Work Environment Discomfort and Injury

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Advertisements

Aspek Ergonomik.
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
Research process Yuniaristanto, ST, MT
Metode Penelitian Kuantitatif
Perancangan Fasilitas Kerja Untuk Mereduksi Human Error
ANALISIS GERAKAN OPERATOR DALAM MENGURANGI CEDERA DIPABRIK TAHU SUMEDANG SUWANDHA EKA SYAPUTRA Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana. M.M.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR INFORMAL MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST HARY AWALUDDIN ( ) Jurusan Teknik Industri Pembimbing.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Disusun oleh: Roy khrisman panjaitan (071269)
Human Faktor dan Ergonomi (D0482) Konsep Dasar dan Aplikasinya
PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik
POSTUR KERJA.
10/28/20161 PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik 2. Metode statistik 3. Skema pengertian statistik DATA TAMPILAN DATA.
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI, KOMPETENSI KARYAWAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEMAMPUAN INOVASI KARYAWAN SERTA IMPLIKASINYA PADA.
ERGONOMI.
ILMU KEDOKTERAN KERJA.
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
MEMILIH METODE PENELITIAN
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
HUBUNGAN KONSULTASI GIZI DENGAN PERUBAHAN PERILAKU POLA MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLI GIZI RSUD KOTA PADANG PANJANG Oleh :Defrijon.
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
Perubahan Asupan Kafein dan Perubahan Berat Badan Jangka Panjang pada Pria dan Wanita Esther Lopez-Garcia, Rob M van Dam, Swapnil Rajpathak, Walter C.
Aspek Ergonomi Dalam IMK
BIOMEKANIKA.
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Ergonomi BAB I PENDAHULUAN.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Sistem Manusia Mesin Desain Perancangan SMM Fahrul ArdiansyahRizal Maulana.
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
ERGONOMI.
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
ERGONOMI.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANTHROPOMETRI Penyaji : Dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi :
Aplikasi batas angkat aman
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN MENURUT ANDREW GOLISZEK (2005), PERSEPSI KERJA, KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD ULIN BANJARMASIN.
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
PENILAIAN KINERJA K3.
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
Ergonomi BAB I PENDAHULUAN. Ergonomi BAB I PENDAHULUAN.
Aspek Ergonomi Dalam IMK
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA ATTENTION PLEASE.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL HANDLING PADA BAGIAN PENGANTONGAN PUPUK DI PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG NAMA: ESTRI RAHAYU SANTI NIM: PEMBIMBING:
desain sistem kerja PERTEMUAN – 10 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
HUBUNGAN KESADARAN DIRI PASIEN DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DALAM KONTEKS KEPERAWATAN DI PUSKESMAS TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA Disusun.
Transcript presentasi:

Work Environment Discomfort and Injury IDENTITAS JURNAL Judul : Work environment discomfort and injury: an ergonomic survey study of the American Society of Pediatric Otolaryngology members☆ Penulis : Jonathan Cavanagh, MD, MSca,⁎, Maria Brake, MDa, Donald Kearns, MDb, Paul Hong, MD, FRCSCa Penerbit : www.sciencedirect.com Work Environment Discomfort and Injury

INTRODUCTION

Introduction Ergonomi adalah disiplin ilmiah yang relatif baru berkaitan dengan pemahaman dari interaksi antara manusia dan unsur-unsur lain dari suatu sistem. Hal tersebut didesain untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan.

Industri ergonomi berlaku untuk bedah praktek karena hal ini dikenal dengan baik bahwa statis dan dinamis postural dapat menyebabkan kelelahan dan disabilitas. Rasa sakit yang telah dipelajari dalam berbagai pekerjaan, tetapi jarang dilaporkan dalam literatur bedah.

OBSERVASI memeriksa ketidaknyamanan dan cedera di antara “pediatric otolaryngologists” ANALISA menilai pengetahuan mereka tentang tempat kerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi TUJUAN

METHODS

Kuesioner Menggunakan kuesioner oleh Park et al untuk menilai pengetahuan ergonomik serta pengaplikasiannya diantara dokter bedah umum yang telah diadaptasi. Objek penelitian ini yaitu dokter bedah yang merupakan anggota American Society of Pediatric Otolaryngology (ASPO) merupakan praktisi bedah aktif.

Surgical Practice Characteristic Kategori Pertanyaan Demographics Surgical Practice Characteristic Physical symptoms Ergonomics

Kuesioner

Metode Pengolahan Data Data survey di analisa menggunakan SPSS versi 11.5. Frekuensi digunakan untuk mendeskipsikan karakteristik sampel secara keseluruhan.

X2 dan t – test digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara dokter yang memiliki ketidaknyamanan fisik dan yang tidak, dan antara dokter yang sadar akan hukum ergonomik bedah dan yang tidak sadar. Level of significance di set pada P < .05. Frekuensi digunakan untuk menganalisa respon dari kategori pertanyaan uraian.

