MIKROBIOLOGI TERAPAN “MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN EKSTRIM” Oleh : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2015 FITHA YARSIH A 221 12 006 KELAS B
Pengertian Mikrobiologi Lingkungan Air Mikrobiologi lingkungan ekstrim merupakan interaksi antara mikroorganisme, baik dari penyebarannya dan kemampuan beradaptasinya dengan lingkungan yang ekstrim (Pelczar, 2005). Kemampuan mikroorganisme dalam beradaptasi dalam lingkungan ekstrim tersebut sangat bervariasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari lingkungan tersebut adalah temperatur kondisi, pH, konsentrasi garam, nilai ketersediaan air, tekanan, konsentrasi nutrient, kadar senyawa toksik.
Mikroorganisme yang dapat hidup pada lingkungan ekstrim disebut dengan : “mikroorganisme termofilik”. Kelompok mikroorganisme tersebut adalah ; Algae Fungi Protozoa Cyanobacteria Eubacteria Archaebacteria
Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidokglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria ini hidup di lingkungan yang ekstrim. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, archabacteria dibagi tiga kelompok yaitu: Bakteri methanogen adalah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan CO2 atau asam asetat. Contoh: Methanobacterium sp. digunakan dalam pembuatan biogas. Hidup di lumpur, rawa, dan tempat yg kekurangan oksigen. Tumbuh baik pada suhu 98oC mati suhu dibawah 840C.
b. Bakteri halofil adalah bakteri yang hidup di lingkungan daerah kadar garam tinggi. Seperti danau air asin / laut mati. Contoh: Halobacterium, Halococcus. Bakteri thermoasidofil adalah bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim yang panas/bersuhu panas dan asam (suhu 45–110 oC dan pH 1-2). Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat. Hidup dengan mengoksidasi sulfur. Hidup di lubang vulkanis, kawah vulkanis dan mata air bersulfur. Contohnya Sulfolobus, Thermoplasma.
Pada mikroorganisme, ada beberapa jenis mikroba yang dapat bertahan hidup pada situasi atau lingkungan yang ekstrim, yaitu termofilik, barofilik, xerofilik, halofilik, psikrofilik, asidopilik. a. Mikroorganisme Termofilik Mikroorganisme termofilik adalah organisme, terutama mikroorganisme yang mampu beradaptasi tumbuh optimal pada suhu tinggi. Suhu optimum kebanyakan termofilik pada suhu 45-60ºC. Mikroorganisme termofil telah berhasil diisolasi dari habitat terestrial maupun perairan dengan suhu tinggi misalnya daerah gunung berapi dan sumber air panas.
KEGUNANAN MIKROORGANISME TERMOFILIK DALAM BIOTEKNOLOGI Produksi metan dari limbah oleh konsorsium metanogenik Produksi etanol oleh Clostridium thermocellum Sintesis asam amino oleh Bacillus coagulans Produksi antibiotik oleh Thermoactinomyces Produksi asam laktat oleh Clostridium, Thermoanaerobacter atau B. coagulans Produksi asam asetat oleh Clostridium dan Acetogenum Sintesis carotenoids oleh Thermus aquaticus Produksi enzim xylose isomerase (termostabil) dari Bacillus coagulans dalam pembuatan high fructose syrup pada 60oC (140 oF) Produksi DNA polymerase untuk PCR
Berikut kerugian akibat bakteri termofilik salah satunya dilihat berdasarkan hubungan mikroorganisme dengan pengawetan pangan: 1. Spesies Bacillus stearothermophilus dapat me-nyebabkan busuk asam (flat sour) pada makanan kaleng berasam rendah, dan Bacillus coagulans pada makanan kaleng asam. 2. Clostridium thermosaccha-rolyticum menye-babkan penggembungan kaleng karena memproduksi CO2 dan H2. 3. Kebusukan sulfida disebabkan oleh Clostridium nigridicans.
b. Mikroorganisme Barofilik Mikroorganisme barofilik merupakan mikroorganisme yang hidup di ligkungan dengan tekanan yang tinggi. Contohnya adalah bakteri Pseudomonas bathycetes yang mampu mentoleransi tekanan hingga 1000 atm. c. Mikroorgannisme xerofilik Mikroorgannisme xerofilik adalah kelompok mikroorganisme yang menyukai lingkungan yang memiliki kondisi yang kering. Jenis-jenis mikroba yang termasuk dalam mikroorganisme xerofilik adalah bakteri, yeast, fungi, alga yang selain mikroba halofilik ekstrim. Diantaranya pula adalah beberapa spesies dari Aspergillus, Penicilium, Wallemia dan Eurotium.
d. Mikroorganisme Halofilik Mikroorganisme halofilik adalah mikro-organisme yang hidup di lingkungan yang sangat asin. Semua mikroorganisme halofilik, kebanyakan dari mereka adalah bakteri. Lingkungan berkadar garam tinggi antara lain danau air asin, kolam penguapan di ladang pemanenan garam dari air laut, tanah atau gurun berkadar garam tinggi, bahkan makanan yang diawetkan. Salah satu contoh umum dari halofilik adalah Halobakterium salinarum.
e. Mikroorganisme Asidofilik Mikroorganisme yang dapat hidup pada lingkungan asam disebut acidofilik. Hidup di bawah pH 5. Aktivitas metabolisme bakteri acidofilik berkontribusi pada timbulnya keasaman pada lingkungan. Contoh bakteri asidofilik seperti Thiobacillus ferrooxidans , dan Leptospirillium ferrooxidans. f. Mikroorganisme Psikrofilik Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0 °C sampai 20 °C. Suhu optimumnya sekitar 15°C. Sebagai contoh spesies Polaromonas vacuolata.
SEKIAN TERIMA KASIH