ANATOMI FISIOLOGI USUS BESAR Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi 6, yaitu : Sekum Kolon asenden Kolon transversus Kolon desenden Sigmoid Rektum
PROSES PENCERNAAN DI USUS BESAR Zat - zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat - zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 - 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
MACAM, FUNGSI DAN PENGARUH ENZIM YANG DIHASILKAN DI USUS BESAR Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam mineral serta proses pembusukan zat sisa-sisa. Zat sisa-sisa ini kemudian dikeluarkan oleh anus. Sistem pencernaan dapat pula mengalami gangguan misalnya: 1. Diare: terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi fases sepanjang usus besar. Akibatnya fases keluar dalam bentuk encer. Diare disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, misalnya bakteri kolera, dan bakteri disentri. 2.Sembelit merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan defekasi. 3.Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat peradangan pada lapisan mukosa lambung. 4.Ampendisitis merupakan peradangan pada umbai cacing.
MEKANISME PENGENDALIAN PROSES PENCERNAAN DI USUS BESAR Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas. Pada hewan- hewan pemakan tumbuhan, seperti kelinci dan marmot, usus buntu membantu mencerna selulosa.