Teori Hotelling (1929) Konsumen lebih cenderung melakukan transaksi perdagangan dengan produsen apabila jarak lokasi konsumen dan produsen yang bersangkutan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Teori Hotelling (1929) Konsumen lebih cenderung melakukan transaksi perdagangan dengan produsen apabila jarak lokasi konsumen dan produsen yang bersangkutan saling berdekatan.

Teori Hotelling (1929) Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori ini adalah: Konsumen tersebar secara merata di sepanjang areal pasar. Harga jual produk adalah sama untuk setiap produsen. Tarif biaya produk persatuan unit dan jarak adalah tetap Tingkat kualifikasi penjual dan pembeli adalah sebanding. Setiap produsen mampu melayani segenap kebutuhan pasar. Sumber biaya yang timbul tergantung pada situasi lokasi. Perbedaan laba dan rugi bagi perusahaan hanya didasarkan pada letak lokasi sumber material (lokasi pemasok bahan mentah). Tidak ada kemampuan penjual untuk melakukan deferensiasi tingkat harga di pasar kecuali hanya faktor transportasi. Setiap perusahaan mempunyai kebebasan penuh untuk beroperasi di pasar tanpa dikenakan beban biaya. (Sitorus, 1997)

Locational Interdependence Locational Interdependence, Pada kondisi inelastic demand: Industri A pertama kali memasuki market, kemudian industri B berkompetisi dengan A. Jika keduanya berlokasi di tengah, maka market area terbagi sama dari kedua industry. Jika B berpindah ke kanan, harga di kanan lebih rendah dibandingkan dengan harga di tengah. Jika, demand-nya inelastic (membeli produk pada harga berapa pun) maka B tidak mendapat keuntungan dari perubahan lokasi ini

Locational Interdependence Locational Interdependence pada Inelastic Demand

Locational Interdependence Locational Interdependence, Pada kondisi elastic demand. Dua industri A dan B berkolusi memonopoli pasar dan berlokasi pada posisi kuartil. Keduanya membagi market area sama luasnya Perbandingan dengan lokasi di tengah, biaya angkut di lokasi kuartil lebih besar dibadingkan dengan lokasi yang di tengah. Keuntungan berlokasi di kuartil melebihi berbagai kemungkinan alternatif lainnya. Pemikiran Hotteling dikritik oleh Devletoglou (1965) bahwa market area yang dipisahkan oleh garis indiferen adalah tidak realistis

Locational Interdependence Locational Interdependence pada elastic Demand

PASAR MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan dimana didalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Ini disebut “monopoli murni atau pure monopoly”

PASAR MONOPOLI Contoh perusahaan di Indonesia dijalankan secara monopoli dengan alasan untuk melindungi kepentingan rakyat banyak

Bentuk Pasar Monopoli Pasar monopoli murni yaitu bentuk pasar yang ekstrim, contohnya PLN, PAM, PT. Kereta Api dll. Pasar yang mendekati monopoli (near monopoly) yaitu pasar yang hanya terdiri dari satu orang pengusaha (single producer).

Ciri-Ciri Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan dari defenisi monopoli telah diketahui bahwa hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry. Dapat mempengaruhi penentuan harga Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Promosi iklan kurang diperlukan Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu- satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.

Ciri – ciri pasar monopoli yang lain adalah: Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran Penampilan baik dalam bentuk lokasi penjualan maupun service merupakan upaya mendapatkan laba maximum. Penjual tunggal ini tidak dipengaruhi dan tidak mempengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.

Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Monopoli Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang- undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

Peraturan yang mewujudkan kekuasaan monopoli Peraturan patent dan hak cipta. Hak cipta atau hak paten adalah suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan. Hak usaha eksklusif Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum.

Beberapa faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya pasar monopoli Ukuran pasar yang sangat kecil sehingga dengan satu produsen saja sudah dapat mencukupi permintaan pasar. Produsen menerapkan kebijaksanaan penetapan harga (limit pricing policy). Adanya penguasaan bahan mentah. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu. Adanya lisensi. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya patent atau lisensi). Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut. Modal yang besar, berarti mendukung suaut perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan suatu bidang usaha.

Daya Monopoli (Monopoly Power) dan Indeks Lerner Daya monopoli (monopoly power) yaitu kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan mengatur jumlah output dan harga.

Daya Monopoli (Monopoly Power) dan Indeks Lerner Lerner Index 𝐿= ( 𝑃−𝑀𝐶 ) 𝑃 L = Indeks Lerner P = Harga Output MC = Biaya Marjinal