit pasir dapat menghasilakn beton yang segregasi atau keropos, karena kelebihan agregat kasar Terlalu banyak pasir juga akan dapat menghasilkan beton dengan kepadatan rendah dan kebutuhan air yang tinggi
Pasir umumnya 25 – 65% dari volume total agregat PERBANDINGAN ANTARA AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR Pasir umumnya 25 – 65% dari volume total agregat Untuk pemadatan yang baik, volume matriks ( udara, air, semen, dan agregat halus) sebaiknya sekitar 45 sampai 50% volume tergantung angularity dari agregat kasar
PERBANDINGAN ANTARA AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR Jika agregat halus mengandung butiran yang sangat halus, maka semakin sedikit dibutuhkan untuk membuat campuran workable Namun jika proporsi ini dilebihi, pasta semen harus meliputi lebih banyak total luas permukaan agregat, dan mungkin campuran menjadi tidak workable
UNDERSANDED DAN OVERSANDED Bila jumlah agregat halus terlalu sedikit maka campuran beton akan disebut undersanded Pastanya tidak cukup untuk mengisi ruang-ruang kosong sehingga campuran akan mudah untuk terpisah (segregate) dan sukar untuk dikerjakan
Campuran memang kohesif tapi tidak terlalu lecak UNDERSANDED DAN OVERSANDED Bila jumlah agregat halus terlalu banyak, maka campuran disebut oversanded Campuran memang kohesif tapi tidak terlalu lecak Ia membutuhkan air yang lebih banyak sehingga mahal karena membutuhkan semen lebih banyak untuk mengimbangi faktor air-semen yang sama
UNDERSIZE DAN OVERSIZE Kadang-kadang kita menjumpai adanya butiran pasir dalam agregat kasar, kondisi ini disebut undersize Sebaliknya kadang-kadang terdapat agregat kasar dalam agregat halus, ini disebut oversize Untuk mengantisipasinya, agregat harus diayak dan dipecah ke ukuran yang benar
ABSORPSI DAN KADAR AIR Air yang terkandung dalam agregat akan mempengaruhi jumlah air yang diperlukan dalam campuran (mix) Agregat yang basah akan membuat campuran lebih basah dan meningkatkan faktor air-semen Sebaliknya agregat yang kering akan menyerap air dan menurunkan kelecakan beton
KONDISI KANDUNGAN AIR Kering kerontang (bone dry atau oven dry-od) Bisa didapat dengan memasukkan agregat kedalam oven selama 24 jam pada temperatur 105-110ᵒC Kering Udara ( air dry- ad) bagian luarnya kering namun bagian dalamnya masih mengandung air. Keadaan agregat di lapangan bila dijemur
KONDISI KANDUNGAN AIR Satured Surface Dry (SSD) Ini keadaan teoritis ideal, yaitu butir didalamnya sudah jenuh air (satured), namun bagian sebelah luar masih kering. Kondisi ini dipakai sebagai dasar perhitungan mix design Lembab (moist atau wet) Selain bagian dalam jenuh air, bagian luar juga basah. Didapat dengan merendam agregat selama 24 jam
sekian Mari berdiskusi !
Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi Referensi : Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi penulis : Paul Nugraha, Antoni