PROFIL PENGGUNAAN JAMU
Sistematika Data: ≥ 15 tahun Kebiasaan mengonsumsi jamu Tanaman obat yang paling banyak digunakan Gambaran bentuk jamu yang diminati Manfaat yang dirasakan bagi yang pernah mengonsumsi jamu Penduduk kelompok umur 15 tahun ke atas yang dianalisis sebanyak 237.189.725 responden,dengan rincian laki-laki sebanyak 119.258.003 responden (50,3%) dan perempuan sebanyak 117.931.722 responden (49,7%).
Konsumsi Jamu: PERNAH Data nasional penduduk Indonesia minum jamu : 59,12 %; Tertinggi Prov. Kalimantan Selatan : 80,71 % dan terendah Prov. Sultra : 23,95%. Indonesia: 59,12%; Tertinggi: Kalsel 80,71%; Terendah: Sultra 23,95% 3
Konsumsi Jamu: Frekuensi Tiap hari: Indonesia (4,36%) ; tertinggi DKI (7,75%); Terendah NTT (0,79%) Tiap hari: Indonesia (4,36%) ; tertinggi DKI (7,75%); Terendah NTT (0,79%)
Pilihan Tanaman Obat untuk Jamu Buatan Sendiri Indonesia terbanyak mengg jahe 50,36, diikuti kencur 48,77 % dan temulawak 39,65 %. Tertinggi pengg temulawak NTB 85% dan terendah di Prov Bali 3,76% Tertinggi pengg jahe NTB 82% dan terendah di Prov Bali 8,36% Tertinggi pengg kencur Kalsel 78,64% dan terendah Sulut 3,18%
Bentuk Jamu: Pilihan Pilihan terbanyak di Inonesia adalah bentuk cairan 55,3 %, diikuti dengan bentuk seduhan 44,1% dan rebusan 20,3%.
Merasakan Manfaat Jamu Kemanfaatan yang dirasakan pengguna jamu, nasional 95,6%; Kemanfaatan anatara 83,23% hingga 96,66. Merasakan manfaat : 95,6% ( 83,23 – 96,66%)
Karakteristik Penduduk Makin tinggi umur merasakan manfaat; perempuan lebih tinggi; makin tinggi pendidikan kurang merasakan manfaatnya; anak sekolah kurang merasakan manfaat; tidak bekerja dan buruh/nelayan/tani merasakan manfaat yang besar; makin tinggi tingkat pendapatan keluarga, kemanfaatan berkurang.
Obat tradisional/Tanaman Obat: MALARIA & Tb Usia ≥ 15 th Semua Usia
Ringkasan Persentase Penduduk Indonesia yang pernah mengonsumsi jamu : 59,12 % ( semua kelompok umur, laki-laki dan perempuan, baik di perdesaan maupun perkotaan). Urutan pilihan penggunaan tanaman obat untuk jamu buatan sendiri : jahe, kencur, temulawak, meniran , pace dan lainnya. Urutan pilihan bentuk sediaan yang disukai : cairan, seduhan (serbuk), rebusan / rajangan dan bentuk kapsul/pil/tablet . . Data Susenas 2008 Penduduk kelompok umur 15 tahun ke atas yang dianalisis sebanyak 168.610.419 responden,dengan rincian laki-laki sebanyak 119.258.003 responden (50,3%) dan perempuan sebanyak 117.931.722 responden (49,7%).
Ringkasan (lanjutan..) Penduduk Indonesia yang mengonsumsi jamu, dan merasakan manfaatnya: 95,60% ( semua kelompok umur dan status ekonomi , baik di perdesaan maupun perkotaan ). Penggunaan obat tradisional/tanaman obat: Malaria 15,4 % (Semua Usia) Tb 7,4 % (Usia ≥ 15 th)
Rekomendasi Saintifikasi Jamu diarahkan pada 5 tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat Jaminan keamanan perlu dilakukan terhadap jamu terutama sediaan cair. Ketersediaan Vademekum Saintifikasi Jamu diintensifkan dan diperluas sampai ke Puskesmas Perkaya jenis dan jumlah ramuan dalam Vademekum SJ, penggalian ramuan jamu melalui survai dan penelitian
TERIMA KASIH