BAB V RISET KUALITATIF
A. Bagian Riset Kualitatif Bagian penting riset kualitatif adalah perumusan kategori-kategori. Kategori adalah suatu konsep yang dapat dipergunakan untuk menegaskan persamaan dan perbedaan dari apa saja yang akan diperbandingkan.
B. Strategi Riset Kualitatif Strategi penelitian kualitatif mempunyai struktur yang terdiri dari lima tahap, yaitu: Manakah kategori-kategori yang penting yang harus diperbandingkan? Apakah persamaan dan perbedaan di antara kategori- kategori tersebut? Apakah ciri-ciri yang penting dari setiap kategori? Bagaimana kategori yang utama berhubungan satu dengan lainnya? Hal ini akan menghasilkan hipotesis.
Bagaimana hipotesis-hipotesis tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain? Hal ini akan memberikan inti dari teori yang muncul dan akhirnya sebuah teori yang lengkap.
C. Model yang dipakai dalam Riset Kualitatif Pendekatan secara Langsung (direct approach) Pendekatan yang dipakai dengan menjelaskan secara jelas tujuan penelitian kepada responden. Pendekatan ini terdiri dari Focus Group dan wawancara secara mendalam (depth interview). Focus Group Wawancara yang dipandu oleh seorang moderator dalam jumlah kecil, dalam bentuk yang tidak terstruktur dan semaksimal mungkin dilakukan secara alami.
Karakteristik Jumlah peserta: 8 – 12 orang Komposisi peserta: homogen (misalkan berdasarkan demografi atau sosial ekonomi) Pengaturan tempat: santai, suasana informal, karena yang diperlukan adalah komentar yang spontan. Waktu pelaksanaan: 1 – 3 jam Recording: direkam Observasi: moderator harus memiliki kemampuan mengobservasi, kemampuan komunikasi dan menyenangkan.
Moderator yang baik untuk focus group: Memiliki pemahaman dan dapat berinteraksi dengan baik Permisif (mudah mengijinkan) Mampu melibatkan semua peserta Mampu merangsang responden untuk menjelaskan secara terperinci Mampu merangsang reesponden yang kurang responsif Fleksibel, mudah berimprovisasi Mampu mengendalikan diskusi pada tingkatan intelektual maupun emosional.
Wawancara mendalam (depth interview) Wawancara langsung terhadap responden oleh seorang pewawancara ahli. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi mengenai responden misalnya, motivasi, kepercayaan, dan perilaku.
Tiga teknik dalam wawancara mendalam Laddering Proses bertanya yang berubah dari “product characteristic” ke “user characteristic” atau pendapat menurut “kacamata” konsumen. Pertanyaan mengenai isu tersembunyi Pertanyaan yang banyak melibatkan pendapat pribadi Analisis simbolik Pertanyaan yang memancing emosi responden dengan menghadapkan hal-hal yang bertentangan.
Pendekatan Tidak Langsung Pendekatan Tidak Langsung (indirect approach) adalah pendekatan yang dipakai dengan tidak menyebutkan secara jelas tujuan penelitian kepada responden. Dalam pendekatan tidak langsung teknik yang digunakan adalah projective techniques. Projective technique memiliki cara yang paling populer yaitu teknik asosiasi. Responden diberi stimulus dan diminta memberi respon langsung pada saat jawaban tersebut muncul di pikirannya.
Caranya adalah: Responden diberi daftar kata dan diminta memberikan respon seketika. Contoh: Departement Store (Lokasi, Parkir, Belanja, Kualitas, Harga). Cara ini disebut juga keterkaitan dengan kata kunci “word association”.
D. Observasi Observasi adalah seluruh kegiatan pengamatan terhadap suatu obyek atau orang lain. Seperti: ciri-ciri, motivasi, perasaan-perasaan dan iktikad dari orang lain. Kesemuanya itu merupakan salah satu bentuk observasi perilaku manusia.
Pengamatan Peneliti harus dapat mencerna informasi yang didapatkan dari observasi dan kemudian melakukan penarikan kesimpulan mengenai sebab akibatnya. Validitas dan Keandalan Ukuran pengamatan memprediksikan kriteria yang relevan secara andal. Mendefinisikan secara tepat dan tidak ragu-ragu dari apa yang akan kita amati.