Revolusi Hijau
REVOLUSI HIJAU Usaha meningkatkan produksi pangan dengan cara mengubah sistem pertanian tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi modern
Latar Belakang Rusaknya lahan pertanian akibat perang Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan produksi pangan (Thomas Robert malthus) Revolusi Hijau diawali: Ford dan Rockefeller Foundation, lewat Internasional Maizie wheat Improvetment Centre di Meksiko yang mengembangkan gandum International Rice Research Institute di Filipina yang berhasil mengembangkan bibit padi unggul
Bahan pangan yang digolongkan dalam revolusi hijau Kelompok sereal (padi, jagung, gandum dll) Revolusi Hijau didasarkan pada 4 pilar penting: Penyediaan air melalui sistem irigasi Pemakaian pupuk kimia secara optimal Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme hama Penggunaan variates unggul
Revolusi Hijau di Indonesia Dimulai sejak Orde Baru Pelaksanaan: 1. Ekstensifikasi Memperluas areal pertanian 2. Intensifikasi Panca Usaha Tani : a. Teknik mengolah lahan b. Irigasi c. Pemupukan d. Pemberantasan hama e. Penggunaan bibit unggul
Dampak Revolusi Hijau Dampak Positif 1. Produksi padi dan gandum meningkat sehingga kebutuhan pangan (karbohidrat) terpenuhi 2. Indonesia bisa mencapai swasembada beras Dampak Negatif 1. Penurunan produksi protein 2. Penurunan keanekaragaman hayati 3. Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk 4. Penggunaan pestisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten