assalamualaikum
Bryopsida Oleh : Peni Dian Astriana Maulana Ilyas
Pendahuluan Briopsida adalah kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkat perkembangna di antara ketiga kelas dari briophyta. Kelas ini di kenal sebagai lumut daun karena tubuhnya sudah jelas di bedakan antar batang, daun dan rhizoid meskipun menurut Koch (1956) batang dan daun tersebut sifatnya masih semu dan lebih tepat di sebut Couloid dan Philloids.
Ciri-ciri umum Bryopsida Gametofit dari lumut lumut daun umumnya di bedakan dalam dua lingkungan, yaitu: 1. protonema yang terdiri dari benang-benang yang bercabang dan berwarna hijau. Pada beberapa marga protonema dapat berbentuk lain. Protonema dapat di bedakan atas protonema primer dan protonema sekunder. 2. Gametofora yang berbatang dan berdaun, dan seperti juga pada protonema, gametofora juga mempunyai rhizoid. Gametangium terkumpul pada ujung batang atau cabang, dan di kelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Anteridium di kelilingi oleh daun Perigonium. Dan arkegonium di kelilingi oleh daun-daun periketium. Daun-daun tersebut kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus yang dinamakan juga periantium.
Ciri-ciri umum Bryopsida Sporogonium terdiri atas kaki, seta, dan kapsul spora 1. Bagian kaki seperti pada lumut hati dan lumut tanduk merupakan bagian yang termasuk kedalam jaringan gametofit dan berfungsi sebagai Haustorium. 2. Seta atau tangkai Sporogonium umumnya panjang dan berwarna kuning agak coklat atau agak merah. 3. Kapsul spora lumut daun dapat di bedakan menadi bagian-bagian yang di sebut:
Ciri-ciri umum Bryopsida Apofise yang merupakan penggelembungan ujung seta. Kotak atau teka dimana di dalamnya di bentuk spora. Pada golongan yang telah maju dindingnya terdiri dari jaringan-jaringan epidermis, jaringan air dan jaringan yang sel-selnya kaya akan kloroplas. Di dalam kotak spora terdapat kolumela yang letaknya sentral, dan arkespora hanya membentuk spora saja, jadi tidak terbentuk alatera. Tutup atau operculum, ini tidak selalu ada pada lumut daun. Antara tutup dan dinding kotak terdapat annulus.
Ciri-ciri umum Bryopsida Reproduksi secara Seksual dan Aseksual Seksual
Ciri-ciri umum Bryopsida Aseksual Beberapa lumut daun yang mempunyai batang merayap membentuk cabang-cabang yang tegak. Bila bagian yang tua mati, maka cabang-cabang tadi dapat menjadi individu baru yang jumlahnya lebih banyak. Pada pangkal batang lumut dapat terbentuk beberapa tunas yang tumbuh mejadi cabang-cabang. Bila cabang tersebut terpisah dari batang pokok maka dapat membentuk individu baru.
Ciri-ciri umum Bryopsida Pembentukan stolon dari pangkal batang. Stolon tersebut dapat bersisik atau tidak dan tumbuh merayap atau di bawah permukaan tanah. Kemudian jung dari tiap stolon dapat tumbuh tegak seperti induknya. Protonema primer yang bersal dari perkecambahan dari satu spora dapat membentuk beberapa tunas untuk kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut yang berdaun. Protonema terputus-putus menjadi banyak protonema yan lebih pendek, akhirnya masing-masing potongan akan membentuk tunas tumbuhan lumut
Ciri-ciri umum Bryopsida Protonema primer yang bersal dari perkecambahan dari satu spora dapat membentuk beberapa tunas untuk kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut yang berdaun. Protonema terputus-putus menjadi banyak protonema yan lebih pendek, akhirnya masing-masing potongan akan membentuk tunas tumbuhan lumut Tumbuhan lumut mempunyai daya regenerasi yang sangat besar setiap bagian dari tumbuhan baik batang, daun mauapun protonema dalam kondisi lingkungan yang sesuai dapat berkembang menkadi benag-benang yang hijau seperti ganggang, bercabang cabang dan dinamakan
Ciri-ciri umum Bryopsida Melalui pembentukan umbi (tuber) pada protonema baru pada rhizoid yan sekaligus sebagai cara untuk mempertahankan diri terhadap perubahan laingkunagan yang tidak menguntungkan. Pada lumut daun juga dapat di bentuk kuncup (gemma), misalany apada ketiak daun. Lumut yang tumbuhnya merayap pada waktu kekeringan bagian ujungnya masih dapat bertahan. Bila lingkungan tidak lagi kering maka dapat tumbuh kembali dengan jumlah individu yang lebih banyak. Apospori.
