KELOMPOK 3 “JUDGING” Yosia Dwi Atmo

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING
Advertisements

Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
ZOOTEKNIK SEMULA DIARTIKAN SEBAGAI ILMU PETERNAKAN ( ANIMAL HUSBANDRY ). KEMUDIAN DIBATASI PADA TEKNIK YANG DILAKUKAN DALAM MENANGANI TERNAK. SEMUA.
Senam Lantai.
Perkembangan Fisik dan Psikis Remaja
PETA KONSEP RANGKA Tulang Rawan Tulang Keras Jaringan Ikat.
Bangsa-bangsa Ternak Sapi dan Kerbau
MANAJEMEN BABI II.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
Sistem Gerak Pada Manusia
Di Susun Oleh Munifatus Zuroidah
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
BABI.
PENILAIAN TERNAK (LIVESTOCK JUDGING)
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
SISTEM GERAK.
SISTEM GERAK.
SISTEM GERAK PADA MANUSIA RANGKA dan OTOT
1. Morfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian- bagiannya. Bagian tubuh ikan mempunyai.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Disampaikan Pada …………………………….2014
UNSUR UNSUR DESAIN BUSANA
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
PEMBIBITAN SAPI POTONG
PENATAAN RAMBUT (STYLING)
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Rangka Anggota Gerak dan Rangka Pembentuk Badan
METODE PENGEMBANGAN FISIK
Perhatikan bagunan di sekitarmu!
BAB III SISTEM GERAK MANUSIA
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
ANTHROPOMETRI.
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
OLEH : AULIANTI IRIANA, S.T
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
PENILAIAN KARKAS.
ANATOMI UNGGAS.
Mempelajari Administrasi Perkantoran
JENIS – JENIS SAPI TERNAK
Sistem Rangka.
MATERI Manajemen Seleksi Pejantan dan Induk Sebagai Donor dan Resipien
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
TEKNIK SELEKSI BIBIT TERNAK
berbagi ilmu mengenai Memilih Ternak
ANUGERAH INOVASI PROPINSI LAMPUNG
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Disusun oleh : Savira syifa M. Frizasqy Nabila Bestari
Devi Baniarti Eka Novitasari Eva Laili Rahmawati Nini Ariani
Cabang Atletik Lari.
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
“Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak Potong”
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
PENTAKSIRAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (Ujian Kecergasan)
POSTUR PENTINGNYA POSTUR DALAM KEHIDUPAN Postur
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
OLEH: AGUS SUPRIYANTO RENANG GAYA DADA. Sejarah renang gaya Dada Gaya dada merupakan gaya renang yang paling kuno dan merupakan salah satu dari gaya-gaya.
ANTROPOMETRI & DESAIN SARANA
1. Penilaian Maturitas Neuromuskular Postur Untuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada.
PEMILIHAN BIBIT DAN PENILAIAN TERNAK POTONG. KRITERIA PEMILIHAN BIBIT SAPI POTONG Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti.
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 3 “JUDGING” Yosia Dwi Atmo 200110100120 Welnia Fauziah 200110100121 Rinaldo Yulisyer 200110100122 Rama Aditya 200110100123 Halidah Ismi 200110100124 Iis Nurmala 200110100125

JUDGING Judging adalah penilaian subyektif terhadap ternak. Melalui pengamatan visual dipilih ternak yang diinginkan dari sekelompok ternak yang akan dipilih (mass selection) berpedoman kepada nilai standar ideal

TUJUAN Mengetahui Tipe Ternak. Mendeteksi Ada/tidaknya cacat tubuh. Mencari hubungan antara sifat luar dengan kemampuan produksinya.

Esensi kualitatif Memahami bagian-bagian tubuh Mengetahui kriteria tipe ternak sesuai permintaan pasar Mampu menilai secara akurat Jujur dan netral

LANGKAH PENILAIAN Melakukan penilaian melalui pandangan samping, Melakukan penilaian melalui pandangan belakang Melakukan penilaian melalui pandangan depan Melakukan perabaan untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir.

