III. IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN Problematika, tantangan, dan resiko dalam kehidupan modern. Problematika kehidupan modern adalah terjadinya masalah sosial budaya yang sudah established (sudah terbangun dan terus menjadi kecenderungan), sehingga sulit untuk dirubah. Masalah-masalah sosial budaya itu berkaitan dengan pola pikir, sikap, dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh terjadinya kemajuan atau modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan (transportasi, komunikasi, mesin-mesin industri, peralatan rumah tangga, persenjataan, konstruksi dan bahan bangunan, dll.)
Masalah-masalah sosial budaya negatif yang terus berkembang atau muncul dalam kehidupan modern antara lain adalah: Faham materialisme/naturalisme Faham hedonisme, utilitarianisme. Faham individualisme, kapitalisme Faham pluralisme, sekularisme, liberalisme Pornografi, pornoaksi, free sex. Miras, narkoba Mafia dalam kejahatan dan peradilan Perjudian dengan segala bentuknya Pencurian dengan kekerasan atau teknologi Riba, renternir dengan segala bentuknya. Foya-foya, glamour, mubadzir (konsumsi tinggi), dll.
Berkembang atau munculnya berbagai penyimpangan sosial budaya tersebut haruslah diakui sebagai suatu tantangan dan resiko yang memang harus dihadapi sebagai bentuk ujian atas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sudah menjadi ketentuan dan janji Allah bahwa dengan iman dan taqwa yang teguh pasti akan dapat mengatasi segala fenomena negatif sosial, budaya, ekonomi, yang terjadi. Ini merupakan keadilan dan kebijaksanaan tuhan. Kita harus yakin bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.
B. Peran Iman dan Taqwa Dalam Menjawab B. Peran Iman dan Taqwa Dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda Q.S. Al-Fatihah : 1-7 Iman menanamkan semangat berani mati Q.S. 4: 78 Iman menanamkan sikap mandiri (self help) dalam keshidupan Q.S. 11: 6 Iman memberikan ketentraman jiwa Q.S. 13: 28 Iman mewujudkan kehidupan yang baik Q.S. 16:97 Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen Q.S. 6: 162 Iman memberikan keberuntungan Q.S. 2: 5 Iman mencegah penyakit
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا (٧٨)An-Nisak: 78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan[319], mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan[320] sedikitpun? [319] Kemenangan dalam peperangan atau rezki. [320] Pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦)Hud: 6. Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). [709] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)Ar-Ra’du: 28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُون (٩٧): An-Nahl 97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٦٢)Al-An’am: 162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥)Al- Baqarah: 5. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19]. [19] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.