ASSALAMUALAIKUM WR.WB..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL BAHASA INDONESIA
Advertisements

UNSUR-UNSUR BAHASA FONEM MORFEM KATA FRASA KLAUSA KALIMAT PARAGRAF
STRUKTUR KALIMAT.
Tugas Bahasa Indonesia
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
A. KATEGORI/KELAS KATA Nomina (Kata Benda)
BY: OKTADILA AUFA DAN RIZKY NUR IMAN
JENIS KALIMAT.
kalimat Pengertian kalimat
SINTAKSIS Pengertian Sintaksis merupakan salah satu cabang linguistik. Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris.
SATUAN KALIMAT DALAM KARANGAN ILMIAH
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Sintaksis Dewi Puspitasari.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
FRASA dan KLAUSA Maulfi Syaiful Rizal FIB UB.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Jawaban Tugas Sintaksis
Kalimat Efektif.
Penerjemahan I Materi I.
Pengantar Linguistik Umum 19 November 2012 Nadya Inda Syartanti
BENTUK DAN MAKNA.
SINTAKSIS.
BAHASA DAN LOGIKA Hartanto, S.I.P, M.A..
JALAN SIWALANKERTO PERMAI NO. 1-A SURABAYA
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
Oleh: Septia Sugiarsih
Unsur-unsur Kebahasaan
KAIDAH TEKS LAPORAN OBSERVASI
Sintaksis Syntax = sintaksis Suntassein sun : dengan atau bersama
KALIMAT Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep dan perasaan (Moeliono, 1999:434). Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat.
SINTAKSIS Isna Anisa Dysa Anggriani.
JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1. JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Klasifikasi Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun.
Materi Perkuliahan Klausa Oleh Latifah, S.Pd.,M.Pd
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA (SINTAKSIS)
Danang Wahyu Utomo TATA KALIMAT Danang Wahyu Utomo
KALIMAT Disampaikan pada Mata Kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
KALIMAT Pertemuan Ke-6.
SINTAKSIS.
TEKOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SINTAKSIS Bahasa Jawa Dosen : Harsono, S.S M.Hum
Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
KALIMAT MAJEMUK.
Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertia. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat.
SINTAKSIS Bahasa Jawa Dosen : Harsono, S.S
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
KLAUSA.
Selamat Pagi.
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
SMP WIRAUTAMA PATROL Oleh : Rastilah, S.Pd.
KALIMAT EFEKTIF TUJUAN:
KALIMAT EFEKTIF TUJUAN:
HAKIKAT FRASA, PEMBAGIAN FRASA DAN HAKIKAT KLAUSA
LOKAL BAHASA INDONESIA A
-- KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
JENIS- JENIS KALIMAT. KALIMAT A. Pengertian Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola tertentu dengan.
Sintaksis Bahasa Jepang
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
KALIMAT Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap.
SINTAKSIS ( TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA )
Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni
KELOMPOK 8 TATA KALIMAT BAHASA. TATA KALIMAT / SINTAKSIS Sintaksis adalah Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan satuan yang.
Transcript presentasi:

ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

SINTAKSIS ANGGOTA: NURUL ARIFIN 085060032 KELAS A ROSMALA SOLIHAH 0850600 KELAS A TITA SARASWATI ASRI 085060124 KELAS B 085060 KELAS

TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi istilah itu berarti: menempatkan bersama sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

II. 1. STRUKTUR SINTAKSIS Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Menurut Verhaar (1978), fungsi-fungsi sintaksis itu yang terdiri dari unsur-unsur S,P,O, dan K itu merupakan “kotak kosong/tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai arti apa-apa karena kekosongannya. Tempat-tempat kosong itu akan diisi sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peranan tertentu.