RESULT

Hasil Dari 253 anggota ASPO (American Society of Pediatric Otolaryngologists*), 24 orang tidak melakukan praktek bedah, jadi tidak diikutsertakan dalam penelitian. Maka dari 229 orang yang menjadi responden adalah 100 orang (43,7% dari total Pediatric Otolaryngologists) * Pediatric Otolaryngologists: adalah mereka yang mengkhususkan diri dalam perawatan medis dan bedah penyakit telinga, hidung ,tenggorokan, kepala dan leher. Dapat pula mendeteksi perubahan vokal atau kemunculan kanker ( biasanya kanker tenggorokan)

Tabel 1: Data Responden Sumber : ASPO American Society of Pediatric Otolaryngologists) Tabel 1 menyajikan karakteristik dasar dari peserta dan jenis praktek yang mereka lakukan

Responden terdiri atas: Merupakan dokter THT anak Usia rata-rata 52 tahun

Masih dalam studi lanjut (74%) dan telah telah menyelesaikan spesialisasi (90%) Telah menyelesaikan kasus ringan mikroskopi rata2 (334 kasus/tahun) dan endoskopi (135 kasus/tahun) Telah menyelesaikan kasus berat mikroskopi rata2 (33 kasus/tahun) dan endoskopi (31 kasus/tahun) minor microscopy* dan mayor microscopy* mayor microscopy** dan mayor endoscopy**

Tabel 2 : Laporan dari dokter THT anak yang mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat melakukan praktik bedah Table 2 Karakteristik yang berkaitan dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami Pediatric Otolaryngologists akibat praktek operasi.

Tangan / Pergelangan (19,4%) Dari 62% dokter THT anak melapor mengalami rasa sakit yang dikaitkan akibat praktek saat operasi pembedahan. Pada sebagian besar bagian: Leher (59.7%) Punggung (56.5%) Tangan / Pergelangan (19,4%)

Tipe rasa sakit yang dikeluhkan: Mati rasa Lelah Kram Nyeri

Tabel 3: Tanggapan Pediatric Otolaryngologists tentang ergonomi

Dari 62% dokter THT anak yang merasa sakit dan tidak nyaman, 56 Dari 62% dokter THT anak yang merasa sakit dan tidak nyaman, 56.5% menerima terapi Penerima terapi : 85.7% merasakan lebih baik 28.6% didalamnya menjalani operasi (bagian dari terapi) 66% Dokter THT anak tidak tahu tentang prinsip-prinsip ergonomis 74% Dokter THT anak mau mengetahui informasi tentang ergonomis yang berkaitan dengan praktik bedah

Tabel 4: Perbandingan Dokter THT Anak yang Melapor Keluhan dengan yang tidak Melapor

Dokter wanita lebih banyak mengalami sakit dan ketidaknyamaan karena praktik pembedahan Ada perbedaan signifikan usia dan lama praktik dengan sakit dan ketidaknyamaan karena praktik pembedahan Postur tubuh (tinggi/pendek tubuh) tidak berpengaruh dengan sakit dan ketidaknyamanan karena praktik pembedahan

Tabel 4: Perbandingan Dokter THT Anak yang Melapor Keluhan dengan yang tidak Melapor Lamanya berpraktek dan usia dari dokter yang tidak bermakna secara statistik antara 2 grup Tidak ada perbedaan ditemukan secara signifikan mengenai lebih pendek atau tidaknya dalam perawakan badan

Sebuah perbedaan yang signifikan antara dokter Pediatric Otolaryngologists wanita dan pria ditemukan, dengan bantuan responden dokter wanita mereka lebih mungkin melaporkan rasa saki atau keidaknyamanan yang berkaitan dengan praktek pembedahan dibandingkan rekanan pria (P=0,003)

DISCUSSIONS

OVERVIEW Umumnya dokter bedah THT membungkuk (54% dari waktu operasinya) saat melakukan tindakan operasi Hal ini berdampak pada tingkat kontraksi otot statis yang meningkatkan gangguan muskoloskeletal pada leher Leher dan nyeri punggung menjadi sasaran lokasi umum nyeri

BASED ON TABLE Antara usia dan keluhan nyeri tidak terdapat relasi

Desain meja yang meminimalisirkan posisi tubuh dokter canggung dan menurunkan beban serviks Program latihan dan penyuluhan khusus mengenai pencegahan atau perbaikan bahaya dari tindakan operasi atas dokter

GAMBAR2 GEMAS

Manfaat dalam bidang TI Bahwa posisi tubuh yang salah atau kurang tepat pada pekerja dalam jangka waktu yang lama ,akan mengakibatkan efek buruk bagi pekerja. Oleh karena itu studi mengenai ergonomi sangat diperlukan untuk memperoleh perbaikan, meminimalisir efek buruk, maupun mengoptimatkan hasil pekerjaan melalui studi gerakan. W.L. 1406642826