PENGERTIAN, PERANAN, DAN FUNGSI MEDIA PENGAJARAN Siti Uriana Rahmawati FITK UIN Jakarta
Pengertian Kata media, berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chennel) untuk menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepad penerimanya (reciver) (Soeparno, 1988:1).
Definisi lain Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S. hamijoyo). Media merupakan segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi AECT). Media adalah segala benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut (NEA).
Definisi lain Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang merangsang yang sesuai untuk belajar (Brigg). Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3)
Media, alat pelajaran, alat peraga Media pengajaran berbeda dengan alat pelajaran atau alat peraga. Alat pelajaran merupakan hardware (perangkat keras) yang dipakai untuk menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Alat peraga pada hakekatnya hanya merupakan alat yang berfungsi untuk menvisualisasikan konsep tertentu saja. Penggunaan kedua alat ini seratus persen di tangan guru. Media merupakan paduan antara hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Penggunaannya tidak tergantung pada kehadiran guru.
Peranan Media Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Mengatasi batas-batas ruang kelas. Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil. Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat. Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan. Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar. Mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam. Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan (Rohani, 1997:6).
Penggunaan Media PBA Pengajaran bahasa Arab di Indonesia dan negara-negara Arab sendiri masih sangat minimal dalam menggunakan media pengajaran. Pengembangan metode pengajaran bahasa Arab di Indonesia dan negara Arab masih jauh tertinggal dari metode pengajaran bahasa asing lainnya, karena: Dominasi penggunaan Metode Gramatika Terjemah (thariqah qawa’id wa tarjamah). Asumsi bahwa belajar bahasa Arab sebagai bahasa asing hanya bisa dilakukan secara aktif jika dilakukan di negara arab.
Lanjutan… Para pakar bahasa Arab mulai menyadari betapa pentingnya inovasi metode pengajaran bahasa Arab di Indonesia. Hal ini berimplikasi pada perlunya ketersedian media pandang dan media dengar (audio-visual aids), karena: Tidak semua benda atau kegiatan seseorang yang diungkapkan dengan bahasa dapat diperlihatkan atau dilakukan dalam kelas. Daya ingat dan daya tangkap individu tidak sama, dan juga indera manusia saling mendorong satu sama lain dalam proses belajar. Tidak seluruh tata-bunyi bahasa asing yang dipelajari sama dengan bahasa siswa. Tidak mungkin mengajarkan kemahiran bahasa secara efisien dan efektif dalam satu kelas dengan jumlah siswa yang banyak (Depag, 1976:193).
Keberhasilan pengajaran BA Ketersedian media pengajaran bahasa yang lengkap tidak menjamin keberhasilan pengajaran bahasa Arab, jika tidak disertai dengan perencanaan dan pelaksaan program yang baik, serta tenaga pengajar yang kompeten, berdedikasi, kreatif, serta inovatif dalam pengajaran bahasa Arab. Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pengajaran, tetapi ia juga harus memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan baik. Untuk itu perlu latihan praktis yang kontinyu dan sistematis, baik dalam recervice maupun incervise training.
Mendesain media PBA Dalam mendesain dan menggunakan media pengajaran perlu diperhatikan: Penggunaannya benar-benar dapat membangkitkan minat siswa. Meningkatkan kemahiran bahasa. Mendorong partisipasi seluruh siswa. Menimbulkan minat untuk melakukan penelitian dalam sistem dan metode pengajaran bahasa Arab
Fungsi Media Pengajaran Menurut Derek Rowntree, media pengajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.
Lanjutan… Menurut McKnown, media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Lanjutan… Menurut Edgar Dale dkk. media berfungsi: memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru. http ://blog.fitk-uinjkt.ac.id/.../pengertian-peranan-dan-fungsi-media-pengajaran.ppt
Lanjutan… Menurut Sudjana dan Rifa’i media pengajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.