ENERGY CONSUMPTION IN HVACR SYSTEM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Advertisements

Keterkaitan aktivitas domestik dengan emisi CO2
Biomas Kayu Pellet Presentasi Energi Pemanas Rumah Tangga (winter)
KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI DAN EFFISIENSI ENERGI
Pertemuan ke 1 PENGANTAR Managemen Energi Listrik
Kesetimbangan Lingkungan
RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL
PRESENTASI GEO Aemelia XISI/01 Farenza XISI/06 Kevin Ryan XISI/15
Agenda Riset Nasional Bidang Energi Komisi Teknis Energi - Dewan Riset Nasional Jakarta, 6 Januari 2010.
BAB 2 BERBAGAI KASUS SUSTAINABILITY A. KASUS SUSTAINABILITY PERUSAHAAN
PEMBANGUNAN INOVASI INKLUSIF
Retno Endah Andayani, S. Pd
Kebijakan Energi Listrik
Nama Proposal :Desain dan Rancang Bangun Bangunan Hemat Energi
TERMINOLOGI Apa yang dimaksud dengan 1. MANAGEMENT ENERGY :
MASA DEPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERBARUKAN DI INDONESIA
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
POINTERS KEN BAB I S.D. BAB V KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN)
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI RUMAH TANGGA
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
Pemerintah Zero Investment dan Zero Performance Risk
PEMAPARAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
ASPEK GENDER DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM EBT: BIOENERGI
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
TEKNOLOGI HIJAU.
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
11 Tips Kurangi Efek Pemanasan Global
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
Kebijakan-Kebijakan Internasional untuk Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim Global ME4234 KEBIJAKAN IKLIM.
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
Pengantar Rekayasa dan Desain-1
Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar
Perencanaan Lingkungan Hidup
MANAJEMEN ENERGI *). Manajemen energi adalah suatu proses ilmu dibidang energi untuk meningkatkan efektivitas pemakaian energi pada suatu perusahaan.
Kebijakan Energi Listrik
TEKNOLOGI BERSIH Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia
TERMINOLOGI adalah suatu proses ilmu dibidang energi untuk
Nama Anggota Kelompok :
MOCHAMAD NURI BACHRUDIN
Optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT)
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
KEBIJAKAN PENGUSAHAAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Penerapan manajemen energi pada peralatan listrik
PEMANFAATAN LNG UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK KOTA SEMARANG
DIREKTORAT INDUSTRI BAHAN GALIAN NON LOGAM
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI IKLIM MELALUI PENGHIJAUAN
KONVERSI ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN MASA DEPAN NEGERI
GLOBAL WARMING Nama Anggota : Cecilia Relly Gama Intan Firda Nurbaiduri Intani Ilham Widiyanto Rizki Dzulfiqor Mu’taz Disusun Oleh : Kelompok 3.
Kesesuaian Program PLTSa Dengan Jakstanas
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK KETAHANAN ENERGI
Dewan Energi Nasional dewanenerginasional dewanenergi Gunung Sindur, 22 Februri 2019 SINKRONISASI DAN INVENTARISASI SUBSTANSI.
Rumah Hemat & Mandiri Energi dengan Kombinasi Biogas dan Energi Mekanik Motor.
RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA / RAD GRK KABUPATEN CILACAP Cilacap 5, Maret 2011.
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
Jum’at, 4 Desember 2015 ElektroBudaya PP No 79 Tahun 2014 Realistiskah untuk mencapai kedaulatan energi.
ROADMAP BIDANG MANAJEMEN DAN FASILITASI INDUSTRI HIJAU. 1 MANAJEMEN DAN EFISIENSI ENERGI 2 MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR 3 REDUKSI EMISI GAS RUMAH.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh. LISTRIK DINAMIS Konsep Listrik Dinamis Arus Listrik Hukum Ohm Hukum 1 Kirchooff Rangkaian Listrik Penerapan.
Hemat Energi Listrik. Apa itu Energi? Kemampuan untuk melakukan kerja.
Transcript presentasi:

