Tantangan KM di Masa Depan

Pengantar Knowledge Management semakin diperlukan karena pada saat ini, telah terjadi globalisasi bisnis dimana perusahaan-perusahaan sudah lebih mengglobal. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, antara belahan dunia yang satu dengan belahan dunia yang lain menjadi saling terhubung satu sama lain. Hal tersebut seringkali menuntut seseorang untuk tetap “on” setiap saat. Dengan Knowledge Management, kita dapat menggunakan kembali pengetahuan yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi yang dapat membantu kita untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih cepat dan murah misalnya dalam melakukan pembuatan keputusan ataupun pemecahan masalah. Knowledge Management juga bertujuan untuk meningkatkan inovasi guna memperkenalkan cara-cara baru yang efektif dalam melakukan sesuatu.

Tantangan utama yang dapat dihadapi KM di masa depan Orang-orang yang terkait di dalamnya Isu-isu kebudayaan yang berkembang dalam perusahaan Teknologi yang semakin lama semakin canggih Pelaksanaan KM yang terisolasi dari tujuan bisnis Penolakan aspek-aspek dinamis konten Pencondongan pada kuantitas yang banyak dibandingkan pada kualitas

Penyebab Masalah Utama dalam KM Perusahaan menolak orang-orang dan isu-isu kebudayaan. Dalam suatu lingkungan dimana pengetahuan individu dinilai dan diberikan penghargaan, pembangunan suatu budaya yang berupa tacit knowledge dan mendukung para karyawan untuk berbagi pengetahuan satu sama lain adalah hal yang kritis dan sulit untuk dilakukan.

Tiga Isu Kritis Terdapat tiga isu kritis yang utama diantaranya access issues (yang berhubungan dengan political issues), organizational issues, dan valuing issues: Access issues: terkait dengan isu-isu politik apa saja yang menentukan pencarian informasi pada internet dan faktor-faktor apa saja yang menghalangi karyawan dalam mengakses pengetahuan yang penting dalam perusahaan. Isu pengaksesan ini, biasanya berhubungan dengan political issues seperti information overload issues dimana jumlah yang dikembalikan search engines dari hasil pencarian yang kita lakukan sangat banyak dan seringkali sangat jarang yang sesuai dengan informasi yang kita butuhkan.

Organizational issues: terkait dengan konteks politik organisasi dan cara tentang bagaimana konteks tersebut mempengaruhi knowledge management, cara meningkatkan kebudayaan KM yang bersahabat, serta cara untuk menyediakan insentif untuk Knowledge Sharing. Cara menyediakan insentif untuk knowledge sharing:

Callahan (2004) membagi insentif ke dalam tiga kelas besar yaitu: Remunerative incentives (financial incentives) adalah insentif berupa beberapa bentuk penghargaan materil (terutama uang), yang diberikan ketika suatu agen melakukan tindakan atau cara tertentu. Moral incentives adalah insentif berupa pilihan tertentu yang diberikan kepada seseorang akibat ia melakukan hal yang benar atau melakukan hal tertentu sesuai dengan yang diharapkan atau ketika kegagalan dari tindakan yang dilakukannya pada cara tertentu dianggap sebagai hal yang tidak senonoh. Coercive incentives adalah insentif yang diberikan kepada seseorang dimana orang tersebut menyangka bahwa kegagalan dalam melakukan suatu tindakan pada cara tertentu akan membuatnya mendapatkan tekanan fisik dari orang-orang lain dalam komunitas guna menentangnya, seperti hukuman, hukuman penjara, pemecatan, dan sebagainya.

Valuing issues: terkait dengan dampak apa saja yang dipengaruhi dari pergantian aset berbasis sumber daya menjadi aset berbasis pengetahuan serta tentang cara menilai aset pengetahuan. Aset pengetahuan adalah suatu sumber keuntungan kompetitif bagi perusahaan yang memilikinya. Namun untuk mendapatkan keuntungan tersebut tidaklah terjadi begitu saja. Perusahaan harus mengetahui bagaimana cara untuk mengekstrak nilai dari aset pengetahuan tersebut.