Irisan Kerucut E L I P S by Gisoesilo Abudi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Titik tertentu itu dinamakan fokus atau titik api dari elips
Advertisements

PERSAMAAN GARIS LURUS Hanik Badriyah A Okta Sulistiani
FUNGSI LINEAR NUR MINDARWATI 2013.
Hubungan Non-linear
Fungsi Non Linier Segaf, SE.MSc..
BAB 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Terdiri dari dua sumbu koordinat
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 15.
GEOMETRI ANALITIK RUANG
BAB IV Kurva Kuadratik.
IRISAN KERUCUT PERSAMAAN LINGKARAN.
SISTEM PERSAMAAN KUADRAT
FUNGSI KUADRAT.
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
Gradien Garis Lurus.
Assalamualaikum Wr Wb PERSAMAAN GARIS LURUS BY Yanuar Kristina P
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
PERSAMAAN GARIS Menentukan Gradien Kedudukan 2 Garis
IRISAN KERUCUT DAN KOORDINAT KUTUB
BAB VII HUBUNGAN NON-LINEAR.
KEGIATAN INTI.
FUNGSI KUADRAT.
Lingkaran.
Irisan Kerucut PARABOLA
Hubungan Non-linear.
Pengertian garis Lurus Koefisien arah/gradien/slope
GARIS SINGGUNG LINGKARAN.
Hubungan Non-linear
Oleh Neng Siva Afni N ( ) Iis Ismayani (070434)
HUBUNGAN NON LINIER.
IRISAN KERUCUT PERSAMAAN LINGKARAN.
Pertemuan 4 Fungsi Linier.
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 15.
KONIK DAN KOORDINAT KUTUB
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
07 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Modul 6 FUNGSI NON LINEAR Tujuan Instruksional Khusus:
DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
Bab 3 Fungsi Non Linier.
PENERAPAN FUNGSI NON-LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
Pertemuan 4 Fungsi Kuadrat Grafik Fungsi Kuadrat
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
Akibat Muatan Garis dan Muatan Bidang
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
KELAS XI IPA es-em-a islam al-izhar pondok labu
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
KELAS XI IPA es-em-a islam al-izhar pondok labu
Irisan Kerucut dan Koordinat Kutub
Irisan Kerucut dan Koordinat Kutub
PERSAMAAN GARIS LURUS 1. Bentuk Umum 2. Gradien 3. Menggambar Garis
Matematika Kelas X Semester 1
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
GARIS LURUS KOMPETENSI
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
IRISAN KERUCUT  = 90  lingkaran  <  < 90  elips
GEOMETRI ANALITIK BIDANG
10 LINGKARAN DAN ELIPS Ir. Pranto Busono M.Kom. FASILKOM
Menggambar Geometris Gatot S ( ). Menggambar Bujur Sangkar Tentukan lingkaran dengan titik pusat M. Tarik garis tengah memotong titik A dan.
Ellips Definisi Ellips adalah tempat kedudukan titik-2 yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu tetap. Titik-titik tsb disebut Fokus Perhatikan.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Pertemuan 2 – Pendahuluan 2
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
E. Grafik Fungsi Kuadrat
D. Kecekungan dan Titik Belok Suatu Fungsi
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
Transcript presentasi:

Irisan Kerucut E L I P S by Gisoesilo Abudi

Irisan Kerucut E L I P S L I N G K A R A N P A R A B O L A 1 L I N G K A R A N 2 P A R A B O L A 3 E L I P S 4 H I P E R B O L A

Elips Ellips adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu yang diketahui adalah tetap (konstan). Dua titik tertentu itu disebut fokus atau titik api (F1 dan F2), jarak (F1 dan F2) adalah 2c, dan jumlah jarak tetap 2a (a > 0)

Elips Perhatikan gambar K D B1 T P B2 E L (0, b) A1 (-a, 0) A2 (a, 0) (- c, 0) F1 P (c, 0) F2 B2 E L (0, - b)

