“REFLEKSI NILAI-NILAI KBHIN EKAAN DALAM MULTIKULTURALISME” AGUS SURATA
Bagaimana kita seharusnya??? MULTIKULTURALISME” Multikultur: berbagai jenis tanaman: Pola tanam Kulturalisasi : proses membudayakan. Multikulturalisme: paham mengenai perlunya menerima berbagai budaya dalam kehidupan Refleksi : cerminan , gambaran Gambaran saat ini tentang bagaiamana masyarakat sikap dan periakunya dalam menghadapi perbedaan. Konflik, disharmonisasi, kontraproduktif, mengancam keutuhan NKRI,….. Mengapa ini terjadi…..???? Bagaimana kita seharusnya???
Khebinekaan dan Konflik Jika kebinekaan dijadikan alat untuk menyingkirkan, menghancurkan, membuat tidak berdaya pihak lain, MAKA kebinekaan akan bermuara pada konflik tak berkesudahan hingga terjadinya kehancuran bersama yang menimbulkan tragedi kemannusiaan seperti kehancuran di negara-negara Balkan maupun Uni Soviet.
Khebinekaan dan Tata Kelola Integrasi Sosial Jika kebinekaan tidak dikelola sebagai proses sosial integrasi yang selesai/ utuh/ sempurna maka akan menimbulkan konflik perpecahan. Proses yang terkontrol dan integratif mampu menjadikan kebinekaan sebagai keindahan, perekat bangsa.
Khebinekaan dan Siklus Sosial Kebinekaan , keseragaman/ kesamaan sebagai suatu siklus sosial-- negara-kecil sebelum Uni Soviet, Balkan seragam dalam kekecilannya melakukan kebinekaan dengan membentuk Uni Soviet / Balkan, kemudian pecah dlm negara-negara kecil yang relatif minim kebinekaan.
Khebinekaan dan Perilaku Memenuhi Hajat Adanya suatu kebinekaan yang terlibat dalam proses sosial di mana individu atau kelompok dalam berusaha memenuhi tujuannya atau hajat hidupnya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan akan menimbulkan prpecahan bangsa. Kebhinekaan akan bermuara pada harmoni, persatuan dan kesatuan Jika perbedaaan tsb tidak dipertentangkan dalam interaksi sosial. Jika adanya perbedaan tetapi tidak adanya ancaman/ kekerasan dalam interaksi maka perbedaan tsb tidak menimbulkan konflik. konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku. Adanya proses sosial yang tidak sempurna
Terjadinya Kebhinekaan Khebinekaan dalam proses sosial terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , pengetahuan, persepsi, kebudayaan dan perilaku dapat bermuara pada perpecahan bangsa jika proses integrasi sosial tidak sempurna
Keberlanjutan Multikulturalisme Jika KitaBerbudaya/ berperilaku: Transprimodialisme Toleransi Solideritas Subsiditas Humanistik Pluralisme Symbiose Mutualisme Khebinekaan
Multikulturalisme dan Etika Berbangsa Transprimordial Berperilaku yang bersifat transprimordial, maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan seharai-hari tidak boleh merasa superior karena memiliki ikatan-ikatan yang melekat pada dirinya atau mempertentangkan agama, suku, ras, dan kelompok yang pada akhirnya dapat mengancam keutuhan bangsa. Tidak boleh berperilaku yang mengedepankan kepentingan daerah tetapi mengorbankan kepentingan nasional. Mengatasnamakan putra daerah untuk mengalahkan lawan politik yang menjadi pesaingnya dalam pemilihan bupati, walikota, gubernur, dsb. Sejak kita mengikrarkan diri sebagai bangsa Indonesia, maka kita sebenarnya telah menyatakan diri kita sama haknya dengan yang lainnya walau berbeda suku, agama, ras, dan golongan.