Ciri-ciri umum Bryopsida Lumut daun ada yang homotatik dan ada yang heterotalik. Pada yang homotalik dapat dibedakan antara : Paroisis (paroicous), apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang sama tetapi dalam kelompok berbeda. Autoisis (autoicous), bila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang berbeda. Sinosis (sinoicous), apabial anteridia dan arkegonia pada kelompok dan cabang yang sama.
KLASIFIKASI Pada tahun 1955, Smith membagi Bryopsida menjadi tiga anak kelas yaitu: Sphagnobrya Andreaeobrya Eubrya Sebelumnya para ahli Bryopsida membagi 3 kelompok tetapi dalam tingkatan kategori bangsa (ordo) yaitu : Sphagnales Andreaeles Bryales
KLASIFIKASI Pada tahun 1952, Utrech membagi Bryopsida menjadi 5 anak kelas dengan nama yang sesuai dengan peraturan tatanama tumbuhan, yaitu: Sphagnidae Andreaeidae Bryidae Buxbaumiidae Polytrichidae
KLASIFIKASI Sistem klasifikasi yang lebih banyak di anut sekarang adala klasifikasi yang menggolongkan Bryopsida menjadi 3 anak kelas, dengan nama yang di sesuaikan menurut peraturan dalam tatanama tumbuhan yaitu : Sphagnidae Andreaidae Bryaidae
Karakteristik Setiap anak kelas Anak kelas Sphanidae Protonema yang berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, menempel pada alas dengan rhizoid, dan tiap protonema hanya akanmembentuk satu gametofora. Gametofora terdiri atas batang yang bercabang-cabang denagn daun-daun, cabang yang muda tumbuh tegak dan membentuk roset pada ujungnya sehingga menyerupai jambul. Tidak ada rusuk tengah pada daun, dan tersusun atas sel-sel yang mati dan kosong. Gametofora tidak mempunyai rizoid. dan dilindungi oleh periketium.
Karakteristik Setiap anak kelas Gametangium terdapat pada cabang-cabangyang khusus. Cabang yang mendukung anteridium pada ujung cabang. Arkegonium dibentuk berkelompok dan dilindungi oleh periketium. Sporogonium mempunyai kaki yang lebar didukung oleh ujung cabang yang panjang dan dinamakan pseudopodium. Seta hanya merupakan lekukananatar kaki dan kapsul. Kapsul spora mempunyai tutup tetapi tidak terdapat peristoma. Kolumela berbentuk bulat setengah bola.
Karakteristik Setiap anak kelas Stuktur anatomi daunnya mempunyai sifat khusus, yaitu: Sel-sel hialain yang mati. Sel-sel mati ini mempunyai poro-pori dan dinding selnya bagian dalam mengalami penebalan seperti cincin atau spiral. Dengan sel-sel hialin yang mati berperan penting dalam penyerapan dan penyimpanan air. Sel-sel asimilasi yang hidup tersusun bergantian satu sama lain yang membentuk susunan seperti jala.
Karakteristik Setiap anak kelas Stuktur anatomi batanagnya mempunyai tiga macam jaringan, yaitu : Hialodermis/korteks. Korteks pada batang yang muda terdiri atas satu lapis sel, tetapi pada batang yang tua dapat tersusun atas tiga sampai enam lapisan sel-sel yang telah mati dan kosong dan tidak berwarna, berukuran besar, dindingnya berpori sehinnga bersifat spon. Hadrome, berfungsi sebagi jaringan penyokong. Medulla, berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan
Karakteristik Setiap anak kelas Habitat di tempat yang berawa-rawa yang bertemperatur dingin dan payau-payau di dataran tinggi. Contoh: Sphagnum sp.
Sphagnum
Karakteristik Setiap anak kelas Anak kelas Andreaeidae Protonema berbentuk seperti benang atau pita yang bercabang banyak, ada juga yang mempunyai protonema pada sphagnum tetapi umumnya cabang banyak. Di antara cabang protonema tersebut juga berfungsi sebagi rhizoid. Gametofora terdiri atas batang yang bercbang-cabang dengan daun-daun yang tersusun seperti spiral rapat menutupi barang. Rhizoid ada 2 macam yaitu ada yang berbentuk sislindris dan ada yang pipih melekat pada batu-batuan tempat lumut itu hidup. Kebanyakan dari lumut ini bersifat homotalak
Karakteristik Setiap anak kelas Gametangium terdapat pada cabang yang erbeda. Daun-daun pada lumut ini sudah mempunyai rusuk tengah, waktu masih muda daun berwarna hijau tetapi setelah dewasa berubah menjadi coklat atau hitam. Sporogonium tidak memilki seta, tetapi hanya terdiri dari kaki dan kapsul. Seperti halnya sporofit pada sphagaidae, sporofit Andreacidae didukung oleh pseudopodium. Ujung kapsul di tutupi oleh kaliptra yang bentuknya seperti topi. Lumut ini tidak mempunyaitutup kapsul (operkulum), karena itu bila sudah masak pecah denagn 4 katup. Di dalam kapsul terdapat pula kolumela yang bentuknya memanjang dan dikelilingi oleh askespora yang akan menbentuk spora saja. .
