KELOMPOK 2 :
1. PENGADUKAN 2. TRANSPORTASI 3. PENGECORAN 4. PERAWATAN BETON
SIFAT : Kuat tekan tinggi lemah terhadap tarik. BETON KERIKIL PASIR AIR SEMEN
PENGADUKAN BAHAN DASAR ALAT YANG DIBUTUHKAN : SEMEN PASIR AIR KERIKIL CANGKUL MOLEN PENUSUK SEKOP EMBER & TIMBAN GAN
Dengan mesin molen: Sambil mesin aduk diputar (masukkan air sebanyak sekitar 0.80 kali yang direncanakan ). Masukkan agregat ( pasir dan kerikil) kedalam mesin aduk, dan masukkan pula semen di atas batuan (pasir dan kerikil ) itu. Selanjutnya masukkan air sedikit demi sedikit sampai adukan tampak mempunyai kelecakan (konsistensi) yang cukup. Waktu pengadukan sebaiknya tidak kurang dari 3 menit. Adukan beton segar kemudian dikeluarkan dan ditampung dalam bejana yang cukup besar. Bejana itu harus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan pemisahan kerikil bila dituang.
Pemilihan jenis, ukuran dan kapasitas alat angkut dan angkat seperti truk, mobile crane dan tower crane akan sangat mempengaruhi ukuran komponen beton pracetaknya. Untuk tahap pemindahan komponen beton pracetak dari lokasi pabrikasi ke areal proyek diperlukan sarana angkut seperti truk tunggal, tandem atau tempel Truk yang biasa digunakan untuk pengangkutan berukuran lebar 2,4m×16m atau 2,4m×18m dengan kapasitas angkut kurang lebih 50 ton, Di areal pabrikasi dan lokasi proyek juga diperlukan sarana untuk pemindahan komponen beton pracetak yang biasa mempergunakan mobile crane, railcrane, grantyatautower crane. Tersedianya alat angkat ini juga akan mempengaruhi ukuran dari komponen beton pracetaknya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada proses pengecoran : 1. Pengecekan awal(First Chekking) 2. Pengecoran Beton Pengecoran tidak boleh dilakukan pada kondisi cuaca seperti berikut: Hujan, air hujan langsung mengenai area pengecoran Temperature melebihi 30° C Lengas nisbi dari udara kurang dari 40% Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam
Pengecoran dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum beton mulai mengeras Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi Jarak jatuh bebas kedalam cetakan harus pada ketinggian kurang dari 150 cm, Lakukan slump test(test kekentalan adukan beton) selama pelaksanaan pengecoran Lakukan pemadatan dengan menggunakan alat penggetar(internal atau external vibrator). 3. Pengecekan Hasil Pengecoran PENGECORAN
Untuk menghindarkan beton dari : a. Kehilangan air pada saat-saat setting time concrete, b.Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama, c.Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar. time concrete. b.Kehilangan airakibat penguapan padahari-hari pertama.c.Perbedaan suhu beton dengan lingkunganyangterlalu besar. FUNGSI :
METODE PERAWATAN MENGGUNAKAN ZAT KHUSUS CARA PENGGUNAAN CARA PENGUAPAN SELIMUT BASAH CARA PENYEMPROTAN CARA PENGGENANGAN