BAHASA Aspek Bahasa Tata Bahasa (Pembentukan Frasa) Salah satu hal yang berpengaruh atas perkembangan psikologi kognitif selama tahun 1960-an adalah analisis seorang linguis, Noam Chomsky. Mengacu pada peng Chomsky dalam psikolinguistik (studi psikologi bahasa), ahli psikologi telah mengeksplorasi kemungkinan bahwa manusia dapat mempelajari bahasa dengan mempelajari asosiasi antara kedekatan kata-kata dalam sebuah kalimat.
Makna (Penggabungan Kata-kata dan Morfem) Walaupun telah ditekankan aspek tata bahasa dalam bahasa, sebuah kalimat yan benar secara tata bahasa bukan berarti bermakna sepenuhnya. Contoh dari Chomsky yang paling terkenal adalah kalimat "Colorless green ideas sleep furiously." Memperhatikan kalimat tersebut, secara tata bahasa merupakan kalimat yang benar walaupun sama sekali tidak bermakna. Efek kebalikannya pun terjadi; kita dapat membuat diri kita memahami sebuah titik yang masuk akal tanpa memproduksi kalimat yang benar secara tata bahasa.
Perbedaan antara sintaksis (tata bahasa) dan semantik (makna) juga terbukti dalam ketimpangan bahasa yang disebabkan oleh kerusakan otak (D. W. Carroll, 1986). Ketimpangan ini disebut Afasia Broca (Broca's Aphasia) yang ditemukan dan dinamai oleh seorang ahli organ dalam, yang memperhatikan tutur bicara beberapa pasien yang lumpuh, yaitu tutur kata yang rancu disebabkan oleh penyakit stroke atau kecelakaan (Broca, 1865).
Bunyi (Memproduksi Fonem) Simbol-simbol bahasa terdiri atas kata lisan dan tulisan. Ketika pembahasan pengodean akustik dalam STM (sort term memory), kata-kata tulisan berubah secara tipikal ke dalam kata lisan melalui subvokalisasi. Oleh karena itu aspek akustik bahasa merupakan hal yang penting ketika kita berhadapan dengan bahasa tulis.
Sebelum anak-anak dapat memahami kalimat tulisan dengan belajar membacanya, mereka harus memahami kata lisan. Pemahaman kalimat lisan adalah kemampuan untuk melakukan diskriminasi di antara bunyi dasar (fonem) bahasa. Kemampuan ini merupakan hal luar biasa dalam memperbarui hal-hal yang mampu melakukan diskriminasi di antara fonem dalam bahasa yang berbeda di dunia (Kuhl, 1993).
Psikologi dan Tata Bahasa Struktur Frasa Tata Bahasa Kita telah melihat bahwa sebuah bahasa alternatif sebagai sebuah rangkaian kata yang merepresentasikan struktur sebagai sebuah sistem aturan. Contohnya, kita lihat pada Figur 10.2 bahwa kita dapat membagi kalimat ke dalam frasa kata benda dan frasa kata kerja.
Kita dapat lebih jauh membagi lagi frasa kata kerja "talked to the players" ke dalam talked dan frasa preposisi to the players. Aturan yang kita gunakan untuk membagi kalimat ke dalam bagian- bagian tata bahasa yang membentuk sebuah struktur frasa tata bahasa (phrase structure grammar) karena mereka mengenali cara bagaimana kita dapat membagi kalimat ke dalam frasa yang terdiri atas kumpulan kata-kata.