LITURGIKA (TATA IBADAH)

PENGERTIAN LITURGI Istilah Tata Ibadah dimaksudkan untuk menterjemahkan kata liturgi. Liturgi dari bahasa Yunani yakni dari kata benda latreia (latreia). Artinya pelayanan untuk suatu ganjaran yang kemudian diartikan sebagai pelayanan, pekerjaan atau kerja pada umumnya.

APA ITU TATA IBADAH? Tata ibadah adalah salah satu usaha gereja dalam rangka mengefektifkan hubungan atau dialog antara Allah dan manusia sekaligus dalam rangka menciptakan ketertiban dan kehidmatan ibadah (1 Kor.14:26-33) Tata ibadah diawali dengan Tahbisan dan diakhiri dengan Berkat. Dalam gereja kita tata ibadah memakai istilah liturgi

Prinsip-prinsip Tata Ibadah Tata ibadah harus mengandung nilai sejarah. Apa yang kita lakukan berhubungan erat dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang percaya sebelumnya, orang-orang percaya diberbagai tempat pada waktu ini maupun yang akan dilaksanakan oleh generasi selanjutnya. Karena itu dengan atau tanpa perobahan kita juga mengangkat kembali peristiwa-peristiwa yang kita warisi dari orang-orang beriman yang telah mendahului kita.

Tata ibadah harus teologis dapat dipertanggungjawabkan. Ada tiga hal yg perlu diperhatikan yakni: a. Kita harus mengetahui isi teologis dari tiap-tiap unsur liturgi yg kita gunakan. b. Secara teologis kita harus dapat mempertanggungjawabkan urutan unsur-unsur tata ibadat yang kita gunakan. c. Antara satu unsur dan unsur yang lain harus ada kaitan satu sama lain dengan berpusat pada pemberitaan.

Isi Teologis Teologi dan liturgi adalah saling tergantung Liturgi tanpa teologi akan cenderung menjadi sentimentil, sekedar mengikuti mode, dan subjektif. Isi teologis dari tiap-tiap unsur liturgi yang kita gunakan dimulai dengan: Votum atau Tahbisan dan berakhir dengan Berkat.

Isi teologis dari tiap-tiap unsur liturgi Votum atau Tahbisan. Votum adalah kata Latin yg berarti nasar, dan selanjutnya kata ini juga berarti: permohonan, harapan, keinginan. Kata ini diambil alih oleh pengikut Kalvin lalu diterjemahkan menjadi keterangan atau janji hidmat yg diucapkan oleh pemimpin ibadah pada permulaan ibadah.

Salam Salam dari pemimpin ibadah kepada jemaat dan dari jemaat kepada pemimpin ibadah. (Salam biasanya disertai dengan pemimpin mengangkat tangan). Salam yang diucapkan dalam ibadah jemaat adalah tanda persekutuan. Salam mengatakan, bahwa pertemuan yang berlangsung dalam ibadah adalah pertemuan antara Allah dengan jemaat, jemat dengan Allah.

Nas Pembimbing & Nyanyian Masuk Untuk mengingatkan jemaat bahwa pertemuan yg terjadi berbentuk persekutuan yg punya sifat khusus dan mereka adalah persekutuan yg sedang berhadapan dengan Tuhan Allah. Karena itu perlu di jawab. Respon jemaat atas hal tersebut dinyatakan melalui nyanyian masuk. Karena itu nas pembimbing dan nyanyian masuk tidak dapat dipisahkan.

Pengakuan Dosa dan Pemberitaan Anugerah Allah. Disadari manusia tidak pernah luput dari dosa. Dosa manusia tak mungkin dapat dihapuskan oleh manusia itu sendiri kecuali melalui tindakan Allah sebagai pemberi keampunan.

Hukum Allah, Pengakuan Iman, Pembacaan Alkitab, Khotbah, Persembahan: Manusia dalam persekutuan jemaat, ketika Allah menempatkan manusia dalam anugerah-Nya maka manusia mendengar dan menjawab suara Tuhan. Dalam liturgi mendengarkan serta menjawab suara Tuhan kita temukan dalam unsur-unsur ini.

Doa Jemaat: Doa jemaat biasanya disebut doa umum. Yaitu doa yg meliputi doa syukur, doa permohonan dan doa syafaat. Doa syukur bermaksud mensyukuri semua kebaikan dan tindakan Allah yg kita alami dalam hidup ini. Doa permohonan berisikan permintaan pertolongan dari Tuhan untuk mengatasi masalah yg kita hadapi serta mohon bimbingan dan kekuatan utk melaksanakan Firman yg didengarkan. Doa syafaat adalah doa utk orang lain.

Berkat: Unsur terakhir dari tata ibadah jemaat adalah berkat. Hal ini dimengerti bahwa berkat mengandung pengutusan. Sebab itu pengutusan dirangkaikan dengan kalimat “Pergilah dengan sejahtera…..”

Liturgi Harus Relevan dan Spesifik Dalam liturgi akan nampak dalam kehidupan jemaat suatu dialog antara Tuhan dengan Jemaat. Oleh karena itu liturgi harus dapat menjawab setiap persoalan dari jemaat yg beraneka ragam itu agar tata ibadah benar-benar berfungsi sebagai wahana yg baik dari respons anggota-anggota jemaat terhadap kehidupan mereka di dunia ini.

Mengenal dan menyadari dunia kehidupan jemaat haruslah pelu diperhatikan dalam penyususnan liturgi. Liturgi yg baik haruslah meliputi seluruh kehidupan manusia.

Tata ibadah harus Artistik Ibadah harus mencakup semua hal yang benar, yang baik dan yang indah. Liturgi memerlukan nilai-nilai keindahan (artistik). Untuk itu segi-segi keindahan seperti lagu, puisi, tata ruang, dll yg berhubungan dengan kebaktian perlu mendapatkan perhatian. Tata ruang ibadah haruslah didekorasi sesuai tahun-tahun gereja.

TERIMA KASIH