Hukum Islam Rabu, 21 Maret 2012 FHUI, Depok ASAS-ASAS HUKUM ISLAM
ASAS-ASAS UMUM HUKUM ISLAM
1. Asas Keadilan Adil adalah memberikan hak pada yang benar. Apabila tidak melakukan sesuatu secara adil, berarti melakukan kezaliman atau kesewenang-wenangan. QS Shaad ayat 26 Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
2. Asas Kepastian Hukum Suatu perbuatan disebut sebagai perbuatan hukum setelah ada ketentuan yang mengaturnya QS Al Isra ayat 15 … Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul
3. Asas Kemanfaatan Segala ketentuan Allah pasti memberi manfaat bagi manusia secara individu dan general untuk kepentingan dunia dan akhirat QS Yunus ayat 49 Katakanlah, aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak pula kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah QS Yunus ayat 101 Katakanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.
ASAS-ASAS HUKUM PIDANA
HUKUM PIDANA HUKUM PIDANA adalah ketentuan atau hukum yang mencakup keharusan dan larangan dan bagi pelanggarnya akan dikenakan sanksi hukuman terhadapnya
1. Asas Legalitas Tidak ada pelanggaran dan tidak ada hukuman sebelum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya secara sah QS Al Isra ayat 15 Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul
2. Asas Larangan Memindahkan Kesalahan Pada Orang Lain QS Al Isra ayat 15 Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain… QS An Najm ayat 38 bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain QS Fatir ayat 18 Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain QS Luqman ayat 33 Hai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat menolong bapaknya.
3. Asas Praduga Tidak Bersalah Seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah sebelum ada ketentuan yang pasti tentang perbuatan ybs dan sebelum terbukti kesalahannya Hadis tentang Ma’iz bin Malik dan Gamidiyah, mengenai perzinaan yang dilakukan oleh mereka HR At Tarmizi dari ‘Aisyah ra Rasulullah saw bersabda “Tolaklah hukuman terhadap kaum muslimin selama kamu bisa. Maka jika ada jalan keluar, lepaskanlah dia, sebab seorang imam itu jika keliru dalam memberikan ampunan, adalah lebih baik daripada keliru menjatuhkan hukuman”. HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda “Hindarilah hukuman selama kamu masih menemukan alasan untuk menghindarinya”.
ASAS-ASAS HUKUM PIDANA (NENG DJUBAEDAH) Asas Keadilan Asas Manfaat Asas Keseimbangan Asas Kepastian Hukum Asas Dilarang Memindahkan Kesalahan kepada Orang Lain Asas Praduga tak Bersalah Asas Legalitas Asas Tidak Berlaku Surut Asas Pemberian Maaf Asas Musyawarah Asas Perlindungan Terhadap Korban
1. Asas Keadilan QS An Nisa ayat 58 QS An Nisa ayat 105 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu … apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil… QS An Nisa ayat 105 Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Allah kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang-orang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat
2. Asas Manfaat QS Yunus ayat 49 QS An Nisa ayat 92 - 93 Katakanlah, aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak pula kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah QS An Nisa ayat 92 - 93 Pembunuhan dengan tidak sengaja Memerdekakan budak menjaga hubungan sesama manusia, menolong orang lain, kepedulian sosial Diyat pelipur lara, membantu keluarga korban secara finansial Kaffarat (puasa 2 bulan berturut-turut) mendekatkan diri kepada Allah Pembunuhan dengan sengaja Neraka jahanam bagi pembunuh dan Allah menyediakan azab yang besar baginya tidak menanamkan rasa dendam
3. Asas Keseimbangan QS An Nisa ayat 92-93 QS Al Baqarah 178-179 Qishash jaminan kehidupan, karena qishash mengandung unsur preventif, menyalurkan rasa dendam pada jalur hukum yang benar Memaafkan diyat Bentuk hukuman disesuaikan dengan jenis tindak pidana
4. Asas Kepastian Hukum QS Al Isra ayat 15 … Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul Ketentuan pidana diberikan melalui Rasulullah
8. Asas Tidak Berlaku Surut QS Al Isra ayat 15 QS Al Anfal ayat 38 Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu Pengecualian terhadap asas ini: Terhadap tindak pidana yang membahayakan kasus hadisul ifki (berita bohong) terhadap kesucian Siti ‘Aisyah ra yang difitnah oleh ‘Abdullah bin Ubay Terhadap kasus yang menguntungkan tersangka
9. Asas Pemberian Maaf Dalam tindak pidana (pembunuhan) terdapat hak Allah (dengan menentukan qishash) dan hak manusia (dengan pemaafan). (QS Al Baqarah ayat 178 dan QS An Nisa ayat 92-93)
10. Asas Musyawarah Tindak pidana yang dilakukan seseorang dapat dimaafkan oleh korban atau keluarga korban disertai dengan pembayaran diyat Jumlah diyat yang harus dibayarkan adalah didasarkan pada musyawarah, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi korban atau keluarga korban QS Ali Imran ayat 159 … Karena itu maafkanlah mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
11. Asas Perlindungan Terhadap Korban Dalam tindak pidana pembunuhan terdapat perlindungan terhadap korban dan keluarga korban dengan hukuman qishash dan diyat (QS Al Baqarah ayat 178 – 179 dan QS An Nisa ayat 92-93) Dalam pelacuran dan perkosaan, korban dilindungi dengan tidak dikenakan hukuman (QS An Nur ayat 33) Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu). Imam Malik terhadap korban perkosaan mendapat ganti rugi sebesar uang mahar (500 dirham, Imam Syafi’i) = 1.487,5 gr perak x Rp.125.000/gr = Rp.185.937.500,-
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA
HUKUM PERDATA HUKUM PERDATA adalah hukum yang mengatur hubungan antar orang termasuk badan hukum, mengatur pula hak-hak dan kewajiban mereka atas kebendaan
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA Asas kebolehan atau mubah Asas kemaslahatan hidup Asas kebebasan dan kesukarelaan Asas menolak mudarat dan mengambil manfaat Asas kebaikan Asas kekeluargaan atau asas kebersamaan yang sederajat Asas adil dan berimbang
Cont’d Asas mendahulukan kewajiban dari hak Asas larangan merugikan diri sendiri dan orang lain Asas kemampuan berbuat atau bertindak Asas kebebasan berusaha Asas mendapatkan hak karena usaha dan jasa Asas perlindungan hak Asas hak milik berfungsi sosial
Cont’d Asas yang beritikad baik harus dilindungi Asas risiko dibebankan pada harta, tidak pada pekerja Asas mengatur dan memberi petunjuk Asas tertulis atau diucapkan di depan saksi
Wassalam Terima Kasih