ENERGY CONSUMPTION IN HVACR SYSTEM by : Ardiyansyah Yatim RHVAC Expo Jakarta, 28 September 2017

Type presentation title here Agenda Kebijakan Energi di Indonesia Konsumsi Energi pada sistem HVACR Alternatif Teknologi Skenario Mitigasi Next steps 07/08/2018 Type presentation title here

KEBIJAKAN ENERGI Refrigeration KE EB EBT ET EBTKE 2 Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI KE Upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya (PP 70/2009 tentang Konservasi Energi) Konservasi Energi Batubara Tercairkan (Liquified Coal) Gas Metana Batubara (Coal Bed Methane) EB Batubara Tergaskan (Gasified Coal) EBTKE Nuklir Hidrogen Energi Baru Metana yang lain EBT Panas Bumi Hidro ET Bioenergi Surya Angin Laut Energi Terbarukan

KEBIJAKAN ENERGI Refrigeration Sesuai UU 30/2007 dan PP 79/2014; Yang dibutuhkan energi yang berkelanjutan; Energi telah menjadi modal pembangunan, bukan lagi sebagai komoditas (ekspor) sebagai bagian dari pendapatan negara Kondisi energi nasional saat ini, 90% berasal dari fossil yang semakin berkurang keberadaannya; selain juga terbukti sebagai faktor penting terjadinya perubahan iklim. 3 4 Energi Baru dan Terbarukan harus jadi arus utama dengan alasan a.l.: potensi EBT masih berlimpah (under utilized);- sustain, terbarukan (tdk habis); bersih, ramah lingkungan;- telah menjadi kecenderungan global (trend); telah menjadi amanah Undang-undang, dan komitmen nasional di panggung dunia; Di sisi lain, karena berbagai alasan, kita masih boros dlm mengkonsumsi energi. Faktor utama adalah belum terwujudnya budaya hemat energi (sbgmn telah berjalan di Jepang, misalnya); 5 Menyadari itu semua (pentingnya EBT dan Konservasi Energi), tahun 2010 akhir, Pemerintah membentuk Ditjen EBTKE.

KEBIJAKAN ENERGI Refrigeration Sektor Energi: 2 Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI Pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dengan skenario BAU, atau pengurangan emisi sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 Sektor Energi: Pengalihan subsidi BBM untuk kegiatan produktif dan infrastruktur 2010-2014: US$ 98 milyar ≈ Rp. 1.332 Triliun 2015-2019: US$ 52 milyar ≈ Rp. 707 Triliun Target 23% bauran Energi Primer EBT tahun 2025 Pengelolaan Sampah untuk Energi Listrik dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Kurs US$ 1 = Rp. 13.600; Rp. 1 = US$ 0,000074. 5

KEBIJAKAN ENERGI Refrigeration 2 Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI Menambah penyediaan akses energi modern untuk daerah terisolir, khususnya di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan; Penyediaan listrik/energi perdesaan yang tengah dikembangkan melalui pemanfaatan mikrohidro, surya, biomassa, biogas dan tenaga angin Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil; Substitusi PLTD dengan bahan bakar nabati/biodiesel secara bertahap dan PLT Hybrid Kampanye Penghematan Energi Nasional; Menghemat energi sebesar 1 kWh lebih murah dan mudah dibandingkan dengan memperoduksi energi sebesar 1 kWh Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca; Peningkatan efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan meminimalkan emisi GRK

