Tantangan dalam Membangun Profesionalisme TNI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB V PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN
Advertisements

Berkelas.
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
BELA NEGARA Pengertian Bela Negara
MATERI I PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA
Penanganan korban dalam Kasus-Kasus Pilihan oleh LPSK
DEMOKRATISASI DAN REFORMASI KEAMANAN
GOOD GOVERNANCE.
PENDIDIKAN KARAKTER PERSATUAN BANGSA.
TREND DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA
TENAGA KERJA WANITA DAN CACAT (Pertemuan ke-14)
Strategi yang diterapkan Negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan bingkai Bhinneka.
ANATOMI KEAMANAN NASIONAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Disusun oleh: Adelina Ariani Tenggono
AKUNTABILITAS BIROKRASI Bahan - 11 Etika Administrasi Negara Semester VI.
Politik Luar Negeri Indonesia
MATERI I PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA
Manajemen Relawan Workshop Relawan
Yoga Gandara : Pengabdian Sesuai Profesi
PEMBINAAN DISIPLIN PNS
Penyusunam Program BIDANG GARAP PROGRAM di SEKOLAH
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
SEBAGAI DAMPAK DARI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
VISI DAN MISI KORPRI Oleh : Tjahjanulin Domai.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
PERLINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI Direktur Perlindungan WNI dan BHI
Kompensasi/Remunerasi PNS
PANDUAN PEMBENTUKAN MUSYAWARAH KERJA PENGAWAS SEKOLAH (MKPS) DAN KELOMPOK KERJA PENGAWAS SEKOLAH (KKPS) DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN PROFESI DAN KESEJAHTERAAN GURU
AKUNTABILITAS BIROKRASI
BERBAGAI ANCAMAN TERHADAP KEUTUHAN NKRI
PERENCANAAN PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
BAB II PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
MANAJEMEN SDM.
Hak dan Kewajiban HAK GURU
SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Kejahatan di bidang Pasar Modal (Insider Trading)
Bela Negara Mahendra P. Utama.
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
AKUNTABILITAS BIROKRASI
MSDM – Handout 14 Audit SDM
(UN Peacekeeping Operation)
PERIODE REFORMASI 1998 – Sekarang (2013)
MILITER DAN POLITIK.
Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kepegawaian
KONSEPSI DAN PERAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
STANDARDISASI JABATAN PELAKSANA
KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA
HAK DAN KEWAJIBAN.
Militer dan Budaya Politik Indonesia
Antropologi dan Pertahanan
POKOK BAHASAN (4) BELA NEGARA.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
OTONOMI DAERAH.
Survey Integritas Organisasi
BAB 1 BELA NEGARA. Pengertian Bela Negara Lingkungan sekitar kita adalah tempat kita mencari nafkah, sumber kehidupan kita bersama. Seandainya lingkungan.
Mewaspadaai Ancaman Terhadap Kedudukan NKRI
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) BIDANG KEPEGAWAIAN TINGKAT KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2019 MATERI : TENAGA HONORER/KONTRAK/NON PNS CUTI.
KORPRI Tjahjanulin.
KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
“UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN PELAYANAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH” Oleh : TRIYANTO, S.IP, M.Si.
Transcript presentasi:

Tantangan dalam Membangun Profesionalisme TNI Diandra Megaputri Mengko Diskusi 6 Oktober 2016, LIPI

Profesionalisme Militer Samuel Huntington, 1993 Prinsip utama keberadaan militer (raison d’être)  melawan musuh dalam peperangan Militer direkrut, diatur, dilatih, dan dipersenjatai hanya untuk kepentingan perang.

Profesionalisme Militer (2) Semakin siap menghadapi peperangan / ancaman eksternal terhadap kedaulatan = Semakin profesional Well-educated Well-paid Well-trained Well-equipped Well- Missioned Pasal 2 UU TNI No.34/2004

Kondisi saat ini… Well-Educated? Urgensi Saat ini sudah banyak minat Memperluas reference Membuka ruang bagi hubungan sipil-militer Saat ini sudah banyak minat Dukungan finansial belum memadai Faktor pendidikan masih menjadi “catatan pinggir” dalam jenjang karier/penunjukan jabatan “Reward” bagi yang telah bersekolah masih minim Minat sudah banyak dari prajurit TNI, dari 220 prajurit TNI yang ikut sesko hampir 50%nya berniat untuk mengambil S-2 di Unhan. Dan sekitar 25% berniat untuk mengambil pendidikan di universitas padjadjaran, unjani, dll. Mereka ingin sekolah untuk menambah pengetahuan Dukungan finansial masih minim. Yang sekolah di luar 800 USD, tetapi yang di dalam negeri 350 per bulan. Jenjang karier sebagai salah satu upaya pemenuhan “kesejahteraan” mental

