JURNAL PENYESUAIAN
TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pada Akhir Periode Pembuatan Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penyesuaian Pembuatan Neraca Saldo Setelah Jurnal Penyesuaian Penghitungan L/R dan Pembuatan Laporan L/R Pencatatan Jurnal Penutup Pembuatan Lap. Perubahan Modal, Neraca & Lap. Arus Kas Pencatatan Jurnal Pembalik 3
PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN Merupakan pencatatan pada akhir periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam rangka penyajian laporan keuangan yang senyatanya.
MENGAPA PERLU JURNAL PENYESUAIAN? Terdapat 2 alasan: Karena ketentuan PABU; Beberapa jenis transaksi tertentu dicatat di akhir periode saja. Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan selama periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir periode.
Kesimpulan: Jurnal penyesuaian diperlukan agar laporan keuangan menggambarkan informasi keuangan yang senyatanya.
JURNAL PENYESUAIAN KARENA KETENTUAN PABU Beberapa ketentuan PABU: A. Akrual (accrual) B. Alokasi Biaya(Cost Allocation) C. Konservatisme (conservatism) D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit Analysis)
A. AKRUAL (ACCRUAL) Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu, bukan berdasar kas. Terdapat 2 (dua) peristiwa: 1. Penerimaan dan pembayaran kas dimuka 2. Penerimaan dan pembayaran kas dibelakang
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07). 01 Okt ‘07 31 Des ’07 30 Sept ’08 Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000 Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) Jurnal Reguler: 01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000 Kas Rp12.000.000 (Pembayaran dimuka biaya sewa gedung) Jurnal Penyesuaian: 31/12 Biaya sewa gedung Rp3.000.000 Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000 (Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) D Sewa Gedung Dibayar Dimuka K D Biaya Sewa Gedung K Tgl Uraian Rp 01/10 Sewa 1 tahun 12.000.000 31/12 J. penyesuaian 3.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 3.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08). 01 Jul ‘07 31 Des ’07 30 Jun ’08 Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000 Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) Jurnal Reguler: 01/07 TIDAK ADA PENCATATAN Jurnal Penyesuaian: 31/12 Biaya sewa kendaraan Rp9.000.000 Utang sewa kendaraan Rp9.000.000 (Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) D Utang Sewa Kendaraan K D Biaya Sewa Kendaraan K Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 9.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 9.000.000
(Pengakuan Pendapatan) Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08). 01 Des ‘07 31 Des ’07 31 Mar ’08 Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000 Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) Jurnal Reguler: 01/12 Kas Rp4.000.000 Sewa mesin diterima dimuka Rp4.000.000 (Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin) Jurnal Penyesuaian: 31/12 Sewa mesin diterima dimuka Rp1.000.000 Pendapatan sewa mesin Rp1.000.000 (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) D Sewa Mesin Diterima Dimuka K D Pendapatan Sewa Mesin K Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 1.000.000 1/12 Sewa 4 bulan 4.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 1.000.000
(Pengakuan Pendapatan) Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31 Juli ‘08). 01 Agt ‘07 31 Des ’07 30 Jul ’08 Biaya sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000 Biaya sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) Jurnal Reguler: 01/08 TIDAK ADA PENCATATAN Jurnal Penyesuaian: 31/12 Piutang sewa ruko Rp12.500.000 Pendapatan sewa ruko Rp12.500.000 (Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) D Piutang Sewa Ruko K D Pendapatan Sewa Ruko K Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 12.500.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 12.500.000
B. PENGALOKASIAN KOS (COST ALLOCATION) Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang menikmati manfaat dari kos tersebut.
Pengalokasian Kos Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin. 01 Jan ’07 31 Des ’07 31 Des’08 31 Des ‘09 31 Des ‘10 31 Des ‘11 Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 = 20.000.000
Pengalokasian Kos 01/01 Mesin Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000 Jurnal Reguler (2007): 01/01 Mesin Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000 (Pembelian tunai mesin) Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp20.000.000 (Pencatatan biaya penyusutan)
Pengalokasian Kos D Biaya Penyusutan Mesin K D Mesin K D Akumulasi Penyusutan Mesin K D Biaya Penyusutan Mesin K Tgl Uraian Rp 01/01 Pembelian 20.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 20.000.000
C. KONSERVATISME (CONSERVATISM) Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian” “... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989)
Konservatisme Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 1%. Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 = 500.000* Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 (Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih) * Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.