KEBIJAKAN ENERGI Refrigeration 2 1982 Instruksi Presiden No. 9/1982 tentang Energi Konservasi KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI 2002 Undang undang No. 28 / 2002 tentang Bangunan 2007 Undang Undang No. 30/2007 tentang Energi 2008 Instruksi Presiden No. 2/2008 tentang Hemat Energi dan Air 2009 Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi 2011 Instruksi Presiden No. 13/2011 tentang Penghematan Energi dan Air Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Peraturan Menteri ESDM No. 13/2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik (Pasal 6, penghematan listrik pada PJU) Peraturan Menteri ESDM No. 14/2012 tentang Manajemen Energi 2012 2014 Peraturan Menteri ESDM No. 18/2014 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional Peraturan Menteri ESDM No. 7/2015 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan Pencantuman Label Tanda Hemat Energi untuk Piranti Pengkondisi Udara 2015 2016 Peraturan Menteri ESDM No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Konservasi Energi (ESCO)

3. MANAJER DAN AUDITOR ENERGI 2. SISTEM MONITORING ENERGI Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI Melanjutkan penyusunan/perbaikan kebijakan regulasi di bidang konservasi energi PROGRAM KONSV. ENERGI Pengembangan Standar Kompetensi bagi manajer dan auditor energi Melaksanakan pembekalan/capacity building kepada calon Manajer Energi dan Auditor Energi untuk mendapatkan Sertifikasi Kompetensi, yg diterbitkan oleh LSP HAKE 1. PROGRAM KEMITRAAN / AUDIT ENERGI 3. MANAJER DAN AUDITOR ENERGI PENINGKATAN KESADARAN PUBLIK REGULASI/LEGISLASI Melaksanakan seminar/workshop, penayangan iklan tentang penghematan energi di koran dan media elektronik, brosur, buletin dll Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat nasional dan berpartisipasi pada ASEAN Energy Award for building and energy management Melaksanakan Home and School Energy Champion dan Program Sosialisasi Hemat Energi di Lingkungan Sekolah Dasar Kampanye potong 10% Pelaksanaan Audit Energi dana dari APBN; Pelaksanaan Investment Grade Audit (IGA). Penerapan Minimum Energy Performance Standard (MEPS) dan Pembubuhan Label (S/L) Efisiensi Energi untuk peralatan lampu CFL, AC, Kulkas, Kipas Angin, Penanak Nasi, Motor Listrik dan Ballast Elektronik, LED, mesin cuci, pompa air; Penyusunan Building Code STANDAR DAN LABEL Melaksanakan Capacity Building Penerapan SNI ISO 50001: Sistem Manajemen Energi di Industri dengan pendampingan tenaga ahli nasional.; Penerapan kewajiban pelaksanaan manajemen energi bagi perusahaan lebih besar sama dengan 6.000 TOE/tahun 2. PENERAPAN SNI:ISO 50001 TARGET Penurunan Intensitas Energi 1%/Tahun; Penurunan Emisi CO2: 14,71 juta Ton. Program terkait Manajemen energi PILOT PROJECT 1. PJU HEMAT ENERGI Pengembangan PJU Cerdas LED pada 22 Kota yang terpilih (bantuan Internasional). Pilot project PJU TS dan retrofit lampu LED 96 Kab/Kota Gedung-gedung KESDM Gedung-gedung Pemerintah 2. SISTEM MONITORING ENERGI

KRITERIA LABEL TANDA HEMAT ENERGI: 2 Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI PENCANTUMAN SKEM DAN LABEL HEMAT ENERGI KRITERIA LABEL TANDA HEMAT ENERGI: Batas minimum efisiensi yang diizinkan sebagai syarat SKEM (Standar Kinerja Energi Minimum) adalah EER 8,53. 8,53 < EER < 9,01 9,01 < EER < 9,96 9,96 < EER < 10,41 10,41< EER

2 Refrigeration KEBIJAKAN ENERGI Kampanye (Propaganda) Potong 10%

Type presentation title here Agenda Kebijakan Energi di Indonesia Konsumsi Energi pada sistem HVACR Alternatif Teknologi Skenario Mitigasi Next steps 07/08/2018 Type presentation title here