Kondisi saat ini… Well-Paid? Urgensi Pangkat Gaji Tamtama 1,5 – 2,8 Bintara 2 – 3,8 Perwira Pertama 2,6 – 4,5 Perwira Menengah 2,8 – 5,1 Perwira Tinggi 3,1 - 5,6 Kondisi saat ini… Urgensi Terkait dengan kesejahteraan prajurit. Berpengaruh terhadap kondisi mental prajurit pada saat melaksanakan operasi. Tunjangan kemahalan hanya ada di Papua Persoalan perumahan dinas Persoalan Asuransi kesehatan Tamtama (Prajurit – Kopral) --- GOL I Bintara (Sersan dua – Pembantu Letnan Satu) ---- GOL II Perwira Pertama (Letnan Dua – Kapten) ---- GOL III Perwira Menengah (Mayor – Kolonel) -----GOL IV Perwira Tinggi (Birjen/Laks. Petama/ Mars. Pertama – Jend/Laks./Mars) Di Papua sudah ada tunjangan kemahalan, tetapi tidak berlaku bagi daerah Indonesia Timur lainnya. Banyak prajurit yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menempati rumah dinas Jumlah prajurit dan rumah dinas tidak sebanding, termasuk perosalan perumahan bagi purnawirawan Asuransi oleh asabri belum optimal, dan pengurusan BPJS sulit apabila berpindah-pindah.

Kondisi saat ini… Well-Trained? Urgensi Berimplikasi secara langsung terhadap kesiapan prajurit dalam melaksanakan operasi. Fasilitas/infrastruktur untuk latihan belum memadai, terutama di daerah Anggaran yang terbatas SDM trainers & pelatihan yang spesifik dgn daerah konflik yang dituju (untuk PKO) Persoalan latihan menembak dengan jarak 50-100 km. Tidak ada daerahnya, belum ada anggaran untuk memenuhi amunisinya.

Kondisi saat ini… Well-Equipped? Urgensi Berimplikasi secara langsung terhadap kemampuan pelaksanaan operasi Sudah terdapat peningkatan kuantitas maupun kualitas dari Alutsista melalui program MEF (dan perlu terus berkesinambungan) Persoalan transparansi anggaran Perlu sinergis dengan upaya pembangunan industri pertahanan dalam negeri Realisasi 74,98 % (Kemenhan, MEF,2014)

Kondisi saat ini… Well-Missioned? Urgensi Berpengaruh terhadap profesionalisme TNI itu sendiri (sesuai dengan tujuan keberadaan militer) Kecenderungan pelibatan TNI di ranah sipil ex: MOU TNI dgn instansi lain  berpengaruh terhadap indikator kinerja? Harapan untuk punya hak politik?

Dampak yang ditimbulkan (1) Berbagai ancaman eksternal masih terus hadir dan belum secara maksimal dapat dihadapi oleh TNI Illegal Fishing – 21 Trillion Rupiah / Year (Focus Group Discussion (FGD) Restorasi Budaya Maritim) Illegal Logging – 45 Trillion Rupiah / Year (Indonesian Defence White Paper) Land Exploitation – 72 Trillion Rupiah / Year (Kompas, Dirjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan) Oil Smuggling– 50 Trillion Rupiah / Year (Kompas, Dirjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan) Human Trafficking – 40.000-70.000 (Unicef) Drugs Smuggling – 3,6 million people (1,99%) (NCB Interpol Indonesia) Piracy – 91 Case (International Maritime Bureau) Konflik Kekerasan – 500 juta korban / tahun Arms Smuggling, Money Laundring, Separatism, Terorrisme, Kebakaran Hutan, Bencana Alam.

Dampak yang ditimbulkan (2) Upaya pembangunan kekuatan pertahanan masih berorientasi pada jumlah (komcad, bela negara)  belum optimal dalam membangun profesionalisme tni itu sendiri 4th Gen. of War?

Dampak yang ditimbulkan (3) Ada kecenderungan pelibatan militer dalam ranah sipil  melanggar UU TNI “Salah satu kunci bagi terlaksananya sistem pemerintahan sipil adalah minimalnya peranan militer…menjadikan militer kekuaran yang profesional, dengan cakupan peranan yang terbatas, steril secara politik dan bersikap netral terhadap hal hal di luar bidangnya” – Samuel Huntington

Dampak yang ditimbulkan (4) Masih sering terjadi kasus pelanggaran HAM, bentrok TNI-Polri, dan dugaan keterlibatan TNI pada ranah politik Terdapat dugaan terhadap beberapa kasus korupsi di dalam pengadaan persenjataan

Apa yang perlu dilakukan? Mengembalikan orientasi pembangunan kekuatan pertahanan yang disesuaikan dengan kebutuhan lingstra kekinian  diejawantahkan ke dalam anggaran Memaksimalkan pendidikan, pelatihan, kesejahteraan prajurit, dan persenjataan yang dimiliki oleh TNI Menempatkan kembali pelibatan TNI di ranah sipil yang selama ini diberlakukan, di dalam konteks OMSP, sesuai dengan UU TNI. (+urgensi untuk membahas UU Perbantuan) Mendoron transparansi dalam penggunaan anggaran pertahananan sebagai public goods.

Terimakasih Dirgahayu TNI ke-71