Konservatisme D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K Tgl Uraian Rp D Piutang K D Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih K D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K Tgl Uraian Rp ... 31/12 Saldo sblm neraca saldo 50.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 500.000
D. ANALISIS BIAYA VS. MANFAAT (COST VS. BENEFIT ANALYSIS) Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung. Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut: Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, DAN, Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Analisis Biaya vs. Manfaat Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan saldo supplies Rp5.000.000. Saldo akun supplies di neraca saldo Rp9.000.000 Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000 Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya supplies Rp4.000.000 Supplies Rp4.000.000 (Pencatatan biaya supplies)
Analisis Biaya vs. Manfaat D Supplies K D Biaya Supplies K Tgl Uraian Rp 31/12 Saldo sblm neraca saldo 9.000.000 J. Penyesuaian 4.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 4.000.000
JURNAL PENYESUAIAN KARENA KESALAHAN PENCATATAN Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode. Jenis-jenis Kesalahan: Lupa pencatatan Salah penulisan nilai rupiah Salah akun Kombinasi kesalahan
a. Lupa Pencatatan Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian supplies Rp3.000.000 tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat. Jurnal Koreksi : 31/12 Supplies Rp3.000.000 Kas Rp3.000.000 (Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)
b. Salah Penulisan Nilai Rupiah Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07 ditulis sebesar Rp9.000.000. Jurnal Regular (Salah): 16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000 Utang Rp9.000.000 (Pembelian kredit komputer) Jurnal Koreksi: 31/12 Utang Rp3.000.000 Peralatan kantor Rp3.000.000 (Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))
c. Salah Akun Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp5.000.000.
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Kas Rp5.000.000 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000 (Pencatatan secara benar transaksi penerimaan pendapatan)
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000 (Koreksi kesalahan akun)
d. Kombinasi Kesalahan Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000.
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp9.000.000 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas Rp6.000.000 Pendapatan Rp6.000.000 (Pencatatan transaksi dengan benar)
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp3.000.000 Pendapatan Rp6.000.000 (Koreksi atas kesalahan kombinasi)
PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN Pencatatan ditampung di buku jurnal penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan kemudian disalin ke neraca lajur Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom “Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet sesuai urutannya di jurnal penyesuaian.
Konsentrasi: neraca saldo Simulasi neraca lajur Format laba rugi Neraca Perubahan modal
neraca lajur Kertas kerja berlajur-lajur yang digunakan dalam proses akuntansi manual. Sifatnya optional Pembuatannya setelah menyusun neraca saldo dan sebelum membuat jurnal penyesuaian secara formal di dalam buku jurnal. Berguna untuk memudahkan proses penyesuaian.
DATA YANG DIOLAH DI NERACA LAJUR Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP) Laba-rugi Neraca
Perbedaan NERACA SALDO SEBELUM dan SETELAH PENYESUAIAN Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Daftar akun-akun beserta saldo-saldo yang menyertainya Daftar akun-akun dalam neraca saldo yang sudah memuat penyesuaian. Tata cara penyusunannya saldo akun diambil angkanya dari saldo terakhir yang ada di setiap akun. Tata cara penyusunannya adalah menggabungkan angka-angka pada neraca saldo dengan angka-angka pada penyesuaian.
Rekening dalam kolom rugi laba Tata cara pengisian lajur laba rugi adalah dengan memindahkan seluruh akun-akun pendapatan dan beban dari neraca saldo setelah penyesuaian. Nama-nama akun pendapatan : Pendapatan Penjualan Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa Pendapatan dividen
Rekening dalam kolom neraca Akun-akun kewajiban : Utang usaha, utang bank, utang iklan, dan sewa diterima dimuka. Akun modal : Modal Akun prive : Prive Akun Ikhtisar laba rugi
Rekening dalam kolom rugi laba Nama-nama akun beban usaha : Beban Pokok Penjualan Beban Pemasaran Beban Administrasi Beban Gaji dan Upah Beban Iklan Beban Listrik, Air, & Telpon Beban Asuransi Beban Penyusutan Beban Bahan Habis Pakai Kerugian Piutang
Rekening dalam kolom neraca Tata cara penyusunan lajur neraca adalah memindahkan semua akun-akun aktiva, kewajiban, modal, dan prive yang terdapat di lajur Neraca Saldo setelah Penyesuaian. Serta memindahkan akun ikhtisar laba rugi, apabila akun laba rugi terletak di sisi debit, dipindahkan ke sisi kredit di lajur neraca. Akun-akun aktiva : Kas, surat-surat berharga, piutang usaha, cadangan kerugian piutang, piutang bunga, bahan habis pakai, persekot premi asuransi, tanah, gedung, akumulasi penyusutan.
Neraca Lajur Perusahaan Dagang >< Perusahaan Jasa Terdapat akun persediaan Barang dagangan di lajur neraca. Tidak terdapat akun persediaan barang dagangan di lajur neraca. Terdapat akun beban pokok penjualan di lajur laba rugi. Tidak terdapat akun beban pokok penjualan di lajur laba rugi.
Terima Kasih