Nenek melirik kakek tadi pagi. Contoh kalimat: Nenek melirik kakek tadi pagi. Tempat kosong yang bernama subjek diisi oleh kata nenek yang berkategori nomina; tempat kosong yang bernama predikat diisi oleh kata melirik yang berkategori verba, tempat kosong yang bernama objek diisi oleh kata kakek yang berkategori nomina, dan tempat kosong yang bernama keterangan diisi oleh frase tadi pagi yang berkategori nomina. Pengisi fungsi-fungsi itu yang berupa kategori sintaksis mempunyai peran-peran sintaksis.

a. Tadi pagi nenek melirik kakek. KSPO b. Nenek tadi pagi melirik kakek. SKPO c. Nenek melirik kakek tadi pagi. SPOK d. *Nenek melirik tadi pagi kakek SPKO

Yang di dalam bahasa tulis tidak dapat digambarkan secara akurat dan teliti, yang sering menimbulkan kesalahpahaman adalah intonasi. Sebuah kalimat dengan unsur-unsur segmental yang sama, misalnya pada kalimat Nenek melirik kakek dengan intonasi deklaratif menjadi kalimat bermodus deklaratif (yang dalam bahasa tulis ditandai dengan tanda titik); dengan intonasi interogatif (yang dalam bahasa tulis ditandai dengan tanda tanya); dan bila diberi intonasi interjektif akan menjadi kalimat bermodus interjektif (yang dalam bahasa tulis ditandai dengan tanda seru).

Batas antara subjek dan predikat dalam bahasa Indonesia biasanya ditandai dengan intonasi berupa nada naik dan tekanan. Oleh karena itu kalau susunan kalimat yang berbunyi Kucing makan tikus mati diberi tekanan sebagai batas subjek dan predikat pada tempat yang berbeda, maka kalimat tersebut akan memiliki makna gramatikal yang berbeda. Perhatikan! (a) Kucing/makan tikus mati. (b) Kucing makan tikus/mati. (c) Kucing/makan//tikus/mati. Keterangan: / = batas subjek predikat // = batas klausa

Alat sintaksis berikutnya adalah konektor Alat sintaksis berikutnya adalah konektor. Konektor itu bertugas menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, baik yang berada dalam kalimat maupun yang berada di luar kalimat. Dilihat dari sifat hubungannya, dibedakan adanya dua macam konektor, yaitu konektor koordinatif dan konektor subordinatif. Konjungsi koordinatif seperti: dan, atau, dan tetapi dalam bahasa Indonesia adalah konektor koordinatif, seperti pada kalimat berikut: (a) Nenek dan Kakek pergi berburu. (b) Saya atau dia yang kamu tunggu. (c) Dia memang galak tetapi hatinya baik. Konjungsi kalau, meskipun, dan karena, dalam bahasa Indonesia adalah contoh konektor subordinatif. Seperti dalam kalimat berikut: (d) Kalau diundang, saya tentu akan datang. (e) Dia pergi juga meskipun hari hujan. (f) Kami terlambat datang karena jalan macet total.

II. 3. FRASE Frase didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Hal ini menunjukkan bahwa frase itu pasti lebih dari sebuah kata. Kata adalah satuan gramatikal bebas terkecil, maka berarti pembentuk frase itu harus berupa morfem bebas, bukan berupa morfem terikat. Jadi, konstruksi belum makan dan tanah tinggi adalah frase; sedangkan konstruksi tata boga dan interlokal bukan frase

Jenis Frase Frase eksosentrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Misalnya, frase di pasar, yang terdiri dari komponen di dan komponen pasar. Secara keseluruhan atau secara utuh frase ini dapat mengisi fungsi keterangan. Frase endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksias yang sama dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. Misalnya, sedang membaca dalam kalimat nenek sedang membaca komik di kamar, dan komponen keduanya yaitu membaca dapat menggantikan kedudukan frase tersebut, sehingga menjadi kalimat nenek membaca komik di kamar.

Frase koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama dan sederajat, dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang tunggal seperti dan, atau, tetapi, maupun konjungsi terbagi seperti baik …. baik, makin ….makin, dan baik …. Maupun ….. Frase koordinatif ini mempunyai kategori sesuai dengan kategori komponen pembentuknya. Contoh: sehat dan kuat, buruh atau majikan, makin terang makin baik, dan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Perluasan Frase Sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu ciri frase adalah frase itu dapat diperluas. Maksudnya, frase itu dapat diberi tambahan komponen baru sesuai dengan konsep atau pengertian yang akan ditampilkan. Umpamanya, frase di kamar tidur dapat diperluas dengan diberi tambahan komponen baru, misalnya, berupa kata saya, ayah, atau belakang, sehingga menjadi di kamar tidur saya, di kamar tidur ayah, di kamar tidur belakang.

TERIMA KASIH