REFERAT AKUT ABDOMEN Pembimbing dr. Dik Adi Nugraha,Sp.B,M.Kes KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD SOREANG SOREANG, BANDUNG.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Seven Jumps in Tutorial
Advertisements

Akut Abdomen Dr. Abdul Aziz M., Sp.B, K.Bd.
Dr.Abdul Aziz M., Sp.B, K.Bd 1 Apendisitis akut. ANATOMI Apendiks vermivormis  organ tubuler buntu berbentuk spt cacing, banyak mgd jrgn limfoid. Anak.
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
Kelompok IIB Khairul Wara Nurhatika Rahma Navali S Sella Annisa
FK. UNPAD / RS. DR. HASAN SADIKIN
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
1 TRAUMA ABDOMEN KELOMPOKII. 2 ADALAH PUKULAN / BENTURAN LNSUNG PD RONGGA ABDOMEN YG MENGAKIBATKAN CIDERA TEKANAN PD ISI RONGGA ABDOMEN. PENYEBAB DARI.
CROHN DISEASE KELOMPOK 3A Ahmad Bukhari Linda Rahayu Ningsih
KONSEP DASAR GAWAT DARURAT
Peran Pemeriksaan X-Ray Pada Masalah Sistem Pencernaan
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Organ serta Mekanisme Kerja Sistem Pencernaan pada Manusia Thya F /
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN APPENDIKSITIS
Patologi Umum.
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
TRAUMA THORAX.
Skillslab Keluhan Perut
Pemeriksaan Pasien dengan
Intususepsi atau invaginasi
BEDAH THORAX KARDIOVASKULER Dr.SOEBAGJO SpB.(K)TKV.
Intususepsi atau invaginasi
Radiologi Abdomen.
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
KELOMPOK 4 B AYU AINUN DIAN ADDIVATIA M.HABIB HIDAYAT
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
    Abdoimnal Trauma   Abdoimnal Trauma   ABDOMINAL TRAUMA 6/3/2018.
PERITONITIS dr. Arif Dharmawan, Sp.B, FINACS SMF BEDAH RSUD BLAMBANGAN.
ICD 10 CHEPTER XI (SISTEM DIGESTIF) PERTEMUAN 2 DR MAYANG ANGGRAINI
PNEUMONIA dr. Purwanto.
PENDAHULUAN. Penyakit dan Kelainan Gastrointestinal di Bagian Bedah FK UNTAN 24 Februari 2016 dr.HS Budiman, SpB.
KELOMPOK FAKULTAS KEDOKTERAN
Pemeriksaan Fisik Abdomen Dan Kandung Kemih
TRAUMA GINJAL(Uroogenital)
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
K35-K38 Diseases of Appendix
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN APPENDISITIS
PEMERIKSAAN FISIK.
dr. Arif Dharmawan, SpB, FINACS SMF Bedah RSUD Blambangan
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
KONDISI GASTROINTESTINAL SELAMA KEHAMILAN OLEH : SHELLA JANNATIYAH
KEGAWAT DARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN
SEORANG WANITA 45TAHUN DENGAN KOLESISTITIS AKUT
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
TRAUMA THORAX REFERAT Pembimbing: dr. Lisa Irawan, Sp. Rad
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
ASKEP COLITIS ULSERATIF
TRAUMA ABDOMEN oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep.
Ns. Dedi Fatrida, S.Kep. M.Kep LUKA DAN FRAKTUR. 9/22/ Gangguan kesinambungan jaringan tubuh / diskontinuitas jaringan  Kulit, subkutis (bawah.
TRAUMA ABDOMEN.
Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin.
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
APENDISITIS AKUT Muhammad Satrio Primaeso – PEMBIMBING : dr. Muhammad Romdhoni, Sp.B.
Karsinoma Tiroid Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi RSUD Budhi Asih Jakarta Aulia Maruapey Bernadetha Mayang Mutia Alfinta Jayanti Pembimbing : dr. Ratri.
Pemeriksaan Fisik Oleh Zaenal Arifin.
AGUNG WAHYUDI PRESENTASI KASUS Appendisitis.
Hasil Kritis dalam Akreditasi SNARS
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

