GENERALISASI TEKNIK INDUKTIF: GENERALISASI ANALOGI HUBUNGAN KAUSALITAS GENERALISASI sebagai teknik adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena individual yang diselidiki, dan fenomena sejenis yang belum diselidiki. MACAM GENERALISASI: Generalisasi tidak Sempurna Generalisasi Sempurna
Lanjutan Generalisasi tidak Sempurna yaitu generalisasi yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan sebagian fenomena untuk memperoleh kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum/tidak diselidiki. Jadi, kesimpulan diperoleh melalui penelitian berdasarkan sampel. Kesimpulan demikian bersifat probabilitas (tidak pasti). Untuk memperoleh kesimpulan yang mendekati kepastian, perhatikan teknik dan besaran sampling. Contoh: kasus orang sakit setelah menyantap makanan tertentu di pesta. Kelemahannya: generalisasi bersifat probabilitas, argumentasi mudah dipatahkan lewat penelitian ulang. Kelebihannya: ekonomis, cepat. Induksi (hasil induktif) erat kaitannya dengan metode ilmiah.
Lanjutan Sejumlah orang sama besar sebagai kelompok kontrol. Tiga alasan mengapa kita percaya pada sistem berpikir yang dikenal dengan ‘metode ilmiah’: 1. Adanya pengamatan terhadap fakta-fakta; 2. Ada penjelasan hubungan antarfakta tadi berupa hipotesis; 3. Pengujian terhadap hipotesis secara tuntas. Misal: Ada teori yang menyatakan bahwa orang berjidat lebar memiliki intelligence qoutient (IQ) yang tinggi. Langkah I: Selidiki IQ sejumlah orang berjidat lebar. Jika hasilnya tidak ada korelasi, maka teori tersebut tidak sah (benar). Tetapi jika ada korelasi tertentu antara dua variabel tadi maka lakukan pengujian secara tuntas. Langkah II: Selidiki IQ sejumlah orang yang tidak ber jidat lebar. Pertimbangkan hasilnya. Langkah III: Selidiki pula sejumlah orang yang ber IQ tinggi, untuk melihat apakah mereka berjidat lebar/tidak. Langkah IV: Periksa sejumlah orang yang ber IQ rendah punya jidat lebar atau tidak. Sejumlah orang sama besar sebagai kelompok kontrol.
Lanjutan Tanda-tanda Generalisasi Ilmiah: 1. Data diperoleh dengan observasi yang cermat oleh tenaga terdidik dan menguasai bidangnya; 2. Adanya instrumen untuk mengukur serta mendapatkan ketepatan serta menghindari kekeliruan sejauh mungkin; 3. Adanya pengujian, perbandingan serta klasifikasi fakta; 4. Pernyataan generalisasi jelas, dan menyeluruh; 5. Observasi atas fakta-fakta eksperimental hasilnya dirumuskan dengan memperhaatikan sikon; 6. Dipublikasikan untuk memungkinkan adanya pengujian kembali, kritik, dan pengetesan atas generalisasi tersebut.
Lanjutan Generalisasi Sempurna yaitu generalisasi yang diperoleh dari hasil pengamatan atas seluruh fenomena (populasi). Kelemahan: tidak ekonomis, lama. Kelebihan: kesimpulan lebih kuat. Sulit untuk dibantah. Misal, meneliti jumlah hari pada setiap bulan. Bahwa semua bulan masehi memiliki hari tidak lebih dari 31 hari. Menguji Generalisasi: 1. Apakah sampel cukup representatif? 2. Apakah sampel cukup bervariatif? 3. Apakah diperhitungkan pula hal-hal yang menyimpang dengan fenomena umum atau tidak? (Adanya kekecualian). 4. Apakah kesimpulan konsisten dengan fenomena individual?