MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN HEPATITIS C PEMBIMBING: drg. Vita Nirmala, Sp.Pros., Sp.KG ALEXANDER ADI A U G99161011
HEPATITIS C Virus hepatitis C adalah virus RNA dari famili Flavivirus Infeksi HCV dapat dibagi dalam dua fase : Infeksi HCV Akut Infeksi HCV Kronis HEPATITIS C
Virus hepatitis C adalah virus RNA dari famili Flavivirus ETIOLOGI Virus hepatitis C adalah virus RNA dari famili Flavivirus
Infeksi HCV dapat dibagi dalam dua fase : HEPATITIS C KELUHAN DAN GEJALA Infeksi HCV dapat dibagi dalam dua fase : Infeksi HCV Akut Infeksi HCV Kronis
HEPATITIS C INFEKSI HCV AKUT Menginfeksi hepatosit (sel hati). Gejala awal: Masa inkubasi rata-rata 6-10 minggu Anoreksia Mual Muntah 80% penderita hepatitis C akut asimptomp Demam Kelelahan Berlanjut menjadi jaundice
HEPATITIS C INFEKSI HCV KRONIS Lebih dari 6 bulan 60-80% penderita asimptomp Dapat menyebabkan sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler Penularan melalui paparan darah terkontaminasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG HEPATITIS C PEMERIKSAAN PENUNJANG Melalui pemeriksaan anti-HCV Belum ditemukan pemeriksaan pembeda infeksi akut dan kronis Telah dikembangkan uji PCR atau TMA untuk mendeteksi RNA HCV
HEPATITIS C PENCEGAHAN Pemeriksaan dan pengujian darah, plasma, organ, jaringan, dan air mani donor Pengurangan risiko dan layanan konseling Sterilisasi yang memadai seperti bahan dapat digunakan kembali atau instrumen bedah gigi Pengawasan terhadap jarum dan program pertukaran jarum suntik
HEPATITIS C TATALAKSANA Interferon-alpha subkutan dosis 3 juta unit 3 kali seminggu selama 24 bulan Bagi pasien yang kambuh setelah pengobatan interferon: Kombinasi pegylated interferon dan ribavirin selama 24 atau 48 minggu Dapat dipertimbangkan transplantasi hati pada pasien sirosis
HEPATITIS C PROGNOSIS Dapat menyebabkan penyakit sirosis hepatis sebanyak 33% dari pasien yang terinfeksi
Manifestasi hepatitis c Sjögrens syndrome Sjögren-like Sialadenitis Xerostomia Lichen planus Jaundice / ikterus
Manifestasi oral Diskolorasi gigi Foetor hepatikum Oral hygiene buruk Hepatitis c Diskolorasi gigi Foetor hepatikum Oral hygiene buruk Hiperpigmentasi mulut Kandidiasis mukokutaneus ulkus endokrinopati Gangguan saliva
Manifestasi oral Diskolorasi gigi Oral hygiene buruk Hepatitis c Diskolorasi gigi Oral hygiene buruk Disebabkan oleh deposit bilirubin pada email dan dentin Menyebabkan infeksi oportunistik mudah menyerang dan menimbulkan bau pada mulut Kandidiasis mukokutaneus endokrinopati Disebabkan oleh sistem imun yang teraktivasi akibat adanya sitokin, kemokin, dan reseptornya. Namun pathogenesis secara pasti masih belum ditemukan Disebabkan oleh hepatitis aktif kronis yang menyebabkan penurunan sistem imun tubuh
Manifestasi oral Foetor hepatikum Hiperpigmentasi mulut ulkus Hepatitis c Foetor hepatikum Hiperpigmentasi mulut Akibat rusaknya sel hati sehingga terjadi hipertensi portal. Dideskripsikan seperti bau “amine”, bau “kayu lapuk”, bau “ tikus “ dan bahkan bau “bangkai segar”. Disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah karena kerusakan sel hati akibat virus hepatitis C ulkus Gangguan saliva Ulkus terjadi karena berkurangnya vitamin dan gizi pada rongga mulut Diperkirakan disebabkan oleh infiltrasi virus pada kelenjar saliva
Sjôgren Syndrome, Sjögren-like Sialadenitis Merupakan exocrinopathy autoimun, ditandai dengan: Kekeringan pada mulut dan mata yang kronis, dan Hilangnya fungsi sekresi kelenjar saliva dan lakrimal secara progresif.
Sjôgren Syndrome, Sjögren-like Sialadenitis
Sjôgren Syndrome, Sjögren-like Sialadenitis Gangguan pada gigi dan mulut: Peningkatan terjadinya karies Mukosa kering Nyeri Peningkatan infeksi (jamur dan bakteri) Perubahan sifat air liur Pembesaran kelenjar ludah
Sjôgren Syndrome, Sjögren-like Sialadenitis Penyakit visceral sistemik: Termasuk pneumonitis Asidosis tubulus ginjal Pankreatitis Myositis Proliferasi limfositik dan berbagai komplikasi neurologis
XEROSTOMIA Penurunan tingkat aliran saliva pada individu hepatitis C disebabkan: Infiltrasi kelenjar saliva oleh virus Virus merubah mekanisme kekebalan.
XEROSTOMIA
XEROSTOMIA Penurunan saliva mengakibatkan: Karies gigi Halitosis Perubahan rasa Kesulitan mengunyah, menelan dan berbicara Sensasi terbakar di mulut Kesulitan memakai gigi palsu Kandidiasis Mulut dan bibir kering Sialadenitis
Lichen planus Kondisi peradangan mucocutaneous Bersifat self-limiting Menyebabkan gatal-gatal Lesi kronis : Jarang mengalami remisi spontan Berpotensi ganas Sumber morbiditas
LICHEN PLANUS
Lichen planus Gambaran klinis lichen planus: Retikular Papular Plak Atropi Bula Erosif
JAUNDICE/IKTERUS Manifestasi penyakit hati yang paling umum Perubahan warna kuning sampai kuning kehijauan Terjadi pada kulit, sklera mata, & membran mukosa Terlihat jelas pada batas palatum
JAUNDICE/IKTERUS
JAUNDICE/IKTERUS Terjadi karena: Peningkatan kadar bilirubin dalam darah Obstruksi saluran empedu Penyakit pada jaringan parenkim hati
JAUNDICE/IKTERUS
KESIMPULAN Hepatitis C merupakan penyakit yang sering asimptomatik Hepatitis C dapat menyebabkan: Sjögrens syndrome, Sjögren-Like Sialadenitits, Xerostomia, Lichen planus, Ikterus Manifestasi klinis Hepatitis C pada rongga mulut: Diskolorasi gigi, Oral hygiene buruk, Kandidiasis mukokutaneus, Endokrinopati, Foetor hepatikum, Hiperpigmentasi mulut, Ulkus, Gangguan saliva
SARAN Mencegah penularan dengan cara : HEPATITIS C Mencegah penularan dengan cara : Sterilisasi barang-barang yang digunakan kembali Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika berinteraksi dengan pasien Screening dini ketika terdapat gejala yang mengarah ke hepatitis C dari manifestasi oral yang ditemukan Meningkatkan edukasi dan konseling pada masyarakat mengenai Hepatitis C
THANK YOU ANY QUESTION?