FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME Unit 8
Esensialisme merupakan reaksi kedua terhadap progresivisme setelah humanisme. Alasannya mirip dengan kaum perenialis, bahwa progresivisme melahirkan pendidikan yang gagal dan membuat manusia menjadi pasif. Para esensialis juga memandang perelialis cenderung aristokratis dan antidemokrasi.
Istilah “esensi” diartikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai-nilai yang jelas, tetap, tidak berubah, dan abadi; pendidikan juga harus demikian. Sebenarnya dua aliran, yaitu idealisme dan realisme, membentuk corak esensialisme, meskipun ketiganya tidak melebur menjadi satu tetapi mempertahankan keberadaannya masing-masing.
Secara prinsip esensialisme berbeda dengan perenialisme. Filsafat esensialisme memandang bahwa sesuatu merupakan entitas yang memiliki sifat aslinya (pembawaan – given) yang semula. Esensi (nature) mendahului keberadaan (nurture) yang sudah dibentuk lingkungan. Manusia mempunyai sifat yang universal, namun memiliki keunikan masing-masing.
Sebagai filsafat hidup, esensialisme menitikberatkan pada pemahaman tentang “aku, kemudian berkembang keluar menjadi pemahaman dunia objektif (dari mikrokosmos ke makrokosmos). Belajar didefinisikan sebagai perkembangan jiwa ke arah substansi spiritual untuk menciptakan diri.
Tugas pendidikan ialah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan dasar (membaca, menulis, dan berhitung) agar berfungsi dalam kehidupan mendatang. Matapelajaran menurut esensialisme terdiri atas Membaca, Menulis, Sastra, Bahasa Asing, Sejarah, Matematika, Sains, Seni, dan Musik.
Guru berperan bersifat otoritatif (berbeda dari filsafat progresivisme yang fasilitatif) dan menanamkan rasa hormat pada otoritas, ketekunan, tugas, pertimbangan, dan kepraktisan. Esensialsme mengajarkan pengetahuan akademik, petriotisme, dan pengembangan karakter berdasarkan spiritualitas.
Salah satu tokoh esensialisme yang berpengaruh adalah William Bagley (1874-1946) yang mengaitkan esensialisme dengan budaya literasi, yang dipercaya oleh banyak kalangan mampumembawa manusia menjadi beradab.