Pertemuan Model-model analisis deret waktu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 Pertemuan 6 Hubungan Komponen terhadap Kehandalan Paralel Matakuliah: H0204/ Rekayasa Sistem Komputer Tahun: 2005 Versi: v0 / Revisi 1.
Advertisements

1 Pertemuan Penaksiran parameter model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
Pertemuan Dekomposisi Census II
Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal
1 Pertemuan Identifikasi model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
1 Pertemuan 26 Pendugaan komponen ragam Matakuliah: I0204/Model Linier Tahun: Tahun 2005 Versi: revisi.
Pertemuan 2 Pola Analisis, pasar dan pelaku ekonomi makro
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
1 Pertemuan 17 Pengujian hipotesis regresi Matakuliah: I0174/Analisis regresi Tahun: 2005 Versi: 1.
Pertemuan 3-4 Rata-rata bergerak (moving average)
1 Pertemuan 5 Konfigurasi blok sistem diskret Matakuliah: H0142/Sistem Pengaturan Lanjut Tahun : 2005 Versi : >
Pertemuan 9-10 Metode pemulusan eksponensial triple
1 Pertemuan 11 Analisis data -II Matakuliah: I0082/Analisis dan Perancangan survai Tahun: 2005 Versi: revisi.
1 Pertemuan 1-2 Analisis Deret Waktu Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Pertemuan 10 Sendi-Sendi Arsitektur Modern
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
1 Pertemuan 14 Matakuliah: I0044 / Analisis Eksplorasi Data Tahun: 2007 Versi: V1 / R1 Analisis Konfirmasi (II) : Sebaran Z dan t.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan 8 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (2) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 9 Rekognisi Obyek dengan Pendekatan PCA (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
1 Pertemuan 9 Integral Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
1 Pertemuan 7 Diferensial Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
1 Pertemuan 10 Model Grafik Saham Matakuliah: F0392/Simulasi Perdagangan di Bursa Efek Tahun: 2005 Versi: 1/3.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 04 Fungsi-fungsi Microsoft Excel
1 Pertemuan 19 Rendering perspektif mata burung Matakuliah: R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur Tahun: 2005 Versi: >/ >
Ekonometrika Lanjutan
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Pertemuan 10 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI dan PPn BM
Pertemuan 8 Data processing
Pertemuan 10 Distribusi Sampling
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Pertemuan 1 Pengolahan vektor
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 5 Rancangan instrumen
Pertemuan 10 ANALISA GAYA PADA KERANGKA BATANG
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Sebaran Peluang (II) Pertemuan 4
Matakuliah : R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
Inferensi Dua Nilaitengah Ganda (IV)
Pertemuan 10 Analisis State Space untuk sistem diskret
Pertemuan 21 Penerapan model not full rank
Pertemuan 3 PD Dapat Dihomogenkan
Matakuliah : T0074 / Grafika Komputer
Pertemuan 16 SISTEM AKUNTANSI UTANG
Pertemuan 5 Solusi persamaan linier simultan
Pertemuan 4 Kombinasi linier vektor
Pertemuan 21 Pemeriksaan penyimpangan regresi
Matakuliah : H0014/Elektronika Diskrit Tahun : 2005 Versi : 1
Matakuliah : T0074 / Grafika Komputer
Pengujian Kesetangkupan (II) Pertemuan 14
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Pertemuan 7-8 Metode pemulusan eksponensial ganda
Pertemuan Metodologi analisis
Pertemuan 7 KUIS Matakuliah : E0722 – Menulis Karakter Tahun : 2005
Asumsi Non Autokorelasi galat
Pertemuan 3 Diferensial
Pertemuan 18 Pengujian hipotesis regresi
Matakuliah : A0114/ Sistem Akuntansi Tahun : 2005 Versi : Revisi 1
Pertemuan 11 Regresi polinomial
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Tahun : <<2005>> Versi : <<1/2>>
Pertemuan 9 Regresi dengan peubah dummy
Metode Box Jenkins.
Transcript presentasi:

Pertemuan 15-16 Model-model analisis deret waktu Matakuliah : I0224/Analisis Deret Waktu Tahun : 2007 Versi : revisi Pertemuan 15-16 Model-model analisis deret waktu

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan model-model deret waktu ARIMA

Model autoregresi (ARIMA(p,0,0)) Model moving average (ARIMA(0,0,q)) Outline materi Model autoregresi (ARIMA(p,0,0)) Model moving average (ARIMA(0,0,q)) Model ARIMA(p,d,q)

ARIMA(0,0,0) Model Yt = u + et Model tidak terdapat AR( Yt tidak terganung Yt-1), tidak ada pembedaan, dan tidak dijumpai adanya proses MA (Yt tidak tergantung pada et-1)

Model acak ARIMA(0,0,0)

Model ARIMA(0,1,0) Model Yt= Yt-1 + et Persamaan diatas dapat ditulis sebagai Yt – Yt-1 = et memperlihatkan pembedaan pertama Yt- Yt-1 biasanya ditetapkan sebagai Wt, deret pembeda pertama sebagai deret yang stasioner

Model ARIMA(0,1,0)

Konsep stasioneritass secara praktis digambarkan : Tidak ada perubahan nilai tengah dari waktu ke waktu, data deret waktu disebut stasioner pada nilai tengahnya Tidak memperlihatkan adanya perubahan varians dari waktu ke waktu, deret data disebut stasioner pada variansnya

Model ARIMA(1,0,0) Model Yt = θ Yt-1 + et Nilai pengamatan Yt bergantung pada Yt-1, sedangkan koefisien θ autoregresif mempunyai nilai -1 hingga +1

Model ARIMA(1,0,0)

Model ARIMA(0,0,1) Model Yt= u + et – θ et-1 Model ARIMA(0.0,1) atau MA(1), nilai pengamatan Yt bergantung pada nilai kesalahan et dan juga kesalahan sebelumnya et-1 dengan koefisien θ

Model ARIMA (0,0,1)

Model Yt = Ø Yt-1 + u + et - θ et-1 Model ARIMA(1,0,1) Model Yt = Ø Yt-1 + u + et - θ et-1 Yt tergantung pada nilai sebelumnya Yt-1 dan satu nilai galat sebelumnya et-1 Deret data diasumsikan stasioner pada nilai tengah dan ragamnya.

ARIMA(1,0,1)

ARIMA (1,0,1)

ARIMA(p,d,q) Model ARIMA(p,d,q) p= orde dari prose sautoregresif d:= tingkat pembeda q= orde dari p[roses moving average

Rangkuman Model ARIMA (p,d,q) umumnya dalam praktek nilai p,d,dan q memiliki nila 0, 1 atau 2. ARIMA merupakan kombinasi proses autoregresif dan moving average