Syok Agung Kurniawan
Definisi Syok: Sindroma klinis kompleks ditandai oleh gangguan metabolisme selular dikarenakan oleh penurunan perfusi jaringan Syok Kardiogenik: ditandai dengan penurunan kekuatan kontraksi serat miokardium yang mengakibatkan penurunan curah jantung Syok Hipovolemik: terjadi jika volume darah tidak adekuat untuk mengisi rongga intravaskular
Syok distributif : disebabkan oleh kegagalan distribusi sirkulasi volume darah Syok obstruktif : Merupakan dampak dari gagalnya pengisian ventrikel (penurunan preload), yang sangat cepat dapat menyebabkan penurunan kardiak output.
Normal CO = SV x HR MAP = CO x SVR Syok Kardiogenik ↓CO = ↓SV x HR Syok Hipovolemik CO = ↓ SV x HR ↓ MAP = ↓ CO x SVR CO: Cardiac Output SV: Stroke Volume HR: Heart Rate MAP: Mean Arterial Pressure SVR: Sistemic Vascular Resistant
Klasifikasi Syok, berdasarkan defisit fisiologis utama Penurunan volume darah (Syok Hipovolemik) Syok luka bakar Syok hiperglikemia Syok hipovolemik atau hemoragik Syok oligemik Syok surgikal Penurunan kontraktilitas jantung (Syok Kardiogenik) Syok kardiogenik
Penurunan tonus vaskular (Syok Distributif) Syok Alergi, anafilaktik atau histamin Syok bakterial, endotoksin, septik, toksik Syok neurogenik, spinal Syok vasogenik Syok insulin Syok Obstruktif
Etiologi Syok Kardiogenik Iskemia Ventrikel: IMA, Cardiopulmonary arrest, operasi jantung Masalah struktur: ruptur septum, ruptur otot papilari, ruptur dinding jantung, aneurisme ventrikel, Kardiomiopati, tumor jantung, trombus atrium, pulmonary embolisme, disfungsi katub, miokarditis, tamponade jantung Disritmia: bradidisritmia, takidisritmia
Patofisiologi Patofisiologi Syok Kardiogenik Iskemia ventrikel Masalah Struktur Disritmia Aliran darah tidak efektif Penurunan curah jantung Penurunan isi sekuncup Pengosongan ventrikel tidak efektif Peningkatan tekanan paru Edema Paru Penurunan Oksigenasi Penurunan suplai oksigen sel Gangguan perfusi jaringan Gangguan Metabolisme selular Patofisiologi Patofisiologi Syok Kardiogenik
Etiologi Syok Hipovolemik Absolut Kehilangan volume darah: trauma, pembedahan, pendarahan sal cerna Kehilangan plasma: luka bakar, lesi yang luas Kehilangan cairan tubuh lainnya: muntah berat, diare berat, diuresis berat Relatif Kehilangan integritas intravaskular: ruptur limpa, fraktur pelvis dan femur, pankreatitis hemoragik, hemothoraks, hemoperitoneum, arterial dissection Peningkatan permeabilitas membran kapiler: sepsis, anafilaksis, luka bakar Penurunan tekanan osmotik koloid: kekurangan sodium berat, hipopituitarism, sirosis, obstruksi intestinal
Patofisiologi Syok Hipovolemik Hipovolemia relatif Hipovolemia Absolut Penurunan volume sirkulasi Penurunan venous return Penurunan Stroke volume Penurunan curah jantung Penurunan suplai oksigen sel Gangguan perfusi jaringan Gangguan Metabolisme selular Patofisiologi Syok Hipovolemik
Etiologi syok distributif Syok septik: Bakteri, virus, fungi, parasit Syok anafilaktik: alergen yang sudah terpapar sebelumnya seperti antibiotik, makanan, bisa dan serbuk Syok neurogenik: terganggunya transmisi impuls atau terhambatnya aliran keluar simpatetic dari pusat vasomotor di otak, kerusakan spinal cord di atas level T6, anastesi spinal, obat- obatan, stress emosional, nyeri dan disfungsi CNS
Patofisiologi syok distributif
Etiologi syok obstruktif Temponade jantung : Merupakan kompresi pada jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperkardial akibat pengumpulan darah atau cairan dalam perkardium (250 cc bila pengumpulan darah atau cairan tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan itu berlangsung lambat) Tension Pneumothorax Emboli paru
Manifestasi klinis TD sistolik < 90 mmHg HR > 100 x/mnt Nadi lemah Penurunan bunyi jantung Perubahan sensori Kulit dingin, pucat, lembab Urin output < 30 ml/jam Nyeri dada Disritmia Takipnea Penurunan curah jantung Peningkatan PAWP, RAP Pengingkatan SVR
Tahapan Syok Tahap awal/kompensasi Peningkatan produksi energi MAP turun 10-15 mmHg Aktivasi SS simpatis melawan SS parasimpatis Ditandai oleh vasokonstriksi selektif: ginjal, otot, kulit dan splanknik menperbaiki sirkulasi otak dan jantung Penurunan aliran darah koroner metabolisme anaerob dan dialtasi arteri Ginjal pelepasan hormon Epinefrin, norepinefrin Glikokortikoid Renin – angiotensin – aldosteron Pituitari anterior: sekresi ADH Peningkatan produksi energi Peningkatan volume sirkulasi Peningkatan kontraktilitas Peningkatan CO
Tahapan Syok Tahap lanjut/intermediate/progresif Penurunan CO MAP turun > 20 mmHg Bila kompensasi awal gagal Vasokonstriksi berlanjut dengan pe↓ MAP perfusi jaringan tidak adekuat dan hipoksia Metabolisme anaerob sistemik produksi asam laktat asidosis metabolik Penurunan produksi ATP ggn transpor membran edema sel, ruptur sel Respon renal berlanjut Perburukan fungsi jantung Penurunan CO
Tahapan Syok Tahap Irreversible Kompensasi tidak mampu mempertahankan perfusi otak dan jantung Depresi fungsi miokard berlanjut Iskemia otak depresi fungsi neuron kehilangan mekanisme kompensasi neuronal sentral Vasokonstriksi mikrosirkulasi penurunan venous return
Primary survey Airway Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing (padat, cair) Periksa cedera tulang belakang leher dan menentukan apakah jalan nafas dilindungi dan diposisikan secara memadai setelah trauma. Amati untuk tingkat kesadaran, air liur dan sekresi, benda asing, luka bakar wajah, karbon di dahak. Palpasi untuk setiap deformitas wajah atau leher dan memeriksa refleks muntah Mendengarkan untuk suara serak atau stridor.
