Work Environment Discomfort and Injury IDENTITAS JURNAL Judul : Work environment discomfort and injury: an ergonomic survey study of the American Society of Pediatric Otolaryngology members☆ Penulis : Jonathan Cavanagh, MD, MSca,⁎, Maria Brake, MDa, Donald Kearns, MDb, Paul Hong, MD, FRCSCa Penerbit : www.sciencedirect.com Work Environment Discomfort and Injury
INTRODUCTION
Introduction Ergonomi adalah disiplin ilmiah yang relatif baru berkaitan dengan pemahaman dari interaksi antara manusia dan unsur-unsur lain dari suatu sistem. Hal tersebut didesain untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan.
Industri ergonomi berlaku untuk bedah praktek karena hal ini dikenal dengan baik bahwa statis dan dinamis postural dapat menyebabkan kelelahan dan disabilitas. Rasa sakit yang telah dipelajari dalam berbagai pekerjaan, tetapi jarang dilaporkan dalam literatur bedah.
OBSERVASI memeriksa ketidaknyamanan dan cedera di antara “pediatric otolaryngologists” ANALISA menilai pengetahuan mereka tentang tempat kerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi TUJUAN
METHODS
Kuesioner Menggunakan kuesioner oleh Park et al untuk menilai pengetahuan ergonomik serta pengaplikasiannya diantara dokter bedah umum yang telah diadaptasi. Objek penelitian ini yaitu dokter bedah yang merupakan anggota American Society of Pediatric Otolaryngology (ASPO) merupakan praktisi bedah aktif.
Surgical Practice Characteristic Kategori Pertanyaan Demographics Surgical Practice Characteristic Physical symptoms Ergonomics
Kuesioner
Metode Pengolahan Data Data survey di analisa menggunakan SPSS versi 11.5. Frekuensi digunakan untuk mendeskipsikan karakteristik sampel secara keseluruhan.
X2 dan t – test digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara dokter yang memiliki ketidaknyamanan fisik dan yang tidak, dan antara dokter yang sadar akan hukum ergonomik bedah dan yang tidak sadar. Level of significance di set pada P < .05. Frekuensi digunakan untuk menganalisa respon dari kategori pertanyaan uraian.
RESULT
Hasil Dari 253 anggota ASPO (American Society of Pediatric Otolaryngologists*), 24 orang tidak melakukan praktek bedah, jadi tidak diikutsertakan dalam penelitian. Maka dari 229 orang yang menjadi responden adalah 100 orang (43,7% dari total Pediatric Otolaryngologists) * Pediatric Otolaryngologists: adalah mereka yang mengkhususkan diri dalam perawatan medis dan bedah penyakit telinga, hidung ,tenggorokan, kepala dan leher. Dapat pula mendeteksi perubahan vokal atau kemunculan kanker ( biasanya kanker tenggorokan)
Tabel 1: Data Responden Sumber : ASPO American Society of Pediatric Otolaryngologists) Tabel 1 menyajikan karakteristik dasar dari peserta dan jenis praktek yang mereka lakukan
Responden terdiri atas: Merupakan dokter THT anak Usia rata-rata 52 tahun
Masih dalam studi lanjut (74%) dan telah telah menyelesaikan spesialisasi (90%) Telah menyelesaikan kasus ringan mikroskopi rata2 (334 kasus/tahun) dan endoskopi (135 kasus/tahun) Telah menyelesaikan kasus berat mikroskopi rata2 (33 kasus/tahun) dan endoskopi (31 kasus/tahun) minor microscopy* dan mayor microscopy* mayor microscopy** dan mayor endoscopy**
Tabel 2 : Laporan dari dokter THT anak yang mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat melakukan praktik bedah Table 2 Karakteristik yang berkaitan dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami Pediatric Otolaryngologists akibat praktek operasi.
Tangan / Pergelangan (19,4%) Dari 62% dokter THT anak melapor mengalami rasa sakit yang dikaitkan akibat praktek saat operasi pembedahan. Pada sebagian besar bagian: Leher (59.7%) Punggung (56.5%) Tangan / Pergelangan (19,4%)
Tipe rasa sakit yang dikeluhkan: Mati rasa Lelah Kram Nyeri
Tabel 3: Tanggapan Pediatric Otolaryngologists tentang ergonomi
Dari 62% dokter THT anak yang merasa sakit dan tidak nyaman, 56 Dari 62% dokter THT anak yang merasa sakit dan tidak nyaman, 56.5% menerima terapi Penerima terapi : 85.7% merasakan lebih baik 28.6% didalamnya menjalani operasi (bagian dari terapi) 66% Dokter THT anak tidak tahu tentang prinsip-prinsip ergonomis 74% Dokter THT anak mau mengetahui informasi tentang ergonomis yang berkaitan dengan praktik bedah
Tabel 4: Perbandingan Dokter THT Anak yang Melapor Keluhan dengan yang tidak Melapor
Dokter wanita lebih banyak mengalami sakit dan ketidaknyamaan karena praktik pembedahan Ada perbedaan signifikan usia dan lama praktik dengan sakit dan ketidaknyamaan karena praktik pembedahan Postur tubuh (tinggi/pendek tubuh) tidak berpengaruh dengan sakit dan ketidaknyamanan karena praktik pembedahan
Tabel 4: Perbandingan Dokter THT Anak yang Melapor Keluhan dengan yang tidak Melapor Lamanya berpraktek dan usia dari dokter yang tidak bermakna secara statistik antara 2 grup Tidak ada perbedaan ditemukan secara signifikan mengenai lebih pendek atau tidaknya dalam perawakan badan
Sebuah perbedaan yang signifikan antara dokter Pediatric Otolaryngologists wanita dan pria ditemukan, dengan bantuan responden dokter wanita mereka lebih mungkin melaporkan rasa saki atau keidaknyamanan yang berkaitan dengan praktek pembedahan dibandingkan rekanan pria (P=0,003)
DISCUSSIONS
OVERVIEW Umumnya dokter bedah THT membungkuk (54% dari waktu operasinya) saat melakukan tindakan operasi Hal ini berdampak pada tingkat kontraksi otot statis yang meningkatkan gangguan muskoloskeletal pada leher Leher dan nyeri punggung menjadi sasaran lokasi umum nyeri
BASED ON TABLE Antara usia dan keluhan nyeri tidak terdapat relasi
Desain meja yang meminimalisirkan posisi tubuh dokter canggung dan menurunkan beban serviks Program latihan dan penyuluhan khusus mengenai pencegahan atau perbaikan bahaya dari tindakan operasi atas dokter
GAMBAR2 GEMAS
Manfaat dalam bidang TI Bahwa posisi tubuh yang salah atau kurang tepat pada pekerja dalam jangka waktu yang lama ,akan mengakibatkan efek buruk bagi pekerja. Oleh karena itu studi mengenai ergonomi sangat diperlukan untuk memperoleh perbaikan, meminimalisir efek buruk, maupun mengoptimatkan hasil pekerjaan melalui studi gerakan. W.L. 1406642826