PENCIPTAAN SUASANA RELIGIOUS DI SEKOLAH/ MADRASAH/ PERGURUAN TINGGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL
Advertisements

UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA
Konsep Dasar Pendidikan
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIBKUD No. 54 Tahun 2013 Tentang SKL.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
National Educational System
PENGELOLAAN KURIKULUM
“PENTINGNYA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN”
BUTIR-BUTIR PENTING DALAM PENDIDIKAN
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
HAKIKAT PENDIDIKAN Andi Muhammad Ajiegoena Pengantar Pendidikan
Technique Informal School
Mutu pendidikan berumuara pada tujuan pendidikan. Tujuan Pendidikan : Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa.
Program Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Dasar
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
Firdan A.R ( ) Ivan N ( ) Windi F ( )
Oleh Marisna Musyafrudin Mulai. Next Takwa berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang.
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SOSIALISASI REGULASI PENDIDIKAN AGAMA
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2007 USIA 19-23
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
JERMAN.
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Penyaji: Momon Sulaeman
PENDIDIKAN. PENDIDIKAN PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara.
PENDIDIKAN NON FORMAL DEWI PURNAMA FITRATUL ULFA NUR IKHSAN.
SKL Kelompok Mata Pelajaran
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Lembaga Kependidikan Disusun Oleh : Rizqi Nurdiana
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas PAI pada Sekolah DR. H. NI FASRI, M.Pd. Kasubdit PAI pada SMP Direktorat Pendidikan.
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
Triyani Tugas aplikom 1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
MUHAMMAD ARHAM YEHESKIEL Z P ZULFIKAR MAULANA PUTRA NURJAYANTI
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Bahan Kuliah DDP 2010/
Kurikulum Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL Oleh : KUNTJOJO UNP Kediri 2008.
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

PENCIPTAAN SUASANA RELIGIOUS DI SEKOLAH/ MADRASAH/ PERGURUAN TINGGI Nurizka Awalia Nurmalia Nunung Nurlela Baehaqi

Posisi Penciptaan Suasan Religious FORMAL sekoalah dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. NONFORMAL Pendidikan kecakapan hidup, Pendidikan anak usia dini (contohnya : Kelompok bermain, Taman penitipan anak), Pendidikan kepemudaan (Organisasi keagamaan, Organisasi pemuda, Organisasi kepanduan/kepramukaan, Organisasi palang merah, Organisasi pecinta alam & lingkungan, Organisasi kewirausahaan,  Organisasi masyarakat, Organisasi seni dan olahraga, Organisasi lain yang sejenis) INFORMAL berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan

Dilihat dari berbagai karakteristik dari jalur-jalur pendidikan tersebut, penciptaan suasana religious di sekolah/madrasah/dan perguruan tinggi merupakan bagian dari pengembangan pendidikan informal dalam arti yang diprogramkan adalah lingkungannya, situasinya, sarananya, atau iklimnya. Sesuai dengan UU no 20 tahun 2003, pasal 37 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan agama dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan beretaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia. Pendidikan agama islam harus dijadikan dasar pengembangan madrasah, sekolah, dan perguruan tinggi untuk semua bahan kajian mata pelajaran dan ilmu.

Urgensi Penciptaan Suasana Religious di Sekolah/Perguruan Tinggi Menurut clock dan stark dalam retson (1988), ada lima macam dimensi Dimensi keyakinan Dimensi praktek agama Dimensi pengalaman Dimensi pengetahuan agama dan

Operasionalnya di Sekolah/Madrasah/Perguruan Tinggi Vertikal (habl min Allah) Horizontal (habl min an-nas) Hubungan atasan-bawahan Hubungan personal Hubungan sederajat atau sukarela

Kesimpulan Untuk menciptakan suasana religious dapat dilakukan dengan cara pendekatan pembiasaan, keteladanan, dan pendekatan persuasive atau mengajak kepada warganya dengan cara yang halus dengan memberikan alas an dan prospek yang baik yang bias meyakinkan mereka.