KOMUNIKASI DAN ETIKA BISNIS Dosen : Kapriani, SE., M. Si
KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan : IV
HUBUNGAN KOMUNIKASI DAN ORGANISASI Gerakan bisnis abad ini merupakan gerakan massal, yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak bangsa. Bisnis pun sudah berskala makro (besar) dengan tingkat diversifikasi yang sangat kompleks. Pola-pola bisnis seperti itu hanya akan menjadi efisien jika ditangani secara berkelompok, dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Oleh karena itu, peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan.
Defenisi Organisasi Apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, perlu ada suatu proses komunikasi yang dapat mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan. Proses komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar informasi dengan menggunakan suatu bahasa atau simbol-simbol yang biasa (umum) digunakan.
Fungsi Penting Komunikasi Dalam Organisasi : 1) komunikasi memungkinkan pertukaran informasi. 2) komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lain.
Beberapa Kegiatan Keorganisasian yang Berhubungan dengan Pertukaran Informasi. 1. Menetapkan tujuan 2. Membuat dan melaksanakan keputusan 3. Mengukur hasil 4. Merekrut dan mengembangkan staf 5. Berurusan dengan konsumen 6. Melakukan negosiasi dengan pemasok dan pemberi pinjaman 7. Memproduksi produk 8. Berinteraksi dengan peraturan yang ada.
B. POLA KOMUNIKASI Secara umum, pola komunikasi dibagi menjadi : 1. Saluran Komunikasi Formal 2. Saluran Komunikasi Informal
Saluran Komunikasi Formal : Merupakan saluran komunikasi dengan berpatokan pada struktur organisasi, dengan berbagai macam posisi atau kedudukan sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Adapun pola transformasi informasinya dapat berbentuk: komunikasi dari atas ke bawah (downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up/upward communication, komunikasi horizontal (horizontal communication), dan komunikasi diagonal (diagonal communication).
Komunikasi dari Atas ke Bawah Aliran komunikasi dari atasan ke bawahan tersebut umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam organisasi. Seorang manajer, menggunakan jalur komunikasi ke bawah dengan tujuan : mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada pada level bawah. Komunikasi dari atas ke bawah berbentuk perintah, instruksi, dan prosedur yang harus dijalankan oleh para bawahan.
Komunikasi dari Bawah ke atas Transformasi komunikasi ke atas (bottom-up/upward communication) berarti alur informasi berasal dari bawah menuju ke atas. Informasi mula-mula berasal dari para karyawan, selanjutnya disampaikan ke bagian pabrik, kemanajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum. Salah satu kelemahan komunikasi ke atas adalah ada kemungkinan bawahan hanya mrnyampaikan informasi/laporan yang baik-baik saja (ABS), sedangkan informasi yang mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.
Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal atau sering disebut dengan istilah komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi informasi kepada bagian atau departemen yang memiiliki kedudukan sejajar. ke karyawan.
Komunikasi Diagonal (Diagonal communication) Bentuk komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, antara lain : Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi yang lain. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelasaikan masalah dalam organisasi.
Kelemahan Komunikasi Diagonal : Komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi rutin dan telah berjalan normal dalam organisasi. Dalam organisasi yang berskala besar, komunikasi diagonal sulit dikendalikan.
Keterbatasan Komunikasi Formal Meskipun saluran komunikasi formal sangat penting bagi organisasi skala besar, namun komunikasi formal memiliki dampak yang kurang menguntungkan, baik dari sudut pandang individual maupun perusahaan. - Dari sudut pandang individual (perseorangan), komunikasi formal memberikan keterbatasan bagi individu untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. - Dari sudut pandang perusahaan, komunikasi formal memungkinkan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi,
Saluran Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam organisasi tanpa memperdulikan jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa.
Beberapa Keterampilan yang Diperlukan Dalam Komunikasi Bisnis : Membaca Mendengarkan Membuat atau melakukan percakapan yang menarik Melakukan wawancara Berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil Berpidato dan melakukan presentasi Menulis surat, memo dan laporan