REFERAT AKUT ABDOMEN Pembimbing dr. Dik Adi Nugraha,Sp.B,M.Kes KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD SOREANG SOREANG, BANDUNG

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Definisi Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi secara mendadak pada umumnya diikuti nyeri perut akibat dari radang, luka, penyumbatan (obstruksi), kerusakan organ (ruptur), sehingga memerlukan tindakan bedah darurat (Cakmoki, 2007). Epidemiologi Kasus abdominal pain tercatat 5% sampai 10% dari semua kunjungan gawat darurat atau 5 sampai 10 juta pasien di Amerika Serikat (Graff LG, Robinson D, 2001). Studi lain menunjukkan bahwa 25% dari pasien yang datang ke gawat darurat mengeluh nyeri perut

Etiologi Menurut survei World Gastroenterology Organization, diagnosis akhir pasien dengan nyeri akut abdomen adalah apendisitis (28%) kolesistitis (10%) obstruksi usus halus (4%) keadaan akut ginekologi (4%) pancreatitis akut (3%) colic renal (3%) perforasi ulkus peptic (2,5%) diverticulitis akut (1,5%)

ANATOMI DAN FISIOLOGI ABDOMEN Bagian abdomen sering dibagi menjadi 9 regio maupun 4 kuadran

Fisiologi Peritoneal signs Membantu menegakkan diagnosis akut abdomen Serabut aferen viseral dan saraf somatik

Peradangan peritoneum Nyeri intraabdominal viseral pain, parietal pain, atau reffered pain

Patosiologi Nyeri viseral Nyeri somatik Nyeri alih Nyeri proyeksi Hiperestesia Nyeri kontinyu Nyeri kolik Nyeri iskemik

Penegakan Diagnosis Letak nyeri perut Sifat nyeri Permulaan nyeri dan intensitas nyeri Posisi pasien Anamnesis Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Rectal Toucher Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan khusus Pemeriksaan penunjang

Diagnosis Banding Kwandran kanan atas: 1. Cholecystitis acute 2. Perforasi tukak duodeni 3. Pancreatitis acute 4. Hepatitis acute 5. Acute congestive hepatomegaly 6. Pneumonia + pleuritis 7. Pyelonefritis acute 8. Abses hepar Kwandran kanan atas: 1. Cholecystitis acute 2. Perforasi tukak duodeni 3. Pancreatitis acute 4. Hepatitis acute 5. Acute congestive hepatomegaly 6. Pneumonia + pleuritis 7. Pyelonefritis acute 8. Abses hepar Kwandran kiri atas: 1. Ruptur lienalis 2. Perforasi tukak lambung 3. Pancreatitis acute 4. Ruptur aneurisma aorta 5. Perforasi colon (tumor/corpus alineum) 6. Pneumonia + pleuritis 7. Pyelonefritis acute 8. Infark miokard akut Kwandran kiri atas: 1. Ruptur lienalis 2. Perforasi tukak lambung 3. Pancreatitis acute 4. Ruptur aneurisma aorta 5. Perforasi colon (tumor/corpus alineum) 6. Pneumonia + pleuritis 7. Pyelonefritis acute 8. Infark miokard akut Paraumbilical: 1. Ileus obstruksi 2. Appendicitis 3. Pancreatitis acute 4. Trombosis A/V mesentrial 5. Hernia Inguinalis strangulata 6. Aneurisma aorta yang pecah 7. Diverculitis (ileum/colon) Paraumbilical: 1. Ileus obstruksi 2. Appendicitis 3. Pancreatitis acute 4. Trombosis A/V mesentrial 5. Hernia Inguinalis strangulata 6. Aneurisma aorta yang pecah 7. Diverculitis (ileum/colon)

