KELOMPOK 1 PIRANTI PROTEKSI Anggota Kelompok : 1.Aditya Ananto ( ) 2.Alfian Eko Ramadani ( ) 3.Putra Darmawan ( ) 4.Rizky Subiyanto( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
JENIS PANEL LISTRIK DAN PANEL TEGANGAN TINGGI
Advertisements

Sistem Hubungan Netral TR
SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Gardu Induk dan Perlengkapannya
Contents 1 Product details 2 Operation function 3 User 4 Conclusion.
INSTALASI INDUSTRI.
Sistem Proteksi Jaringan Distribusi
GAMBAR INSTALASI LISTRIK DALAM GEDUNG
Pertemuan ke : 10 Bab. IX Pokok bahasan : Perlindungan Sistem Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang pola pengamanan sistem distribusi,
PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK
RANGKAIAN PENGENDALI MOTOR
MENGIDENTIFIKASI GEJALA KEJUTAN LISTRIK (ELECTRIC SHOCK)
Rangkaian Sumber Tegangan
Listrik, Bahaya dan Pencegahannya
PENGANTAR SISTEM KONTROL
Menghindari bahaya kesetrum listrik di rumah tangga
Kontak-Kontak Mekanik
SISTEM DISTRIBUSI.
IX. PROTEKSI SISTEM DISTRIBUSI
TRAFO INSTRUMENT.
PHB PANEL HUBUNG BAGI PERANGKAT HUBUNG BAGI PAPAN HUHUNG BAGI PHB adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung, pengaman, dan pengontrolan.
Mata Kuliah : Grounding System Jumlah SKS : 1 (Satu)
MELAKSANAKAN PERBAIKAN KELISTRIKAN BODI
MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK SEDERHANA
Hilda Ashari Baso Ali Irvawansyah Amiruddin Bustamin Asriadi
Pengertian thyristor  Thyristor merupakan salah satu devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada rangkaian.
Peralatan Listrik.
PLPG. KE – 28 KELOMPOK TEKNIK 2010.
Dasar-dasar instalasi listrik
INSTALASI TENAGA LISTRIK
MEMASANG PROTEKSI PEMBANGKIT
INDUKTOR Pengertian dan Fungsi Induktor beserta Jenis-jenisnya
Gardu Induk dan Perlengkapannya
Memasang peralatan proteksi
INSTALASI INDUSTRI.
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
System Pembangkit Tenaga Listrik
PENGANTAR SISTEM KONTROL
PRINSIP DASAR PROTEKSI
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
KOTAK SEKERING Lay-out dan identifikasi spesifikasi sekering (fuse), fusibeling dan relay Sekering/ Fuse Fusebeling Relay Lokasi Kotak Sekering Tutup.
TEKNIK LISTRIK BAHAYA LISTRIK Definisi MUHAMAD ALI, MT Pengantar
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
VII. PEMAKAIAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI
N PERSYARATAN K3 (TEKNISI)
MENGIDENTIFIKASI GEJALA KEJUTAN LISTRIK (ELECTRIC SHOCK) oleh retno M
Pemeliharaan Sistem Kontrol Proteksi
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Sistem Pentanahan (Grounding System)
N MI.11 PERSYARATAN K3 (TEKNISI)
BAB I DASAR PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi,
GAMBAR INSTALASI LISTRIK
Pemeriksanaan dan Uji Riksa PHB PP-C1
ELCB Sebagai Pengaman Manusia Dari Listrik
Kegiatan pembelajaran VI Instalasi Listrik dan Tata Udara.
POLA/sistem PEMBUMIAN
Kegiatan pembelajaran VI Instalasi Listrik dan Tata Udara
Amransyah ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Sulistyono, M.M
KONSEP DASAR ANALISIS HUBUNG SINGKAT Pelatihan Analisis Sistem Tenaga.
Materi 1 SUTT SUTET SKTT PMT PMS GI Pemeliharaan Kelistrikan – Edi Nugraha Kustiwa.
MEMELIHARAPLTS Elih Mulyana, Dr. M.Si Maman Somantri., Dr., MT
Nama : Muhamad Firdaus Robbani kelas : Elektro Nim : Tugas : Analisis Sistem Grounding Pada Gardu Induk Transformator Distribusi 20 KV.
DISUSUN OLEH: NAMA : AL RASHID BIN MOH ARSYAD NIM : KELAS : 2B D3 TEKNIK LISTRIK.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan Grounding System.
INSTALASI TENAGA LISTRIK OLEH : REZKY ADITYA PRATAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 : ABDURRAHMAN REZKY ADITYA PRATAMA VARHAND MAULANA AKBAR DAVID DWI PRASETYO ZENITA.
SISTEM PENERANGAN DAN TANDA BELOK. Pengertian Sistem Penerangan Penerangan yang digunakan di kendaraan bertujuan untuk penerangan, untuk tanda sebagai.
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
PENGELOLAAN KELISTRIKAN MEDIS BERDASARKAN STANDAR PUIL OLEH : YEFFRY TRIA OKSAS PALANGKA RAYA, KAMIS 05 SEPTEMBER 2019.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 1 PIRANTI PROTEKSI Anggota Kelompok : 1.Aditya Ananto ( ) 2.Alfian Eko Ramadani ( ) 3.Putra Darmawan ( ) 4.Rizky Subiyanto( ) 5.Wahyu Effendi ( )