2 Konsumsi Energi HVACR Konsumsi Energi Sektoral

Potensi Penghematan Energi Target Penghematan Energi per Sektor (2025) Konsumsi Energi HVACR Potensi Penghematan Energi Sektor Potensi Penghematan Energi Target Penghematan Energi per Sektor (2025) Industri 10 – 30% 17% Transportasi 15 – 35% 20% Rumah Tangga 15 – 30% 15% Bangunan Komersial Lainnya 25% - 17% 17%

2 Konsumsi Energi HVACR Data Populasi HVACR di Indonesia

2 Konsumsi Energi HVACR Pertumbuhan Populasi HVACR di Indonesia

2 Konsumsi Energi HVACR Data Populasi Chiller di Indonesia

2 Konsumsi Energi HVACR COP peralatan HVACR di Indonesia

Type presentation title here Agenda Kebijakan Energi di Indonesia Konsumsi Energi pada sistem HVACR Alternatif Teknologi Skenario Mitigasi Next steps 07/08/2018 Type presentation title here

Alternatif Teknologi Unitary AC Skenario 2030 Current technology Best practice technology Potential market penetration for alternative systems Current 2020 2030 Self-contained air conditioners Refrigerant R410A, R407c Low GWP < 10 < 5% >25% 60% Equipment energy efficiency 2.7 >3.2 Spilt air conditioners R410A, R32 70% 3.51 >3.7 Ducted air conditioning systems R410A, R404A, R407C Low GWP < 10 ot low GWP with liquid secondary 80% 2.85 >3.5 Multi-splits R410A Low GWP < 10 ot low GWP with ducted split 2.68 Skenario 2030

Alternatif Teknologi Chiller Skenario 2030 Current technology Best practice technology Potential market penetration for alternative systems Current 2020 2030 Air conditioning chillers Refrigerant R22, R32, R134a, R407c, R410a Low GWP < 10 (R290, R717, HFO) < 5% >25% 70% Equipment energy efficiency ~3 >4 Process chillers R134a, R407a, R404a 60% Centralised systems for supermarkets R22, R134a, R 404a, R507 Low GWP < 10 (R290, R717, HFO, R744 cascade) 80% Skenario 2030

Alternatif Teknologi Refrigeration Skenario 2030 2 Current technology Best practice technology Potential market penetration for alternative systems Current 2020 2030 Domestic refrigeration Refrigerant R600a, R134a R600a N/A 95% Equipment energy efficiency >300 kWh/year 139 kWh/year Stand-alone equipment R134a R290 <5% 85% 2.45 >3.5 Condensing units R410A Low GWP < 10 ot low GWP with liquid secondary none 40% 60% 1.89 Skenario 2030

Type presentation title here Agenda Kebijakan Energi di Indonesia Konsumsi Energi pada sistem HVACR Alternatif Teknologi Skenario Mitigasi Next steps 07/08/2018 Type presentation title here

2 Skenario Mitigasi Penghematan Energi Skenario 2030

2 Skenario Mitigasi Emisi Skenario 2030

2 Skenario Mitigasi Emisi Skenario 2030

Type presentation title here Agenda Kebijakan Energi di Indonesia Konsumsi Energi pada sistem HVACR Alternatif Teknologi Skenario Mitigasi Next steps 07/08/2018 Type presentation title here

Next Steps Standar efisiensi energi chiller 2 Next Steps Standar efisiensi energi chiller Peningkatan efisiensi energi chiller: sistem dan komponen Penerapan alternatif teknologi

Penutup Potensi Penghematan Energi Sektor HVACR 2 Penutup Potensi Penghematan Energi Sektor HVACR Diperkirakan konsumsi energi dari sektor RAC 81,8 TWh pada 2015 atau setara dengan 41% dari total penjualan listrik nasional pada tahun 2015 Konsumsi energi RAC diproyeksikan akan meningkat menjadi 149,4 TWh pada 2030 untuk skenario Business as Usual (BAU). Dengan menerapkan teknologi terbaik dan penggunaan refrigeran alami, sektor RAC menghemat energi sebesar 26,6 TWh pada 2030 atau kumulatif setara 219 TWh pada 2030.

Terima Kasih