Contoh : Andreaea sp
Contoh : Aandreaea sp
Contoh : Andreaea
Andreaeobryum macrosporum
Karakteristik Setiap anak kelas Anak kelas Bryidae Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang-cabang dan berwarna hijau. Protonema ini mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna, terdiri banyak sel dengan sekat-sekat miring, masuk kedalam tanah dan bercabang-cabang. Gametofora dapat di bedakan dengan jelas antara batang dengan daun-daun. Dan mkebanyakan sudah mempunyai rusuk tengah yang tersusun oleh beberapa sel tebalnya. Daun-daun tersusun radial, seperti spiral atau bilateral. Pda lumut ini ada yang bersifat homotalik dan ada yang heterotalik
Karakteristik Setiap anak kelas Gametangium terdapat pada ujug batang atau pada ujung cabang-cabangbnya. Pada lumut yang akrokarp gametangium terdapat pada ujung batang, sedang pada lumut yang plerokarp gametangium terdapat pada ujung cabang-cabang pendek. Adapun pada lumut daun yang homotalik ada kemungkinan bersifat paraisis, autoisis, dan anoisis.
Karakteristik Setiap anak kelas Sporogonium terdiri atas kaki, seta, dan kapsul. Seta denagn kaki sporogonium tertanam dalam jarinagn gametofit. Kapsul spora telah mencapai diferensiasi yang mendalam. Tangkai spogonium atau seta dapat panjang dan elastis, kapsul spora terdapat pada ujung seta yang dinamakn apofisis. Di tengah-tengah kapsul terdapat jarinagn kolumela. Ruang spora berbentuk tabung mengelilingi jaringan kolumela tersebut. Bagian atas dinding kapsul terdapat tutup atau operukulum, di bawah tepi operkulum terdapat cincin atau anulus. Pada kebanyakan lumut termasuk Bryidae ini di bawah operkulum terdapat gigi-gigi yang dinamakan peristoma. Seperti lumut-lumut yang lain ujung kapsul juga diselubungi oleh kaliptra..
Karakteristik bangsa Funariales Gametofit mempunyai daun-daun lebar berbentuk bulat telur, biasanya di bagian ujung batang tersusun sebagai roset. Kapsul membesar di bagian ujung, operkulum tidak meruncing. Kliptra kebanyakan membengkak. Gigi peristoma terdiri dari dua baris, yaitu eksostoma dan endostoma
Karakteristik bangsa Funariales Bangsa ini hanya terdiri dari 5 suku : Gigaspermaeceae Funiaceae Disceliaceae Oedipodiaceae Splachnaceae
Karakteristik bangsa Funariales Contoh : Funaria mygrometrica
Karakteristik bangsa Polytricnales Gametofit dapat tumbuh tinggi denagn daun-daun yang sempit. Kapsul tegak, jarang ada yang mendatar. Kaliptra sering berbulu. Ggigi peristoma terdiri satu baris dengan pangkal yang bersatu.
PERANAN/ MANFAAT BRYOPSIDA Secara umum bryopsida memilki peranan sebagai : Produsen Mencegah erosi Sebagi penyerap dan penyimpanan air Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai : Dapat di gunakan sebagai media penumbuhan tanaman
PERANAN/ MANFAAT BRYOPSIDA Sebagai pembungkus sayur-sayuran maupun bunga yang akan dikirim ketempat lain. Sebagai pembungkus barang pecah belah, karena sphagnum memilki banyak pori sehinnga lumut ini bersifat elastis. Dapt di manfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk. Marchantia dapat di manfaatkan sebagai alternatif obat hepatitis.
Life cycle of a typical moss (Polytrichum commune)
Polytrichopsida
Bryopsida
Sphagnopsida Kingdom: Plantae Division: Bryophyta Class: Sphagnopsida Ochyra Subclass: Sphagnidae
Hatur Nuhun kasadayana!!!!