HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM KELOMPOK 1 CANDRA KRISTIANTO 17-1085 EDO KRESNO PRASETIYO 17-1108 ROBIATUL ADAWIYAH 17-1116 MOH. YANUAR RAMADHAN 17-1011
Kosep Manusia dalam Islam Manusia adalah makhluk paling sempurna di bandingkan makhluk hidup lain yang diciptakan oleh Allah Swt.. Manusia dibekali akal dan pikiran oleh Allah Swt. sehingga manusia sangatlah berbeda dengan makhluk lain seperti hewan yang hanya menggunakan nalurinya untuk bertahan hidup.
Konsep Manusia dilihat dari Tujuannya diciptakan Beribadah kepada Allah ”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS Adzariyat : 56)
Mendapatkan Ujian Dunia untuk Masa Depan Akhirat “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 155- 157).
Melakukan Pembangunan di Muka Bumi dan Tidak berbuat Kerusakan “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
Menegakkan Keadilan di Muka Bumi Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al- Qasas [28] : 77)
EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA Eksistensi manusia dalam perspektif Al-Quran merupakan perpaduan antara unsur jasmani (materi) dan unsur rohani(immateri), yaitu perpaduan antara badan (sebagai unsur materi), akal dan ruh (sebagai unsur immateri). Unsur-unsur tersebut tidak bisa dipisahkan dalam diri manusia antara satu dan yang lainnya. Manusia sejak saat penciptaannya telah dibekali oleh Allah berupa akal dan pikiran yang kemudian membedakan manusia dari makhluk yang lain.Karena hal tersebutlah manusia dianggap sebagai makhluk yang istimewa dan mulia sehingga diangkat menjadi khalifah dimuka bumi. Kemampuan manusia untuk mengetahui sesuatu hal dikarenakan oleh adanya akal. Dalam konteks al qur’an akal juga disebut hati. Akal dalam pengertian yang sederhana adalah alat untuk berfikir.
Asal usul manusia . Teori charles darwin Menuru darwin, ditetapkan 4 kelompk dasar sebagai berikut. 1. australophithecines 2.homo habilis 3. homo erectus 4. homo sapiens Australophithecines > homo habilis > homo erectus > homo sapiens. Evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyangjenis selanjutnya. Namun teori tersebut dibantahkan oleh kurangnya pembuktian.
Penciptaan manusia menurut islam Adapun al quran dalam prosesbiologisnya dijelaskan dalam firman al mu’minun 12-14 “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikn segumpal daging, lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, pencipta yang baik”
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Martabat manusia Bagaimana martabat manusia menurut ajaran islam? Martabat dan derajat manusia dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi karena dibekali akal untuk berpikir, hati untuk merasakan, serta nafsu atau keinginan sebagai pendorong. Bahkan manusia diberi kemampuan untuk berbicara sesuai bahasa masing - masing. Manusia adalah mahluk yang sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Seperti yang dijelaskan pada surat At-Tin ayat 4 berikut : لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-Tin ayat 4)
Tingkat martabat seseorang hamba dihadapan Allah SWT harus melalui beberapa proses sebagai berikut : 1. Taubat; 2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram; 3. Merasa miskin diri dari segalanya; 4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan yang maha esa; 5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya; 6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya; 7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri); 8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT; 9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara menetapkan ingatan kepadaNya; 10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT saja.
Selalu rindu kepadaNya dan suka meningkatkan ibadahnya; Dengan melewati proses latihan tersebut melalui amalan dzikir pada maqamat, maka seseorang hamba akan muncul sifat berikut : Ketenangan jiwa; Harap kepada Allah; Selalu rindu kepadaNya dan suka meningkatkan ibadahnya; cinta kepada Allah.
Tanggung Jawab Manusia Tanggung jawab manusia sama artinya dengan setiap manusia harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Jika yang mereka lakukan itu karena paksaan dan tidak ada niatan maka manusia tersebut tidak bertanggung jawab atas hal tersebut. Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak sengaja, tetapi dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun. (Q.S Al Baqarah 225)
Tanggung jawab juga dibedakan menjadi beberapa macam Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri Tanggung jawab terhadap keluarga Tanggung jawab terhadap masyarakat Tanggung jawab terhadap negara Tanggung jawab terhadap Allah Swt.