Elips Keterangan (F1 dan F2) disebut fokus. Jika T adalah sembarang titik pada elips maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c, dengan 2a > 2c A1A2 merupakan sumbu panjang (sumbu mayor) yang panjangnya sama dengan jarak tetap yaitu 2a. B1B2 merupakan sumbu pendek (sumbu minor) yang panjangnya sama dengan 2b. Karena itu a > b. Lactus rectum yaitu segmen garis yang dibatasi elips, tegak lurus sumbu mayor, dan melalui fokus (DE dan KL) panjang lactus rectum DE = KL = 2𝑏 2 𝑎

Elips Keterangan Titik pusat (P) yaitu titik potong sumbu mayor dengan sumbu minor Titik puncak elips yaitu A1 ,A2 ,B1 , dan B2

Elips Persamaan Elips Berpuncak di O(0, 0) Pusat P(0, 0) 𝒙 𝟐 𝒂 𝟐 + 𝒚 𝟐 𝒃 𝟐 =𝟏 𝒙 𝟐 𝒃 𝟐 + 𝒚 𝟐 𝒂 𝟐 =𝟏 Fokus (-c, 0), (c, 0) (0, -c), (0, c) Puncak (-a, 0), (a, 0) (0, -a), (0, c) LR 𝟐𝒃 𝟐 𝒂 Sumbu mayor Sumbu X Sumbu Y Sumbu minor

Contoh soal 1 Tentukan persamaan elips dengan titik puncaknya (13, 0) dan fokus F1 (-12, 0) dan F2(12, 0).

Penyelesaian Diketahui pusat elips (0, 0) Titik puncak (13, 0) ⇔ a = 13 Titik fokus (-12, 0) dan (12, 0) ⇔ c = 12 𝑏 2 = 𝑎 2 − 𝑐 2 = 13 2 − 12 2 = 169 – 144 = 25 ⇔ b = 25 = 5 Sumbu utama adalah sumbu x, sehingga persamaan elipsnya adalah : 𝑥 2 13 2 + 𝑦 2 5 2 =1 atau 𝑥 2 169 + 𝑦 2 25 =1

Contoh soal 2 Tentukan persamaan elips dengan fokus F1 (0, -4) dan F2(0, 4) dengan titik puncak (0, 5) dan (0, -5) !

Penyelesaian Diketahui pusat elips (0, 0) Titik puncak (0, 5) ⇔ a = 5 Titik fokus (0, -4) dan (0, 4) ⇔ c = 4 𝑏 2 = 𝑎 2 − 𝑐 2 = 5 2 − 4 2 = 25 – 16 = 9 ⇔ b = 9 = 3 Sumbu utama adalah sumbu y, sehingga persamaan elipsnya adalah : 𝑥 2 3 2 + 𝑦 2 5 2 =1 atau 𝑥 2 9 + 𝑦 2 25 =1

Contoh soal 3 Diketahui elips dengan persamaan 𝑥 2 25 + 𝑦 2 81 =1. Tentukan fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor, panjang sumbu minor dan panjang lactus rectumnya !

Penyelesaian Diketahui persamaan elips 𝑥 2 25 + 𝑦 2 81 =1 𝑏 2 = 25 ⇔ b = 5 𝑐= 𝑎 2 − 𝑏 2 = 81−25 = 56 ⇔ c = 2 14 Fokus (0, - 2 14 ) dan (0, 2 14 ) Titik puncak (0, -9) dan (0, 9) Panjang sumbu mayor ⇔ 2a = 18 Panjang sumbu minor ⇔ 2b = 10 Panjang lactus rectum (LR) ⇔ 2𝑏 2 𝑎 = 50 9

Elips Persamaan Elips Berpuncak di P(m, n) Pusat P(m, n) (𝒙−𝒎) 𝟐 𝒂 𝟐 + (𝒚−𝒏) 𝟐 𝒃 𝟐 =𝟏 (𝒙−𝒎) 𝟐 𝒃 𝟐 + (𝒚−𝒏) 𝟐 𝒂 𝟐 =𝟏 Fokus (m - c, n), (m + c, n) (m, n - c), (m, n + c) Puncak (m - a, n), (m + a, n) (m, n - a), (m, n + a) LR 𝟐𝒃 𝟐 𝒂 Sumbu mayor Y = n X = m Sumbu minor

Contoh soal 1 Tentukan persamaan elips fokus F1 (1, 3) dan F2(7, 3), dan puncaknya (10, 3) !

