Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu
Advertisements

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Paparan Laporan Pendahuluan
MENYUSUN RANCANGAN AWAL USAHA DAN EVALUASI PELUANG USAHA BARU
Metode TOPSIS.
Marina Malian,SE,Ak. Pengertian BPR BPR menurut UU No.10/1998 adalah Bank yang melakukan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip.
Penyusunan laporan keuangan fiskal KOREKSI FISKAL
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.
Penyunting : Umy Kurniaty
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
Gas.
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
Listrik Responding.
Penyusunan laporan keuangan fiskal KOREKSI FISKAL
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik
ANGKET PEMBACA HARIAN Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009 Jumlah.
ANGKET PEMBACA TABLOID Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009.
Kenampakan Wilayah dan Pembagian Waktu di Indonesi
Laporan Keuangan Fiskal Pertemuan 06
MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
DATAPHK PER SEPTEMBER 2105.
Faktor Sosial dan Ekonomi terhadap Bisnis Internasional
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
AKTIVA TETAP.
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Sumber : Juknis Pengembangan KSM Hal.12
SURVEI PENGUPAHAN NASIONAL
10. Biaya, Tarif Angkutan dan
WORKSHEET PER 31 DESEMBER 2000
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Water Crisis Puspita Firsty L. (L2C009126)
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
UMR DI INDONESIA Oleh : Kelompok 2 Hanif Prawita Indraswanti
10. Biaya, Tarif Angkutan dan
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
Perbandingan dan Skala
Penduduk Dan Tingkat Pendidikan
Perencanaan Tenaga Kerja
Bangunan sejarah Indonesia
ORGANISASI DAN TATAKERJA PELABUHAN PERIKANAN
SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
UKURAN SENTRAL TENDENSI
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
Perbandingan dan Skala
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
CLOSSING ENTRIES/JURNAL PENUTUP
KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN Pertemuan 5
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Mungkinkah Tercapai “Universal Coverage” BPJS Kesehatan tahun 2019? POLITEKNIK NEGERI JEMBER SITI ZULAIKHA (G ) GOLONGAN C.
Bab 12 sistem akuntansi biaya
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
TANTANGAN TRANSPORTASI KOTA CILEGON DIMASA MENDATANG
BENTUK-BENTUK SOAL DALAM PEMBUATAN TES HASIL BELAJAR
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2018
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Traditional Houses of Indonesia
Program Penguatan ( LLDIKTI ) KOPERTIS
Hajar Cherry Puspalillah, S.AB.,M.AB
PROSES PRODUK LOGISTIK Biaya Angkutan Dalam Tranportasi
Semester I Tahun Anggaran 2019
CREATED BY ANDIKA PRATAMA. Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta dan terdiri dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.
Transcript presentasi:

Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu

Konsumsi Bahan Bakar (KBB) KBB = KKB dasar x (1 ± (kk + kl + kr) KBB dasar kendaraan golongan I = 0,0284V2 - 3,0644V + 141,68 KBB dasar kendaraan golongan IIA = 2,26533 x (KBB dasar kend. Gol I) KBB dasar kendaraan golongan IIB = 2,90805 x (KBB dasar kend. Gol I) V = kecepatan kendaraan (km/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (KBB) Faktor koreksi akibat kelandaian negatif (kk) g  -5% -0,337 -5%  g  0% -0,158 Faktor koreksi akibat kelandaian positif (kk) 0%  g  5% 0,400 g  5% 0,820 Faktor koreksi akibat kondisi arus lalulintas (kl) 0  NVK  0,6 0,050 0,6  NVK  0,8 0,185 NVK  0,8 0,253 Faktor koreksi akibat kekasaran jalan (kr)  3m/km 0,035  3m/km 0,085

Konsumsi Minyak Pelumas (KMP) Kecepatan (km/jam) Jenis Kendaraan Golongan I Golongan IIA Golongan IIB 10 – 20 0,0032 0,0060 0,0049 20 – 30 0,0030 0,0057 0,0046 30 – 40 0,0028 0,0055 0,0044 40 – 50 0,0027 0,0054 0,0043 50 – 60 60 – 70 0,0029 70 – 80 0,0031 80 – 90 0,0033 90 – 100 0,0035 0,0064 0,0053 100 - 110 0,0038 0,0070 0,0059

Konsumsi Minyak Pelumas (KMP) Nilai kekasaran jalan Faktor koreksi  3m/km 1,00  3m/km 1,50

Biaya Pemakaian Ban Kendaraan golongan I: Y = 0,0008848V – 0,0045333 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,0012356V – 0,0064667 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,0015553V – 0,0059333 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = pemakaian ban per 1.000km

Biaya Pemeliharaan (Suku Cadang) Kendaraan golongan I: Y = 0,0000064V + 0,0005567 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,0000332V + 0,0020891 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,0000191V + 0,0015400 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya pemeliharaan (suku cadang) per 1.000km

Biaya Pemeliharaan (Montir) Kendaraan golongan I: Y = 0,00362V + 0,36267 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,02311V + 1,97733 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,01511V + 1,21200 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = jam kerja montir per 1.000km

Biaya Penyusutan Kendaraan golongan I: Y = 1/(2,5V + 125) Kendaraan golongan IIA: Y = 1/(9,0V + 450) Kendaraan golongan IIB: Y = 1/(6,0V + 300) V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya penyusutan per 1.000km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan).

Bunga Modal Bunga Modal = 0,22% x (harga kendaraan baru)

Biaya Asuransi Kendaraan golongan I: Y = 38/500V Kendaraan golongan IIA: Y = 60/(2571,42857V) Kendaraan golongan IIB: Y = 61/(1714,28571V) V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya penyusutan per 1.000km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan).

Nilai Waktu (NW) Rujukan Nilai Waktu (rp./jam/kendaraan) Golongan I Golongan IIA Golongan IIB PT Jasa Marga (1990-1996) 12.287 18.534 13.768 Padalarang-Cileunyi (1996) 3.385 – 5.425 3.827 – 8.344 5.716 Semarang (1996) 3.411 – 6.221 14.541 1.506 IHCM (1995) 3.281 18.212 4.971 PCI (1979) 1.341 3.827 3.152 JIUTR Northern Extension (PCI, 1989) 7.067 14.670 3.659 Surabaya-Mojokerto (JICA, 1991) 8.880 7.960 7.980

Nilai Waktu (NW) Kabupaten/Kodya Jasa Marga JIUTR Gol. I Gol. IIA Gol. IIB DKI Jakarta 8.200 12.369 9.188 17.022 4.246 Selain DKI Jakarta 6.000 9.051 6.723 12.455 3.107

Nilai Waktu (NW) Lokasi PDRB (juta Rp.) Jumlah Penduduk PDRB per kapita (juta Rp.) Nilai Koreksi DKI Jakarta 60.638.217 9.113.000 6,65 1,00 Jawa Barat 60.940.114 39.207.000 1,55 0,23 Kodya Bandung 6.097.380 2.356.120 2,59 0,39 Jawa Tengah 39.125.323 29.653.000 1,32 0,20 Kodya Semarang 4.682.002 1.346.352 3,48 0,52 Jawa Timur 57.047.812 33.844.000 1,69 0,25 Kodya Surabaya 13.231.986 2.694.554 4,91 0,74 Sumatera Utara 21.802.508 11.115.000 1,96 0,29 Kodya Medan 5.478.924 1.800.000 3,04 0,46

Nilai Waktu (NW) Nilai Waktu = maks { (k x NW dasar), NW minimum}