Penilaian melalui pandangan dari samping Dilakukan pada jarak 3- 4,5 meter. Sambil memperhatikan kedalaman tubuh, keadaan lutut, kekompakan bentuk tubuh, serta ketebalan legok lapar (tidak cekung), pinggul, dan kaki

Penialaian melalui pandangan arah belakang Dilakukan pada jarak sekitar 3 meter. Memperhatikan lebar dan kedalam bokong, kedalaman otot, serta keserasian berdiri pada tumpuan kaki-kakinya

Penilaian melalui pandangan depan Dilakukan pada jarak sekitar 3 meter. Memperhatikan bentuk dan ciri-ciri kepala, kebulatan bagian rusuk, kedalaman dada dan keadaan pertulangannya, keserasian kaki depan, serta memperhatikan cara berjalannya (untuk mengetahui sapi cacat atau tidak)

Perabaan (Palpasi) Untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir, lakukan perabaan. Hal ini dilakukan untuk menilai ketipisan, kerapatan, dan kelunakan kulit, serta kondisi lemaknya. Melalui langkah perabaan, dapat diperkirakan ketebalan lemak yang menyelubungi karkas, konformasi karkas, dan ketebalan daging.

PELAKSANAAN JUDJING J U R I (Berdiri Mengamati Sapi-Sapi): - Dari Samping - Dari Depan - Dari Belakang - Dalam Jarak cukup - Membandingkan satu sama lainnya. JURI DILENGKAPI DENGAN “ KARTU SKOR”(SCORE CARD )

Sapi yang dinilai DIJALANKAN / DITUNTUN KELILING MENGELILINGI PARA JURI UNTUK MELIHAT ADANYA KEMUNGKINAN CACAT GERAK / PINCANG YANG TERSEMBUNYI.

Penialaian tersebut dilakukan pada setiap individu ternak sapi yang akan dipilih, yakni dengan cara mengisikan skor yang sesuai dengan penilaian melalui pengamatan pandangan dan perabaan. Setelah itu, penilaian dianalisis melalui penalaran yang sistematis dengan skor tertentu pada masing-masing bagian konformasi tubuh yang dinilai berdasarkan susuanan standar nilai. Untuk menunjang hasil yang akurat, penilaian idealnya dilengkapi dengan langkah pengukuran bagan-bagian tubuh ternak yang relavan dengan nilai produksi ternak, seperti Tinggi pundak, Panjang badan, Lingkar dada, Serta lebar Dada.

CONTOH KARTU SKOR UNTUK SAPI POTONG

PENAMPILAN UMUM ( 35%) No. UNSUR YANG DINILAI STANDAR, ATAU SKOR SEMPURNA 1. BERAT BADAN : (TERGANTUNG UMURNYA) 3 2. BENTUK : LEBAR, DALAM RENDAH,”SEMOK”, GARIS PUNGGUNG, TEPI, DAN PERUT BAWAH RATA, KOMPAK, KAKI LURUS. 10 3. KONDISI : GEMUK, DALAM, RATA, TANPA CACAT. 15 4. KUALITAS : KEPALA & LEHER PENDEK, GEMPAL, RANGKA KUAT, BULU LICIN, HALUS, KULIT FLEKSIBEL 7

KEPALA & LEHER ( 4% ) No. UNSUR YANG DINILAI STANDAR, ATAU SKOR SEMPURNA 5. KEPALA : LEBAR, MULUT BESAR, LUBANG HIDUNG BESAR/TERBUKA, DAN BERSIH) 2 6. LEHER : PENDEK, TEBAL DAN HALUS MERATA SAMPAI BAHU

BAGIAN BADAN DEPAN (10%) No. UNSUR YANG DINILAI STANDAR, ATAU SKOR SEMPURNA 7 B A H U : KOMPAK, HALUS, LEBAR, ATAS PENUH 6 8. DADA DEPAN : HALUS, GEMPAL, LEBAR 2 9. KAKI DEPAN : PENDEK, LURUS, TERPISAH LEBAR

BADAN ( 30% ) No. UNSUR YANG DINILAI STANDAR, ATAU SKOR SEMPURNA 10. DADA : DALAM, LEBAR, PENUH 3 11. PUNGGUNG : LEBAR, RATA, BERDAGING, DALAM , HALUS 8 12. PINGGANG : LEBAR, RATA, TEBAL, HALUS 10 13. RUSUK : LENGKUNG BAIK, PANJANG, HALUS, BEDAGING 7 14. LEKUK PINGGANG : PENUH, RENDAH 2

BADAN BAGIAN BELAKANG (21%) No. UNSUR YANG DINILAI STANDAR, ATAU SKOR SEMPURNA 15. PANTAT DAN PINGGUL : HALUS DAN TERTUTUP DENGAN PERDAGINGAN YANG MERATA 2 16. PINGGUL : PANJANG, LEBAR DATAR, PANGKAL EKOR HALUS 5 17. PAHA ATAS : TEBAL DAN PENUH 10 18. K A K I : PENDEK, LURUS, TERPISAH LEBAR 19. BETIS : PENUH, DALAM, DAN SERASI J U M L A H 100

TERIMAKASIH