Penyelesaian Fokus (1, 3) dan (7, 3) ⇔ m – c = 1; m + c = 7, dengan eliminasi diperoleh m = 4 dan c = 3 Pusat P(m, n) ⇔ P(4, 3) ⇔ m = 3 Pusat P(10, 3) ⇔ m + a = 10 ⇔ a = 6 𝑏 2 = 𝑎 2 − 𝑐 2 = 6 2 − 3 2 = 36 – 9 = 27 ⇔ b = 3 3

Penyelesaian Sumbu utama y = 3, sehingga persamaan elipsnya menjadi : (𝑥−4) 2 6 2 + (𝑦−3) 2 (3 3 ) 2 =1 atau (𝑥−4) 2 36 + (𝑦−3) 2 27 =1

Contoh soal 2 Tentukan titik pusat, fokus, titik puncak dan panjang lactus ractum dari elips yang mempunyai persamaan (𝑥+1) 2 9 + (𝑦−5) 2 36 =1 !

Penyelesaian Diketahui (𝑥+1) 2 9 + (𝑦−5) 2 36 =1 ! Pusat elips P(-1, 5) 𝑎 2 = 36 ⇔ a = 6 𝑏 2 = 9 ⇔ b = 3 𝑐 2 = 𝑎 2 − 𝑏 2 = 6 2 − 3 2 = 36 – 9 = 27 ⇔ b = 3 3

Penyelesaian Fokus F1 ( -1, 5 - 3) ⇔ F1 ( -1, 2) Puncak P ( -1, 5 - 6) ⇔ P (-1, 1) Puncak P ( -1, 5 + 6) ⇔ P (-1, 11) Panjang lactus rectum = 2𝑏 2 𝑎 = 2.9 6 = 3

Bentuk Umum Persamaan Elips Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0 Hubungan antara persamaan Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0 dengan persamaan (𝑥−𝑚) 2 𝑎 2 + (𝑦−𝑛) 2 𝑏 2 =1, adalah sebagai berikut : Jika A > B, maka A = a2, B = b2 , C = -2 a2 m, D = -2b2 n, E = a2m2 +b2n2 - a2b2 Jika A < B, maka A = b2, B = a2 , C = -2 b2 m, D = -2a2 n, E = b2m2 +a2n2 - a2b2

Contoh soal Tentukan titik pusat dan fokus dari elips yang memiliki persamaan 4x2 + 9y2 - 16x + 18y - 11 = 0 !

Penyelesaian Diketahui 4x2 + 9y2 - 16x + 18y - 11 = 0 A = 4, B = 9, C = -16, D = 18, E = -11 𝑏 2 = A = 4 ⇔ b = 2 A < B 𝑎 2 = B = 9 ⇔ a = 3 C = -2b2m D = -2b2m C2=a2 - b2 -16 = -2.4.m 18 = -2.9.n = 9 - 4 -16 = -8m 18 = -18n = 5 2 = m -1 = n C = 5 Pusat P(m, n) ⇔ P(2, -1) Fokus F1(m - c, n) ⇔ F1(2 - 5 , -1) Fokus F2(m + c, n) ⇔ F2(2 + 5 , -1)

Persamaan garis singgung elips dititik P( 𝒙 𝟏 , 𝒚 𝟏 ) Persamaan elips Persamaan garis singgung Melalui titik ( 𝒙 𝟏 , 𝒚 𝟏 ) Dengan gradien p 𝒙 𝟐 𝒂 𝟐 + 𝒚 𝟐 𝒃 𝟐 =𝟏 𝒙 𝟏 𝒙 𝒂 𝟐 + 𝒚 𝟏 𝒚 𝒃 𝟐 =𝟏 𝒚=𝒑𝒙± 𝒂 𝟐 𝒑 𝟐 + 𝒃 𝟐 𝒙 𝟐 𝒃 𝟐 + 𝒚 𝟐 𝒂 𝟐 =𝟏 𝒙 𝟏 𝒙 𝒃 𝟐 + 𝒚 𝟏 𝒚 𝒂 𝟐 =𝟏 𝒚=𝒑𝒙± 𝒂 𝟐 + 𝒑 𝟐 𝒃 𝟐

