Arkiani Kramadisastra Primasha Syafira Noor Rahma XI IPA 1 Sistem Gerak Arkiani Kramadisastra Primasha Syafira Noor Rahma XI IPA 1
gerak Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Alat gerak Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Alat gerak pasif Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang- tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Alat gerak aktif Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
SISTEM RANGKA Sistem Rangka merupakan rangka dalam atau endoskeleton. Sistem rangka yang tersusun dari beragam jenis tulang tidak dapat bergerak secara aktif. Rangka disebut sebagai alat gerak pasif.
Jenis Penyusun Sistem Rangka Tulang Tulang Rawan (Kartilago) Jaringan Ikat Fibrosa
Jaringan ikat fibrosa Jaringan ikat fibrosa, kadang-kadang disebut sebagai FCT, merupakan jaringan terdiri dari kekuatan tinggi, serat yang sedikit melar. Serat ini terutama terdiri dari kolagen, air, dan helai kompleks karbohidrat yang disebut polisakarida. Mereka memberikan dukungan dan penyerapan kejutan ke organ sekitarnya dan tulang.
Bentuk Tulang Tulang Pipa Tulang Pipih Tulang Pendek Tulang Sesamoid Tulang Tidak Beraturan
Bentuk Tulang a. Tulang pipa Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga Contohnya : -tulang paha -tulang lengan atas -tulang jari tangan Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
Bentuk Tulang b. Tulang pipih Bentuknya pipih ( gepeng ) Contohnya : -tulang belikat -tulang dada -tulang rusuk Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Bentuk Tulang c. Tulang pendek Bentuknya pendek dan bulat Contohnya : -ruas-ruas tulang belakang -tulang pergelangan tangan -tulang pergelangan kaki Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Bentuk Tulang d) Tulang Sesamoid Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang berbentuk biji. Tulang tersebut terdapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang dengan otot. Contoh: Tulang patela
Bentuk Tulang d) Tulang Tidak Beraturan Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
Sambungan Antartulang (Persendian) Sinartrosis, merupakan jenis sambungan yang kaku dan tidak memungkinkan adanya gerak. Simfisis (Anfiartrosis), merupakan jenis sambungan yang memungkinkan sedikit gerak. Diartrosis, merupakan jenis sambungan yang memungkinkan banyak gerak.
Jenis persendian
a) Sendi engsel Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
SISTEM OTOT Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis otot rangka.
Jenis Otot Berdasarkan struktur selnya: Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Otot Polos Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot. Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin. Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot. Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
Otot Lurik Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot. Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
Otot Jantung Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium. Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah. Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Jenis Otot Berdasarkan cara kerjanya: Otot Sinergis Otot Antagonis
Otot Sinergis Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Ex : © Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup. © Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
Otot Antagonis Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Macamnya : Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan). Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan). Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup). Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Jenis Otot Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi : 1 Origo Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi. 2 Insersio Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot 1. Kontraksi Impuls sel otot ujung saraf asetilkolin sel otot membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin aktomiosin serabut otot memendek kontraksi. 2. Relaksasi Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+ aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang relaksasi.
Kelainan pada otot 1. Tetanus Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit ini karena infeksi bakteri clostridium tetani. 2. Kram Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan karena terlalu lamanya aktivitas otot secara terus menerus. 3. Hipertropi otot Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Kelainan ini disebabkan karen otot sering dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertropi otot ini sering dimiloki oleh atlet binaragawan.
4. Atropi otot Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya 4. Atropi otot Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini disebabkan karena infeksi virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot, pemberian stimulan listrik, atau dipijat dengan teknik tertentu. 5. Stiff (kaku leher) Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena gerak hentakan secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah hilang. 6. Hernia abdominal Kondisi usus melorot ke bawah, disebbkan oleh sobeknya dinding otot perut.
7. Fibriosis Pembentukan jaringan ikat fibrosa 7. Fibriosis Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sesl-sel otot skelet ataupun alat jantung yang mati karena suatu sebab akan diganti oleh jaringan ikat karena sel-sel otot ini tidak mampu beregenerasi, sehingga otot-otot ini akan melemah. 8. Distropi ototMerupakan penyakit kronis pada otot sejak anak- anak, diperkirakan merupakan penyakit genetis (bawaan).
WasSalamualaikum Wr. Wb.