Masyarakat kombai di Papua Barat Oleh : Paulinus Toni Sekolah Tinggi Teologia Vineyard Institute Indonesia

sejarah Suku Korowai & Kombai Kembali pada tahun 1995, George Steinmetz, seorang fotografer pemenang penghargaan mendokumentasikan suku orang-orang yang tinggal di pohon di Irian Jaya khusunys di Papua barat. Mereka sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan orang asing dan mereka tidak mengenal bahasa mereka hanya memakai bahasa suku saja. kita akan mengintip sedikit kehidupan suku pedalaman daerah papua sana bro, tentang cara bertahan hidup, membuat rumah di atas pohon, sampai mencari makanan di dalam hutan.

kehidupan suku pedalaman kombai

Korowai adalah salah satu suku di Irian yang tidak memakai koteka. kaum perempuan hanya memakai rok pendek terbuat dari daun sgu. Sagu adalah makan utama mereka. Mereka hidup sangat bersahaja di dunianya. Entah mereka mengenal tidak siapa presiden mereka. Apa yang dilakukan capres-capres dengan segunung janji dalam kampanye mereka sekarang ini. Siapa Manohara. Apa isi email Prita. Siapa Michael Jackson. Mungkin mereka bahkan tidak perlu tahu. Di sini waktu seperti terhenti.

kebudayaan Mereka menghiasi tubuh mereka dengan tulang dan masih menghitung kanibalisme di antara mereka hal ini merupakan salah satu bentuk hukuman kesukuan, hanya dengan orang yang diidentifikasi sebagai dukun, dibunuh dan dimakan oleh masyarakat sebagai persembahan untuk jiwa dimakan oleh terdakwa. Kanibalisme penting dalam dunia gaib, mirip kepercayaan untuk Korowai dan mungkin juga telah dilakukan sebagai bagian dari sistem peradilan pidana mereka. Sepertinya pohon tidak dipercaya pada alam kematian, tetapi kematian yang disebabkan oleh sihir - juga diyakini menjadi penyebab perang antar suku.

Adat-Istiadat Babi digunakan dalam penyelesaian sengketa-antara keluarga, dan juga dikorbankan dalam kompleks ketika upacara dengan membiarkan darah mereka ke dalam sungai sebagai korban ke salah satu dewa. Babi berperan dalam kehidupan agama kombai juga yang diisi dengan semua jenis roh - di atas semua roh leluhur mereka yang dikorbankan adalah binatang pada saat kesulitan.

Pesta adat yang lebih baik dinikmati oleh Korowai dan Kombai adalah makan dari Sagu, makanan lain yang lezat adalah tempayak dari kumbang Capricorn, yang merupakan hasil panenan dari pohon sagu. Pesta adat yang lebih baik dinikmati oleh Korowai dan Kombai adalah makan dari Sagu, makanan lain yang lezat adalah tempayak dari kumbang Capricorn, yang merupakan hasil panenan dari pohon sagu.

Mereka sangan mengharagai nilai-nilai kebersamaan,dalam mengerjakan segala sesuatu mereka bergotong royong

bahasa Mereka sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan orang asing dan mereka tidak mengenal bahasa mereka hanya memakai bahasa suku saja.

anak sungai dari Sungai Korowai memasuki Sungai Eilanden.

mengambil sarang semut untuk menangkap ikan

Mereka sedang pesta sagu

rumah yang berada di atas pohon

sedang mencari larva kumbang pohon jagung untuk dijadikan sagu, makanan favorit mereka.

sedang membuat panah untuk berburu

sedang mengolahan bubuk sagu

Rumah mereka pada malam hari

Sekian Dan Terimakasih