Persamaan garis singgung elips dititik P(m, n) Persamaan elips Persamaan garis singgung Melalui titik ( 𝒙 𝟏 , 𝒚 𝟏 ) Dengan gradien p (𝐱−𝐦) 𝟐 𝐚 𝟐 + (𝐲−𝐧) 𝟐 𝐛 𝟐 =𝟏 ( 𝒙 𝟏 −𝒎)(𝒙−𝒎) 𝒂 𝟐 + (𝒚 𝟏 −𝒏)(𝒚−𝒏) 𝒃 𝟐 =𝟏 𝒚−𝒏=𝒑(𝒙−𝒎)± 𝒂 𝟐 𝒑 𝟐 + 𝒃 𝟐 (𝐱−𝐦) 𝟐 𝐛 𝟐 + (𝐲−𝐧) 𝟐 𝐚 𝟐 =𝟏 (𝒙 𝟏 −𝒎)(𝒙−𝒎) 𝒃 𝟐 + (𝒚 𝟏 −𝒏)(𝒚−𝒏) 𝒂 𝟐 =𝟏 𝒚−𝒏=𝒑(𝒙−𝒎)± 𝒂 𝟐 + 𝒑 𝟐 𝒃 𝟐

Contoh soal 1 Tentukan persamaan garis singgung elips berikut, x 2 28 + y 2 21 =1, pada titik (4, 3) (x−1) 2 18 + (y+2) 2 9 =1, pada titik (5, -3) 3x 2 + 16y 2 =48, pada titik 2, 3 2

Solusi Diketahui : x 2 28 + y 2 21 =1 (4, 3) ⇔ x 1 = 4 dan y 1 = 3 Persamaan garis singgung : ⇔ x 1 x a 2 + y 1 y b 2 =1 ⇔ 4x 28 + 3y 21 =1 ⇔ x 7 + y 7 =1 ⇔ x + y = 7

Solusi Diketahui : (x−1) 2 18 + ( y+2) 2 9 =1 Pusat (m, n) ⇔ (1, -2) (5, -3) ⇔ x 1 =5 dan y 1 = -3 Persamaan garis singgung : ⇔ (x 1 −m)(x−m) a 2 + ( y 1 −n)(y−n) b 2 =1 ⇔ (5−1)(x−1) 18 + (−3+2)(y+2) 9 =1 ⇔ 4(x−1) 18 + −(y+2) 9 =1 ⇔ 2(x−1) 9 + −(y+2) 9 =1 ⇔ 2(x – 1) - (y + 2) = 9 ⇔ 2x – y = 13

Solusi Diketahui : 3x 2 + 16y 2 =48 b 2 = 3 dan a 2 = 16 (2, 3 2 ) ⇔ x 1 = 2 dan y 1 = 3 2 Persamaan garis singgung : ⇔ b 2 x 1 x+ a 2 y 1 y= a 2 b 2 ⇔3.2.x+16. 3 2 y=48 ⇔ 6x + 24y = 48 ⇔ x + 4y = 8

Contoh soal 2 Tentukan persamaan garis singgung elips berikut, x 2 22 + y 2 3 =1, dengan gradien 1 (x+3) 2 15 + (y−4) 2 4 =1, dengan gradien 2

Solusi Diketahui : x 2 22 + y 2 3 =1 ⇔ 𝑎 2 = 22, 𝑏 2 = 3, dan p = 3 Persamaan garis singgung : 𝑦=𝑝𝑥± 𝑝 2 𝑎 2 + 𝑏 2 ⇔𝑦=𝑥± 22.1+3 ⇔𝑦=𝑥± 25 ⇔𝑦=𝑥±5 ⇔y = x + 5 dan y = x - 5

Solusi Diketahui : (x+3) 2 15 + (y−4) 2 4 =1 ⇔ m = -3, n = 4, 𝑎 2 = 15, 𝑏 2 = 4, dan p = 2 Persamaan garis singgung : 𝑦−𝑛=𝑝(𝑥−𝑚)± 𝑝 2 𝑎 2 + 𝑏 2 ⇔𝑦−4=2(𝑥+3)± 15.2 2 +4 ⇔𝑦−4=2(𝑥+3)± 64 ⇔y =2x + 6 ± 8 +4 ⇔ y = 2x + 18 dan y = 2x + 2

Thank You !