Piranti Proteksi Piranti proteksi adalah alat-alat pengaman listrik yang berfungsi sebagai pemutus aliran arus listrik apabila terjadi arus lebih, hubung singkat dan arus beban lebih.

Lima Prinsip Pengaman (IEEE C 37.2) 1.Kehandalan: jaminan bahwa sistem pengamanan bekerja dengan baik. 2.Selektivitas : layanan maksimum terus menerus, dengan pemutusan hubungan sistem seminimal mungkin. 3.Kecepatan operasi: durasi waktu gangguan dan konsekuensi kerusakan alat minimum dengan sistem tetap stabil. (kurang dari 50 milidetik) 4.Kesederhanaan: piranti pengamanan minimum dan rangkaian memberikan tujuan pengamanan 5.Ekonomis: pengamanan maksimum dan biaya minimum.

Filosofi Pengamanan 1.Mencegah sengatan listrik (langsung maupun tidak langsung) 2.Mencegah terjadinya efek thermal (penyebab kebakaran) 3.Mencegah terjadinya arus lebih yang berbahaya bagi peralatan listrik 4.Mencegah terjadinya arus gangguan akibat hubung singkat pada jaringan atau peralatan listrik 5.Mencegah terjadinya tegangan berelebihan yang bisa merusak peralatan listrik Ref : BS dan IEC Standard

Kode Proteksi : IP (Index Protection) Angka pertama : Menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sentuhan dan benda asing IP 0 X : tanpa perlindungan IP 1 X : terlindung terhadap tangan dan benda luar 50 mm IP 2 X : terlindung terhadap sentuhan jari atau benda luar 12 mm IP 3 X : terlindung thdp peralatan kerja 2,5 mm atau benda luar 2,5 mm IP 4 X : terlindung terhadap benda ukuran 1 mm IP 5 X : terlindung terhadap debu kasar IP 6 X : terlindung terhadap penyusupan debu

Kode Proteksi : IP (Index Protection) Angka Kedua: Menunjukkan tingkat perlindungan terhadap air. IP X 0 : tanpa perlindungan IP X 1 : terlindung terhadap tetesan air secara vertikal IP X 2 : terlindung terhadap tetesan air vertikal dengan benda miring 150 IP X 3 : terlindung thd air hujan/ tetesan air vertikal dgn benda miring 600 IP X 4 : terlindung terhadap percikan air IP X 5 : terlindung terhadap pancaran / semprotan air IP X 6 : terlindung terhadap luapan air / banjir IP X 7 : terlindung terhadap celupan air IP X 8 : terlindung terhadap rendaman air

