Integral Lipat Dua

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mathematics III TS 4353 Class B
Advertisements

Aplikasi Integral Lipat Dua
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
Integral Tentu.
MODUL VI : PENERAPAN INTEGRAL
Integral Lipat-Tiga.
KALKULUS II By DIEN NOVITA.
. Penerapan Integral lipat Tiga pada :
Integral Lipat-Dua Dalam Koordinat Kutub
Integral Lipat Tiga Andaikan R suatu daerah macam I di bidang xy dan F1 dan F2 fungsi dua peubah yang kontinu pada daerah R dengan F1(x,y) ≤ F2(x,y). Misalkan.
6.6 Momen, Pusat Massa.
Terapan Integral Lipat Dua
Pertemuan 4 Momen Inersia
Terapan Integral Lipat Dua
INTEGRAL RANGKAP DUA Yulvi Zaika.
Integral Lipat Dua dalam Koordinat Kutub
M ATHEMATICS III TS 4353 C LASS B Integral Rangkap Herlina Setiyaningsih Civil Engineering Department Petra Christian University.
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Engineering Mechanic Pertemuan Ke - 6. Titik Berat dan Momen Inersia Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan terkonsentrasi.
Presentasi by: Fadilah Nur ( )
PENERAPAN INTEGRAL Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat.
BAB I INTEGRAL LIPAT DAN TERAPANNYA.
7.2.2 Metoda Cincin a. Daerah diputar terhadap sumbu x Daerah D
Penerapan Integral Tertentu
6. INTEGRAL.
Perhitungan dalam Perencanaan Kapal
APLIKASI INTEGRAL TENTU.
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
Integral Lipat Dua   PERTEMUAN TGL b R n
Aplikasi Integral Lipat dua dan Lipat Tiga Pertemuan 10, 11, & 12
PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA PELAKSANA MATA KULIAH UMUM (PAMU)
KALKULUS II By DIEN NOVITA.
INTEGRAL LIPAT Integral Berulang
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 6 Jari-jari girasi
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPAN
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPAN
FUNGSI KOMPOSISI Pengertian Komposisi Fungsi Rumus Komposisi Fungsi
Teknik Pengintegralan
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
INTEGRAL.
Integral dalam Ruang Dimensi-n
Terapan Integral Lipat Dua
FUNGSI TUGAS 1.Periksalah apakah hubungan H pada gugus R di bawah ini merupakan fungsi, dan lukiskanlah grafiknya : a. {(0,1), (1,3), (3, 5), (4,3), (0,0)}.
Integral Lipat Dua dalam Koordinat Kutub
Penerapan Integral Lipat dua pada Luas daerah
15 Kalkulus Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva
Menentukan Batas Integral Lipat Dua:
INTEGRAL.
Peta Konsep. Peta Konsep D. Merumuskan dan Menghitung Luas Suatu Daerah.
Peta Konsep. Peta Konsep E. Grafik Fungsi Kuadrat.
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPAN
Peta Konsep. Peta Konsep B. Komposisi Fungsi.
Peta Konsep. Peta Konsep D. Merumuskan dan Menghitung Luas Suatu Daerah.
INTEGRAL.
B. Pengembangan Rumus Turunan Fungsi Aljabar
INTEGRAL.
INTEGRAL.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Invers Fungsi.
7. APLIKASI INTEGRAL.
INTEGRAL.
Pertemuan 13 Bab 7 – Penggunaan Integral 1
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
INTEGRAL.
Integral lipat.
INTEGRAL TAK TENTU & TENTU FUNGSI ALJABAR. Integral Tak Tentu.
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x)  0, sumbu x, garis x = a dan garis x = b dirumuskan: Diatas Sumbu X (+)
Transcript presentasi:

Integral lipat dua dapat digunakan untuk meghitung momen inersia Misalkan diketahui daerah D dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) seperti berikut : Momen inersia terhadap sumbu koordinat pada daerah D yakni : Misalkan diketahui daerah D dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) seperti berikut : Momen inersia terhadap sumbu koordinat pada daerah D yakni :

Momen inersia terhadap sumbu x = Ix

Momen inersia terhadap sumbu y = Iy

Sekarang kita perhatikan sebuah lamina dengan kerapatan δ (x; y) yang melingkupi daerah S pada bidang xy. Jika kita mempunyai partisi S, membuat hampiran untuk momen inersia dari setiap bagian Rk,maka akan diperoleh rumus. Momen inersia (disebut juga momen kedua) dari suatu lamina terhadap sumbu x, sumbu y, dan sumbu z dinyatakan dengan : Sekarang kita perhatikan sebuah lamina dengan kerapatan δ (x; y) yang melingkupi daerah S pada bidang xy. Jika kita mempunyai partisi S, membuat hampiran untuk momen inersia dari setiap bagian Rk,maka akan diperoleh rumus. Momen inersia (disebut juga momen kedua) dari suatu lamina terhadap sumbu x, sumbu y, dan sumbu z dinyatakan dengan :

n