KONDISI GASTROINTESTINAL SELAMA KEHAMILAN OLEH : SHELLA JANNATIYAH

Gastrointestinal berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan intestinal yang artinya usus. Gastrointestinal adalah hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus. Fungsi gastrointestinal, transport air dan makanan, mencerna makanan secara mekanik dan kimia, meng- absorbsi nutrien ke dalam pembuluh darah, serta mengeluarkan produk sisa.

Abstrak Kehamilan menyebabkan perubahan anatomi dan fisiologis pada saluran gastrointestinal. Wanita hamil dg penyakit usus seperti penyakit Crohn menimbulkan tantangan manajemen dalam diagnosis klinis, evaluasi radiologis, dan pengobatan, akibat risikonya pd janin. Dibutuhkan pendekatan multidisiplin untuk mengevaluasinya karena prosedur radiologis dan pengobatan yg biasa digunakan pada pasien yg tidak hamil mungkin memiliki efek berbahaya bagi janin. Tujuan: Pembaca menjadi terbiasa dengan pengelolaan kondisi gastrointestinal yg mungkin terjadi selama kehamilan.

Sembelit Pendidikan pasien hamil mengenai perubahan fisik pada saluran pencernaan terbukti sangat berguna. Probiotik lebih disarankan pd pasien hamil. Suplemen ini mengubah flora usus besar dan banyak pasien memperhatikan adanya peningkatan fungsi usus. Obat pencahar hiperosmolar seperti sorbitol & lactulose, meningkatkan kadar air tinja namun dapat menyebabkan gangguan elektrolit apabila pemberian jangka panjang. Penggunaan obat pencahar stimulan lebih dari tiga kali per minggu tidak dianjurkan. Karena hubungannya dengan persalinan prematur & saluran mekonium janin, minyak jarak sebaiknya dihindari sebagai obat pencahar untuk wanita hamil.

Wasir Sekitar sepertiga wanita hamil mengeluhkan wasir akibat brbagai faktor penyebabnya termasuk peningkatan kekuatan Valsalva selama buang air besar, peningkatan volume darah 30%, relaksasi otot polos vena progesteron, & peningkatan tekanan intra abdominal dari pertumbuhan uterus. Wasir Eksternal Terapi mencakup pelunak tinja, analgesik topikal, dan pemandian hangat. Wasir Internal Pengobatan mencakup peningkatan konsumsi serat, pemberian pencahar, dan agen antiinflamasi topikal (hidrokortison).

Radang Usus Buntu Radang usus buntu adalah prosedur pembedahan nonobstetrik yg plg umum selama kehamilan dengan perkiraan kejadian kehamilan antara 1: 500 sampai 1: 3000. Alat diagnostik yang paling umum di gunakan kepada pasien hamil yang di curigai menderita radang usus buntu adalah ultrasonografi. Manfaat ultrasonografi meliputi teknik noninvasive, biaya murah, dan kebebasan dari pengionan paparan radiasi. Selama 30 tahun terakhir, ahli bedah umum telah beralih dari apendektomi terbuka ke apendektomi laparoskopi untuk pasien yang tidak hamil dan hamil. Sejak apendektomi laparoskopi pertama yang dilakukan selama kehamilan pda tahun 1980, banyak pasien hamil telah berhasil diobati dengan prosedur ini.

Divertikulitis Kejadian divertikulitis meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun kurang dari 5% kasus didiagnosis sebelum usia 40 tahun, lebih banyak wanita menunda kelahiran anak mereka sampai di kemudian hari, dan kejadian selama kehamilan di perkirakan akan meningkat. Mekanisme divertikulitis adalah penyumbatan tinja pd divertikulum yg menyebabkan peradangan & risiko pecah. Respon inflamasi dapat memicu persalinan prematur dan persalinan jika tidak diobati. Rudloff hanya mencatat 23 kasus divertikulitis Meckel pd kehamilan yang dilaporkan sejak 1949. Dalam 23 kasus, 2 didiagnosis dengan benar sebelum operasi . Lebih dari setengahnya pecah pd saat operasi & 4 dari 23 ibu, semua didiagnosis pda trimester ketiga, meninggal.

Penyakit Radang Usus (IBD) Penyakit yang aktif dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Obat yg digunakan untuk mengobati IBD tidak berpengaruh pada kesuburan wanita. Sekitar sepertiga pasien kambuh selama kehamilan, terutama pada trimester pertama atau periode postpartum. Pasien harus diberi tahu bahwa hasil kehamilan optimal terjadi ketika penyakit pasien stabil atau dia belum mengalami suar selama beberapa bulan sebelum pembuahan. Pasien harus dipantau kondisi gastroenterolognya sepanjang masa kehamilan. IBD aktif selama kehamilan dapat di kaitkan dengan peningkatan risiko malformasi bawaan, aborsi spontan, pembatasan pertumbuhan janin, berat lahir rendah, kelahiran prematur, dan kelahiran mati.

Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah satu dari tiga jenis kanker yg paling umum pada wanita dan dapat hadir pada wanita usia subur terutama jika ada kecenderungan genetik. Usia rata-rata wanita dengan kanker usus besar selama kehamilan dilaporkan berusia 31 tahun dengan rentang 16-48 tahun. Tanda dan gejala meliputi pendarahan rektum, mual, muntah, sakit perut, penurunan berat badan, anemia, massa perut, & kebiasaan buang air besar yang berubah seperti konstipasi. Karena gejala ini mirip gejala kehamilan normal, biasanya ada penundaan diagnosis. Karsinogenesis kanker kolorektal dan hubungannya dengan kehamilan tidak dipahami dengan baik.

Kesimpulan Pengobatan selama kehamilan menimbulkan tantangan etis, religius, dan ilmiah yg signifikan. Karena tdk ada pedoman mutlak, terapi harus di tentukan oleh tim multi-disiplin yg memahami manajemen terbaik, baik untuk pasien maupun janinnya.

Ringkasan Gejala perut sering trjadi pd saat kehamilan. Riwayat pasien, pemeriksaan fisik, data-data laboratorium, dan temuan radiologi dapat membantu diagnosis. Ultrasound abdomen di anjurkan terlebih dahulu, walaupun MRI atau CT dapat digunakan jika perlu. Laparoskopi, EGD, dan sigmoidoskopi dapat dilakukan selama kehamilan bila ditunjukkan dengan kuat. Sbagian besar obat tampaknya relatif aman untuk janin & dapat digunakan bila manfaat bagi ibu lebih besar dari pada potensi risiko janin.