Emosi
Pengantar Tiga komponen utama emosi : Perubahan fisiologis pada wajah, otak dan tubuh Proses kognitif seperti interpretasi suatu peristiwa Pengaruh Budaya yang membentuk pengalaman ekspresi emosi.
Analogi Emosi Emosi sebagai pohon Relasi antara kapasitas biologis dengan emosi dapat diumpamakan dengan batang dan akar Pemikiran dan penjelasan dapat diumpamakan sebagai cabang-cabangnya Budaya adalah tukang kebun yang membentuk pohon tersebut, memotong bagian tertentu dan menumbuhkan bagaian lainnnya
Elemen Pertama Emosi: Tubuh Manusia Emosi Dasar atau Emosi Primer : rasa takut, marah, sedih, senang, terkejut, jijik, dan sebal. Emosi sekunder: semua variasi dan campuran berbagai emosi yang bevariasi antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya dan berkembang secara bertahap sesuai tingkat kedwasaan kognitif.
Wajah dari Emosi Aristoteles : terdapat beberapa ekspresi wajah tertentu yang mengikuti rasa marah, takut, rangsangan erotis, dan semua perasaan takut lainnya. Ekspresi wajah manusia - senyum, mengerutkan dahi, meringis, menatap tajam – menurut darwin kemiripan dengan kepakan sayap yang cepat pada burung yang ketakutan, dengkuran kucing yg sedang merasa senang, atau geraman seekor serigala
Cont’ Ekspresi wajah menunjukkan perasaan dan niat kita terhadap orang lain dan “berfungsi sebagai alat komunikasi awal ibu dan anak” Ekpresi emosi universal: sebagian besar orang mampu mengidentifikasi ekspresi emosi dasar yg diperlihatkan oleh orang yang berasal dari budaya yg berbeda.
Cont’ Fungsi Ekspresi Wajah : ekspresi wajah tidak hanya merefleksikan perasaan kita, tetapi juga mempengaruhi perasaan kita. Proses Facial Feedback (umpan balik raut wajah), otot wajah mengirimkan pesan ke otak mengenai emosi dasar yang sedang diekspresikan: senyuman menunjukkan bahwa kita sedang bahagia, dahi yang berkerutn menunjukkan kita sedang marah atau bingung
Darwin mengatakan ekspresi wajah mengalami evolusi untuk membantu kita mengkomunikasikan kondisi emosi kita ke orang lain. Kemampuan mempelajari ekspresi wajah pada orang dewasa dengan cepat, memiliki nilai pertahanan hidup. Ekspresi wajah dapat mempengaruhi kondisi emosi orang lain. Hal inilah yang menyebabkan mood dapat menular: menyebar dari satu orang ke orang lain.
Ekspresi wajah dalam konteks Sosial dan Budaya Jika pengekpresian emosi dibentuk dari evolusi, mengapa orang2 dari budaya yang berbeda tidak selalu memiliki penilaian yg sama? Inilah penyebabnya. Familiaritas mempengaruhi kemampuan mengenali ekspresi wajah. Ekspresi Wajah memiliki arti yg berbeda pd saat yg berbeda, tergantung konteks sosial dan maksud yg dimiliki org menunjukkan ekspresi
Cont’ 3. Budaya-budaya di dunia memiliki perbedaan dalam fokus perhatian mereka pada konteks ekpresi emosi. 4. Selain menggunakan ekspresi wajah untuk mengungkapkan perasaannya, banyak orang menggunakan ekepresi wajah untuk berbohong mengenai perasaan yg mereka miliki.
Otak dan Emosi Peneliti mengidentifikasi bagian otak yg mengatur emosi yg berbeda dan mengatur komponen spesifik terkait pengalaman emosional: mengenali emosi pada orang lain, merasakan emosi, mengekspresikan emosi, bertindak sesuai emosi, dan mengendalikan dan mengatur emosi. Cereberal Hemisfer mengendalikan tugas emosional yg berbeda. Sisi kanan mengenali ekspresi emosi dan memproses perasaan emosi, sednagkan sisi kiri memproses makna emosi.
Amigdala merupakan suatu bagian kecil dari otak yg memiliki peran penting dlm emosi, terutama rasa takut. Prefrontal cortex: sebagian besar emosi memotivasi respons-respons tertentu: untuk mendekati dan atau memeluk orang yang menimbulkan rasa senang pada diri kita, menyerang orang yg membuat kita marah, menghindar dari pemandangan yang menjijikkan, atau lari menjauh dari orang atau situasi yang menakutkan.
Hormon dan Emosi Kelenjar adrenalin akan memproduksi ephinephrin dan norephinephrin sebagi respon terhadap beragam tantangan dalam lingkungan Tujuan utama: menyiapkan tubuh kita agar dapat merespon bahay atau ancaman dengan cepat atau meraih kesempatan dengan sigap.
Elemen Kedua dari Emosi: Pikiran Persepsi berperan aktif dalam setiap emosi yang dianggap sebagai emosi primer seperti gembira dan marah. Emosi yg dihasilkan dan dipengaruhi oleh keyakinan persepsi terhadap situasi, harapan, atribusi Ini penjelasan bahwa orang menciptakan perilakunya sendiri dan perilaku orang lain.
Kognisi dan kompleksitas Kognisi dan fisiologis tidak dapat dipisahkan dalam pengalaman dari emosi Kognisi dan fisiologis adalah yin dan yang dari hasrat manusia Kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lain secara terus menerus: kognisi memepengaruhi emosi dan kondisi emosi mempengaruhi kognisi
Elemen Ketiga dari Emosi Budaya Pengekspresian emosi satu budaya akan berbeda dengan budaya yg lain. Budaya mempengaruhi jenis emosi yg digolongkan emosi primer. Ekspresi emosi suatu budaya dipengaruhi oleh: Aturan tampilan emosi Kerja emosi Bahasa Tubuh