EKOTOKSIKOLOGI Trisnadi Widyaleksono Catur Putranto Ilmu dan teknologi lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi
EKOTOKSIKOLOGI Toksikologi adalah ilmu yang mengkaji batas aman dari bahan kimia (Cassarett dan Dolls, 1995) Secara implisit dapat diartikan semua bahan kimia bersifat toksik. Ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk ekosistem, termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan (Butler, 1978).
Pentingnya ekotoksikologi Proses Modernisasi akan meningkatkan konsumsi, sehingga produksi juga harus meningkat. Dengan demikian industrialisasi dan penggunaan energi akan meningkat meningkatkan resiko toksikologis. Proses industrialisasi akan memanfaatkan bahan baku kimia, fisika, biologi yang akan menghasilkan limbah dalam bentuk gas, cair, dan padat yang meningkat.
Pentingnya ekotoksikologi Limbah perubahan kualitas lingkungan pencemaran, dan resiko toksikologi akan meningkat.
Proses Ekotoksikologi Xenobiotik Biota Interaksi Ekologi Ekosistem Ekologi Partisi & Degradasi Kimia Toksikologi Efek
Tujuan Ekotoksikologi Mencari substansi yang aman. mempelajari mekanisme racun terhadap organisme. Mencegah terjadinya efek yang tidak dikehendaki terhadap organisme dan lingkungan. dapat mengidentifikasi secara kuantitatif racun yang ada di dalam organisme, udara, air. tanah. Membuat kriteria dasar untuk standarisasi Dapat memperbaiki cara pengobatan keracunan/ membuat antidotum
Bila zat toksik ini masuk ke dalam tubuh, dan menimbulkan efek, maka hal ini yang dikatakan sebagai keracunan atau dengan kata lain adalah keadaan tidak normal akibat efek racun, yang disebabkan karena kecelakaan, bunuh diri, tindak kriminal, jabatan. Efek keracunan yang terjadi dapat bersifat akut, sub-akut, khronis, delayed (efek tunda). Hal ini ditentukan oleh waktu, lokasi organ (lokal/sistemik). Kemampuan racun untuk menimbulkan kerusakan apabila masuk kedalam tubuh dan lokasi organ yang rentan disebut toksisitas.
Absorption
Distribution
Metabolism and Excretion
Toksisitas dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu : Spesies (jenis mahluk hidup: hewan, manusia, tumbuhan) Portal of entry , cara masuknya zat racun tersebut: kulit, pernafasan dan mulut Bentuk/ sifat kimia - fisik dll
Klasifikasi Zat toksik Sumber : Alamiah Buatan Domestik, industrial, komersial Wujud : padat, gas, cair Sifat kimia/fisik : korosif, radioaktif, evaporatif, explosif, reaktif
Klasifikasi Zat toksik Efek kesehatan : Fibrosis : Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebihan ( silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis, bagasosis dll) Granuloma : Benjolan akibat proses peradangan menahun (berilicosis) Demam : Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd) Asphyxia : keadaan dimana darah & jaringan keurangan O2 Alergi : Reaksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik & anorganik)
Efek kesehatan : Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ( benzidin& garam-garam, Cr) Mutasi : Perubahan susunan & jumlah gen (radioaktif) Teratogen: Cacat (radioaktif, helium) Sistemik : Racun yang menyerang hambpir ke seluruh organ tubuh (Pb,Hg,Cd,F,Va,Ti,Tel) Ekonomik : racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan ( pestisida, insektisida)