Berperilaku humanistik, maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari mengedepankan rasa kemanusiaan dalam hubungan antar manusia (pergaulan). Berperilaku toleran, maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari harus mampu menerima hal-hal yang tidak disukai olehnya tetapi dilakukan oleh orang lain, misalnya mau menerima atau mendengarkan lagu yang sedang diputar atau dinyanyikan orang lainwalaupun dirinya tidak menyukainya.
Berperilaku solider, mempunyai solidaritas; maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh mementingkan dirinya saja atau kurang peduli terhadap penderitaan orang lain. Ada perasaan senasib sepenanggungan untuk bersama-sama mengembangkan tata kehidupan masyarakat yang baik. Penderitaan yang dirasakan oleh sesama menjadi beban dan tanggungjawab bersama. Berperilaku subsidiritas, maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari bertanggungjawab untuk mewujudkan keadilan sosial. Berjiwa sosial yaitu masyarakat tidak merasa bahagia apabila masih ada warga atau sesamanya berada dalam kondisi kehidupan di bawah garis kemiskinan atau mempunyai kepedulian sosial.
Hal paling penting dalam kehidupan sekarang adalah membangkitkan ikatan kesetiaan sosial untuk membangun kesetiaan bersama. Berperilaku pluralisme, maksudnya yaitu setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari dapat menerima orang-orang yang mempunyai ketidaksamaan dengan dirinya atau mampu menerima perbedaan suku, agama, dll.
Mengapa kita harus lebih menerima kebhinekaan? ”Kebhinekaan sebagai suatu keniscayaan dalam kehidupan. Berada di era “the lost first generation Mencegah keruntuhan negara./ Menjaga keberlanjutan negara Mencapai kejayaan negara : Menjamin kesejahtera lahir batin bagi setiap warga. Mencegah menjadi negara terpecah belah Mencegah terjadinya penjajahan kembali Melaksanakan hak dan kewajiban sesuai perintah undang-undang Mencegah menjadi negara gagal
Menyadarkan Multkulturalisme Menyadarkan pentingnya multikulturalisme berati membangkitkan logika kita bahwa multikulturalisme adalah suatu hal yang logis harus kita lestarikan sebagai bangsa yang majemuk. Multikulturalisme keharusan bagi keberlanjutan NKRI Melestarikan multikulturalisme termasuk Bela negara yang masuk akal harus kita lakukan
Tidak Menghargai Khebinekaan adalah Awal Peperangan, Peperangan Awal Bencana Bagi Kita
Anak pengungsi menangis mencari orang tuanya di perbatasan Yunani-Makedonia
Anak pengungsi menangis mencari orang tuanya di perbatasan Yunani-Makedonia (Foto: theguardian.com )
Sumber Gambar: theguardian.com Balita pengungsi Suriah terdampar di salah satu pantai resort, tempat wisata utama yang berada di Turki Sumber Gambar: theguardian.com
Saat dunia anak-anak begitu indahnya Saat dunia anak-anak begitu indahnya. Bayi dan balita Suriah merasakan hal yang menyedihkan.
Kita memperoleh makanan dengan mudah, mereka harus bersusah payah demi mendapatkan sepotong roti. (Sumber Gambar: harianaceh.id)
Saat kita tidur di kasur yang nyaman, mereka tidur beralaskan apa adanya. Sumber Gambar: ajenews.com
berebut transportasi agar jiwanya selamat. Kita yang bisa menikmati transportasi apa saja, mereka justru saling berebut transportasi agar jiwanya selamat.
Kita bisa berlibur di tempat keren, mereka terancam jiwanya setiap saat.
Kita tinggal di rumah yang nyaman dan aman, mereka tinggal di pengungsian.
Kita yang bisa berkumpul dengan keluarga yang damai, tanpa takut terpisah.
Mengapa seperti ini?
Bagaimana perasaanmu setelah melihat ini semua???? Senang ……..? Sedih………? Marah……….? Terhibur………? Biasa-biasa saja…..? Perasaanmu adalah gambaran selera hidupmu dan derajat kemuliaanmu.