Simbol Pada Peralatan Listrik

Komponen Pengaman Peralatan Listrik Jenis komponen pengaman/ pemutus daya listrik : Sekering/fuse Miniatur Circuit Breaker (MCB) Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) Air Circuit Breaker (ACB) Oil Circuit Breaker (OCB) Vacuum Circuit Breaker (VCB) Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)

Sekering/ Fuse Sekering atau Fuse adalah peralatan yang berfungsi mengamankan rangkaian dari arus hubung singkat dimana pemasangannya dihubung seri pada masing–masing hantaran yang tidak diketanahkan. Jika terjadi arus hubung singkat maka kawat fuse akan terbakar dan rangkaian listrik terputus, sehingga orang/ peralatan aman.

Jenis Fuse Miniatur Fuse Bottle Fuses Industrial Fuses

Tipe Sekering/Fuse Tipe Diazed (D) /ulir Tipe Neozed (DO) Tipe pisau

Klasifikasi Fuse Industri 1.aR or gR or uR (elektronika, semikonduktor) 2.gL or gG (line = jaringan) 3.gM ( motor atau jaringan) 4.aM (motor) 5.gF or gTF (trafo atau pengaman kabel) 6.gB (tambang)

Rating Standar Fuse Low Voltage ( 240V, 660V dan 1000V ) Ø 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A, 125A, Medium Voltage ( 3,6KV, 7,2KV, 12,0KV, 15,5KV, 17,5KV, 24,0KV ) Ø 3,15A, 4A, 5A, 6,3A, 8A, 10A, 16A, 20A, 25A, 31,5A, 35,5A 40A, 50A, 63A, 80A, 90A, 100A, 125A, 160A, 200A, 250A, dst High Voltage ( 36KV, 72,5KV, dst ) Ø 3,15A, 4A, 5A, 6,3A, 8A, 10A, 16A, 20A, 25A, 31,5A, 35,5A 40A, 50A, 63A, 80A, 90A, dst

Miniature Circuit Breaker 1. Actuator Lever atau toggle switch 2. Switch 3. Kontak arus listrik 4. Terminal 5. Bimetal 6. Baut 7. Solenoid Coil/lilitan 8. Pemadam busur api

Rating MCB Arus nominal yang digunakan untuk rumah hunian bukan APP dengan pengenal tegangan 230/400 V ialah : a) 6A, 8A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63, A b) Dengan breaking capacity bila terjadi hubung pendek 3 kA, 6 kA atau 10 kA.

Penggunaan dan tipe MCB Adapun penggunaan dan tipe-tipe MCB tersebut ialah : Tipe B sebagai pengaman kabel atau penghantar terutama untuk perumahan. Tipe C sebagai pengaman kabel atau penghantar terutama sangat menguntungkan bila arus inrush tinggi misalnya lampu mercury, motor. Tipe D untuk penerapan yang menyangkut menimbulkan pulsa cukup besar, seperti transformator, katup, selenoida, kapasitor.

Spesifikasi teknik MCCB MCCB dibagi dalam tiga parameter operasi yang terdiri: Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:Ue = 250 V dan 660 V. Ie (aruskerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut: Ie= 40 A-2500 A. Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut: Icn= 12 kA-200 kA.

GPAS (Gawai proteksi arus sisa) Prinsip kerja ELCB atau GPAS adalah berdasarkan pada adanya arus bocoran tanah yang disebut juga arus sisa (residual current) yang timbul sebagai akibat sentuhan langsung. Karena arus bocoran tanah adalah sangat kecil sehingga alat ini harus sangat sensitive, yaitu arus sebesar 30 mA sudah mampu menyebabkan tripnya gawai proteksi.

GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa ) Salah satu cara pengaman tegangan kejut terhadap sentuhan langsung menggunakan sakelar perasa arus bocor ke tanah (Earth leakage circuit breaker – ELCB). ELCB atau GPAS (PUIL), penamaan proteksi ini beragam diberbagai negara, Earth leakage circuit breaker–ELCB, Ground fault interrupter – GFI (USA), RCD – Residual current density (British). GPAS – Gawai proteksi arus sisa ( PUIL-2000).