MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Demokrasi Terpimpin ditandai dengan lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 gagasan ini diajukan oleh ketua PNI Suwirjo dan Let.Jend A .H Nasution (KSAD). diantaranya: Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali kembali UUD 1945. Pembubaran badan Konstituante. Pembentukan MPRS dan DPAS.
SISTEM POLITIK DEMOKRASI TERPIMPIN Sistem Demokrasi Terpimpin adalah suatu sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden secara mutlak dan otoriter. Di Indonesia sistem ini merupakan penafsirran dari sila ke-4 Pancasila yaitu: “Kerakyatan yang dipipin oleh hikmat kebijaksanaan ……”. Pelaksanaan sistem ini antara lain : Membentuk MPRS yang anggotanya ditunjuk langsung oleh Presiden. Membentuk DPA yang dipimpin langsung oleh Presiden. Membubarkan DRP hasil pemilu 1955 dan membentuk DPR-GR sebagai bentuk Manipol. Menyatukan lembaga-lembaga tertinggi negaradengan eksekutif. Presiden sebagai pimpinan tetinggi DBRI dan menjabat presiden seumur hidup.
PEMBENTUKAN NASAKOM NASAKOM merupakan penggabungan tiga aliran politik yaitu Nasionalis, Agama dan Komunis. Yang merupakan sebuah gagasan Soekarno tentang penyatuan pilar-pilar kekuatan pemerintahan dengan berlandaskan Manipol. Pembentukan NASAKOM pada masa Demokrasi terpimpin ini membawa angin segar masuknya paham komunis di Indonesia melalui PKI.
Selain itu juga Indonesia mulai menjalankan Politik “Mercusuar”. DARI NON BLOK KE NEFO-OLDEFO Politik luar negeri yang diterapkan oleh Indonesia pada awalnya adalah bebas aktif (non-blok) namun seiring dengan perkembangan politik di Indonesia khususnya diawali dengan masalah pembebasan Irian Barat yang menimbulkan penafsiran bahwa bangsa-bangsa barat tidak aktif dalam membantu Indonesia. Sejak saat itulah Indonesia mengkondisikan dua kubu kekuatan dunia yaitu Oldefo (negara kapitalis dan imperialis) dan Nefo ( negara tertindas). Selain itu juga Indonesia mulai menjalankan Politik “Mercusuar”.
SISTEM EKONOMI TERPIMPIN Keadaan ekonomi Indonesia pada saat ini sangatlah memburuk, hal ini dikarenakan adanya gejolak yang terjadi di Indonesia diantaranya; Konfrontasi dengan Malaysia. Pelaksanaan Politik Mercusuar. Kegagalan dalam usaha mengatasi masalah perekonomian Indonesia. Usaha untuk mengatasi masalah Ekonomi Indonesia diantaranya: Devaluasi Dekon (Deklarasi Ekonomi) Penyatuan Bank-bank dan Koperasi-koperasi kedalam Bank Tunggal Negara.
PERJUANGAN DAN PENGEMBALIAN IRIAN BARAT Hasil kedaulatan Indonesia dengan Belanda yang sesuai dengan keputusan KMB yang ternyata kurang begitu menguntungkan Indonesia khususnya tentang pengembalian Irian Barat . Sehingga menuntut Indonesia untuk memperjuangkanya melalui beberapa cara: Penyelesaian jalur diplomasi Konfrontasi ekonomi Konfrontasi politik Konfrontasi total