KESULITAN PEMROSESAN INFORMASI NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PERTEMUAN 3 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor-faktor penyebab kesulitan pemrosesan informasi
Tinjauan dari Neuropsikologi Proses kerja saraf dalam memproses informasi inderawi. Ada 3 macam proses : Pengolahan Isi Pengolahan Modalitas Inderawi. Pengolahan Informasi pada Tingkat Kognitif.
Pengolahan Isi, yaitu pengolahan sifat materi informasi. Hemisfer Kiri Informasi bersifat verbal, misalnya : Dengan sarana bahasa (“kode” dalam bentuk kata-kata) ‘Kode’ = konseptualisasi pengalaman. Terjemahan informasi Non verbal ke dalam symbol verbal. Fungsinya : Bahasa, membaca, menulis, berhitung, logika, merinci, detil & fakta, berurutan, simbolik, abstrak, pemikiran, auditorial, memperhitungkan waktu. Seringkali disebut Otak Ilmiah.
Hemisfer Kanan Informasi bersifat Non-Verbal, misal : Fungsinya : Perbedaan persepsi (besar-kecil, jauh-dekat, figure-ground, dll) Orientasi waktu & ruang. Gambaran visual Kegiatan Inperpersonal, dll Fungsinya : Musik / seni, Intuisi, holistic, fantasi, acak, konkrit, analogik, emosi/perasaan, kepekaan warna, menggambar 2-3 dimensi, tidak memperhitungkan waktu, mengenali bentuk & pola. Seringkali disebut Otak Seni
Masing-masing belahan otak bertanggung jawab terhadap cara berpikir dan memiliki spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua sisi.
Keseimbangan otak kanan & kiri akan memberikan umpan balik positif bagi individu, yang akan menimbulkan emosi positif yang membuat otak lebih efektif. Emosi positif Kekuatan otak Harga diri Keberhasilan
Pengolahan Modalitas Inderawi Panca Indera Indera Utama dalam proses Belajar : Penglihatan di lobus oksipitalis Pendengaran di lobus temporalis Perabaan / Taktil di lobus parietalis Indera Lainnya Penginderaan terhadap panas, dingin, sakit, dll. Pengecap rasa manis, asin, pahit, dll. Kinestesia : mengolah stimuli yang berasal dari dalam tubuh. Bermodalkan otot, tendon, persendian memberi informasi mengenai posisi badan / bagian badan & ketegangan otot.
Ada 3 macam Pengolahan Intraneurosensori Interneurosensori Neurosensori Integratif
Intraneurosensori Pemrosesan pada masing-masing modalitas Penglihatan menontoh gambar Pendengaran mengulangi kata-kata Perabaan membandingkan permukaan
Interneurosensori Pemrosesan informasi dari modalitas yang satu ke modalitas lainnya. Pendengaran ke penglihatan menulis kata-kata lisan Penglihatan ke pendengaran membaca lisan Pendengaran ke perabaan memilih dengan meraba tekstur permukaan mengikuti petunjuk lisan. Penglihatan ke perabaan memilih dengan meraba tekstur permukaan mengikuti petunjuk tertulis. Perabaan ke pendengaran secara lisan menggambarkan tekstur permukaan yang diraba. Perabaan ke penglihatan menggambar symbol dari tekstur permukaan yang diraba.
Neurosensori Integratif Semua modalitas dipakai untuk mencapai pemahaman. Membaca buku dengan bersuara keras sambil menulis abstrak / membuat peta konsep.
Pengolahan Informasi Pada Tingkat Kognisi Persepsi Imageri Simbolisasi Konseptualisasi
Persepsi, merupakan kemampuan sistem saraf pusat untuk memberikan kode pendahuluan mengenai informasi inderawi. Prosesnya bertingkat, yaitu : Preatensi (informasi mengaktifkan otak) Atensi selektif (membedakan figure dari ground) Organisasi persepsi (pengolahan & penyusunan dalam pola-pola tertentu) Integrasi (membandingkan dengan pengalaman lalu)
Imageri, merupakan kemampuan memproses informasi inderawi setelah penerimaan stimuli telah lampau. Recognisi mengenali kembali yangsifatnya memory pendek. Rekonstruksi menyusun kembali suatu kejadian dari ingatan.
Simbolisasi (coding), merupakan kemampuan mengubah pengalaman inderawi menjadi symbol atau kode. Simbol dapat diklasifikasikan menurut isinya (b\verbal / non-verbal) Simbol juga dapat dideskripsikan dalam bentuk hirarki. Simbol batin . yang dibayangkan dalam batin Simbol reseptif yang dapat diterima maknanya Simbol ekspresif yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu makna
Konseptualisasi, merupakan kemampuan membuat kategori dan klasifikasi pengalaman. Terdiri dari : Proses integrasi tergantung perkembangan berfikir dengan menggunakan bahasa.