Breathing Kompresi pada batang otak akan mengakibatkan perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi, irama, bisa berupa Cheyne Stokes atau Ataxia. Napas berbunyi, stridor, ronkhi, wheezing ( kemungkinana karena aspirasi), cenderung terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas. Perubahan pernafasan (rata-rata, pola, dan kedalaman). RR < 10 X / gangguan depresi narcotic, respirasi cepat, dangkal. Inspeksi: Pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan efek anathesi yang berlebihan, obstruksi. diafragma, retraksi sterna. Untuk menilai kecukupan alat pernapasan, amati : Amati tanda-tanda deviasi trakea, distensi vena jugularis (JVD), tanda Kussmaul's (meningkat JVD dengan inspirasi), Palpasi untuk Krepitus tulang, udara subkutan atau lunak Auscultates untuk menilai masuknya udara, simetri, suara adventitial (crackles, mengeluarkan bunyi dan menggosok), dan Perkusi, jika perlu, untuk hyperresonance atau kusam di setiap sisi.
Sirkulasi Palpasi denyut nadi untuk tingkat, kontur keteraturan, dan kekuatan Perubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi dengan bradikardia, disritmia). Inspeksi membran mukosa : warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan
Disability Tingakt kesadaran : GCS
Eksposur Paparkan tubuh pasien secara luas Memeriksa dan meraba bagian belakang untuk kelainan, menggunakan tindakan pencegahan tulang belakang leher untuk menggulingkan pasien jika ada kemungkinan trauma. Juga, periksa kulit untuk ruam, lesi jelas lainnya dan tanda-tanda trauma Perhatikan setiap bau tertentu tentang pasien, Mengukur suhu rektal
Penatalaksanaan Syok Kardiogenik Meningkatkan suplai O2 ke Miokard Suplemen O2 dan ventilator mekanik Narkotik analgesik mengurangi nyeri dan beban miokard Reperfusi dengan trombolitik Memaksimalkan CO Agen anti aritmia Pacu jantung Volume loading Simpatomimetik (dopamin, epinefrin, norepinefrin) Mengurangi beban kerja ventrikel kiri Vasodilator: nitropruside, nitrogliserin, hidralazine, captopril, enalapril
Masalah Keperawatan Syok Kardiogenik Tidak efektifnya perfusi jaringan kardiopulmoner b.d iskemia miokard akut Penurunan curah jantung b.d gangguan kontraktilitas, gangguan irama jantung Penurunan perfusi jaringan Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan kebutuhan metabolisme Resiko tinggi infeksi
Penatalaksanaan Syok Hipovolemik Tujuan: mengkoreksi penyebab hipovolemia dan mengembalikan perfusi jaringan Mengidentifikasi sumber kehilangan cairan Pemberian cairan untuk mengganti volume sirkulasi (Kristaloid atau koloid atau gabungan) Autotrasfusi
Masalah Keperawatan Syok Hipovolemik Defisit volume cairan b.d kehilangan darah aktif, perpindahan cairan interstisial Penurunan curah jantung b.d perubahan preload Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan kebutuhan metabolik dan kekurangan nutrisi eksogen Resiko tinggi infeksi Kecemasan b.d ancaman integritas biologis, psikologis, dan atau sosial
Penatalaksanaan syok septik Indentifikasi dan penanganan infeksi Meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular Meningkatkan perfusi jaringan Inisiasi terapi nutrisi
Penatalaksanaan syok neurogenik Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi Trendelenburg). Pertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan masker endotracheal tube dan ventilator mekanik Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. Obat-obat vasoaktif (adrenergik; agonis alfa)
Masalah keperawatan syok distributif Perfusi jaringan perifer tidak efektif