Kwandran kanan bawah: 1. Appendicitis 2. Salpingitis acute 3. Graviditas axtra uterine yang pecah 4. Torsi ovarium tumor 5. Hernia Inguinalis incarcerata,strangulata 6. Diverticulitis Meckel 7. Ileus regionalis 8. Psoas abses 9. Batu ureter (kolik) Kwandran kanan bawah: 1. Appendicitis 2. Salpingitis acute 3. Graviditas axtra uterine yang pecah 4. Torsi ovarium tumor 5. Hernia Inguinalis incarcerata,strangulata 6. Diverticulitis Meckel 7. Ileus regionalis 8. Psoas abses 9. Batu ureter (kolik) Kwandran kiri bawah: 1. Sigmoid diverculitis 2. Salpingitis acute 3. Graviditas axtra uterine yang pecah 4. Torsi ovarium tumor 5. Hernia Inguinalis incarcerata,strangulata 6. Perforasi colon descenden (tumor, corpus alineum) 7. Psoas abses 8. Batu ureter (kolik) Kwandran kiri bawah: 1. Sigmoid diverculitis 2. Salpingitis acute 3. Graviditas axtra uterine yang pecah 4. Torsi ovarium tumor 5. Hernia Inguinalis incarcerata,strangulata 6. Perforasi colon descenden (tumor, corpus alineum) 7. Psoas abses 8. Batu ureter (kolik)

Penatalaksanaan Tujuan dari penatalaksanaan Akut abdomen antara lain, adalah :  Penyelamatan jiwa penderita  Meminimalisasi kemungkinan terjadinya cacat dalam fungsi fisiologis alat pencemaan penderita.

Laparotomi eksplorasi darurat a)Tindakan sebelum operasi 1)Keadaan umum sebelum operasi setelah resusitasi sedapat mungkin harus stabil. Bila ini tidak mungkin tercapai karena perdarahan yang sangat besar, dilaksanakan operasi langsung untuk menghentikan sumber perdarahan. 2)Pemasangan NGT (nasogastric tube) 3)Pemasangan dauer-katheter 4)Pemberian antibiotika secara parenteral pads penderita dengan persangkaan perforasi usus, shock berat atau trauma multipel. 5)Pemasangan thorax-drain pads penderita dengan fraktur iga, haemothoraks atau pneumothoraks.

b)Insisi laparotomi untuk eksplorasi sebaiknya insisi median atau para median panjang. c)Langkah-langkah pada laparotomi darurat adalah : 1) Segera mengadakan eksplorasi untuk menemukan sumber perdarahan. 2) Usaha menghentikan perdarahan secepat mungkin. Bila perdarahan berasal dari organ padat penghentian perdarahan dicapai dengan tampon abdomen untuk sementara. Perdarahan dari arteri besar hams dihentikan dengan penggunaan klem vaskuler. Perdarahan dari vena besar dihentikan dengan penekanan langsung. 3) Setelah perdarahan berhenti dengan tindakan darurat diberikan kesempatan pads anestesi untuk memperbaiki volume darah. 4) Bila terdapat perforasi atau laserasi usus diadakan penutupan lubang perforasi atau reseksi usus dengan anastomosis.

5)Diadakan pembersihan rongga peritoneum dengan irigasi larutan NaCl fisiologik. 6) Sebelum rongga peritoneum ditutup harus diadakan eksplorasi sistematis dari seluruh organ dalam abdomen mulai dari kanan atas sampai kiri bawah dengan memperhatikan daerah retroperitoneal duodenum dan bursa omentalis. 7)Bila sudah ada kontaminasi rongga peritoneum digunakan drain dan subkutis serta kutis dibiarkan terbuka.

DAFTAR PUSTAKA Sjamsuhidajat, dkk Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : EGC Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

WASSALAMUAIKUM WR WB