Dasar diagnosis & pemeriksaan fisik pada penyakit kulit. Asrawati sofyan
Diagnosis adalah kegiatan investigasi Pendengar yang baik Penganalisis yang akurat Banyak bertanya dengan tetap menjaga rasa kenyamanan pasien Ciptakan suasana santai tapi tetap menenkankan hal yang penting Empati dan terkesan hangat.
Mekanisme Diagnosis Penyakit Kerjasama Pasien-Dokter DENGAR KLARIFIKASI PERTANYAAN PEMERIKSAAN ANALISA RESUME (diagnosis & Th/)
Anamnesis Pendahuluan (nama, umur,Jenis Kelamin, Pekerjaan & Alamat) KELUHAN (Gejala&Tanda) RIW.PENYAKIT LATAR BELAKANG KELUARGA OBAT & ALERGI LINGKUNGAN, SOSIAL PERSONAL
Anamnesis Terpimpin Kapan pertama muncul ? Bagaimana bentuk pertamanya? Dimana pertama muncul ? Bagaimana yang dirasakan? Hubungan dengan penyakit lain/keluarga? (dirumah/silsilah, sosial, hobby/habitual) Kunjungan dokter sebelumnya? Pengobatan yang sudah dilakukan?
Kapan pertama muncul? (keluhan saat ini) Kapan mulai muncul? Kapan mulai diderita? Lamanya (pertama)/waktunya(skrg) ? Sembuh sementara, sembuh sempurna atau relaps AKUT, SUBAKUT ATAU KRONIS
Bagaimana bentuk pertamanya? Ada perubahan bentuk? Ada perubahan ukuran? Ada perubahan warna?
Dimana pertama muncul? Satu tempat saja ? Banyak tempat ? Serempak ?
Bagaimana dirasakan? Gatal : sedikit, sedang, gatal sekali Nyeri : sedikit,sedang, nyeri sekali tanpa sentuhan/dengan sentuhan Rasa tertusuk-tusuk Rasa panas/perih Rasa kram-kram/baal
Hubungan dengan penyakit lain, keluarga (sosial,hobby/habitual) Penyakit lain : DM, atopi, HIV-AIDS, HT Genetik/Penyakit keturunan Biseksual/heteroseksual Penyelam/pendaki
Kunjungan dokter Kapan ? Diagnosisnya apa? Obatnya apa? Anjurannya apa ?
Pengobatan yang sudah dilakukan Sendiri: jangan pernah menjadi dokter utk diri sendiri. Apotik: sesuaikan kompetensi pekerjaan Dokter : perhatikan penderita. Apakah tipe pasif (sembuh!!) atau tipe kritis (ingin tahu penyakitnya tapi diikutkan pendapatnya)
PEMERIKSAAN FISIS Situasi (Ruangan & Pasien) Distribusi (bentuk,ukuran,permukaan) Morfologi Terminologi (Lesi primer & sekunder) Alat Bantu ( Wood& Lup)
Alat Penunjang Pemeriksaan Lampu Wood: T versikolor, T kapitis, eritrasma, serta untuk melihar pigmentasi kulit (epidermis/dermis) Kaca pembesar
Pemeriksaan Penunjang WOOD LAMPS; RAMBUT KOH 20%
Dermato-venerology status - Lokasi : …………….. (Predileksi) - Bentuk & Ukuran lesi - Effloresensi (morfologi dari lesi)
kasus
PEMERIKSAAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN : ANAMNESIS PEMERIKSAAN KLINIS PENGAMBILAN BAHAN LABORATORIUM
ANAMNESIS Auto Anamnesis Hetero Anamnesis Data dari penderita, keluarga, dan lingkungan Waktu Kejadian
Tujuan Anamnesis Diagnosis Hubungan harmonis pasien-dokter Mendapatkan faktor resiko (penularan) Mengetahui pasangan seksual Cara melakukan hubungan seksual Pengobatan sebelumnya Riwayat Alergi obat dll
PEMERIKSAAN KLINIS Sesuai prosedur yang ditentukan Ruangan Khusus Selalu perhatikan Universal precaution : Satu sarung tangan untuk satu pasien Baju pelindung Masker Kaca mata pelindung
Ada perbedaan mendasar ♂&♀ ♂ * tractus urinarius dan tractus genital bersatu * mudah diperiksa ♀ * tractus urinarius dan tractus genital berpisah * tractus reproduksi didalam
HERPES sifilis (Public Health Agengy of Canada, 2007) PDF
Pemeriksaan IMS Pria Dapat dilakukan : berdiri,berbaring Celana dalam dilepas Inspeksi & palpasi : 1. Daerah inguinal : Pembesaran kelenjar (konsistensi,ukuran, nyeri, tanda radang) 2. Pubis:foliculitis, pediculosis, erosi, dll.
Preputium : Sirkumsisi, kelainan kongenital (hipospadia) 3.Scrotum: asimetris, eritema, lesi superfisial palpasi scrotum : testis dan epididimis (konsistensi & nyeri) 4.Penis: Preputium : Sirkumsisi, kelainan kongenital (hipospadia) OUE: Meatitis,Duh tubuh Ulcus, dll.
4.Perineum & anal: Posisi nungging : kutil/kondiloma, ulkus,fisura, fistel, hemorhoid Bila perlu : pemeriksaan rectum proctascopi
Pemeriksaan IMS Wanita Berbaring Posisi litotomi Diberi penjelasan dulu apa yg mau diperiksa Ditemani oleh perawat Bagian yg tidak diperiksa ditutup kain Inguinal : kelenjar inguinal/bubo Genitalia eksternal Anus & perineum
Introitus vagina Periksa labia mayora Periksa labia minora Palpasi kelenjar bartholini Muara duktus :duh tubuh Vagina : spekulum dibasahi, inspeksi (portio, fornix posterior, dinding vagina, duh tubuh,AKDR, uretra (OUE)) Pemeriksaan Bimanual Uterus
Laboratorium Preparat basah NaCl 0,9 % (Saline) KOH 10 % (candida) Amine Test(whiff test) pH vagina Pemeriksaan Gram Dark field Microscop
Alat-alat Pemeriksaan Steril : Swab, spekulum, Hand scoen Non steril: object glass, mikroscop, Kertas pH (4,0 - 7,0), lampu spritus. Bahan: NaCl 0,9%, KOH 10%, Gentian violet, lugol, fuchsin.
speculum
Pap Smear 33
Tes Amin Set
pH Paper
arrow-range pH tape for testing vaginal pH arrow-range pH tape for testing vaginal pH. The healthy vagina is acidic, between 3.8 and 4.5 (yellow or pale green). An alkaline pH (blue) is found with bacterial vaginosis and trichomoniasis "Whiff" or amine test. A drop of 10% KOH is placed on a glass slide. This is then mixed with a sample of the vaginal secretions. In a positive test there will be an immediate release of fishy amines when the two are mixed
Detecting the release of volatile amines Detecting the release of volatile amines. The mixture of 10% KOH and vaginal secretions is immediately placed under the nose and sniffed. A positive "whiff" test is one of the four crieria for diagnosing bacterial vaginosis
Clue Cell Trikomonas vaginalis
Dimana? Bgmn? Apa? Kpn? Siapa? Diagnosis akurat Thankyou