Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah 1310211066.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
Advertisements

SISTEM EKSKRESI LOADING
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
KULIT MANUSIA Anatomi dan Histologi.
KULIT DAN ADNEKSA   H. CHAIRUL ANWAR  .
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
ASPEK TUMBUH KEMBANG JARINGAN TUBUH MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS)
Kulit, rambut, kuku dan kelenjar
PANCA INDERA.
PEMBENTUKAN MATA DAN BAGIAN WAJAH Win darmanto
EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
tebalnya, sesuai dengan tempat di badan
Ekskresi Melalui Kulit
Assalamualaikum wr.wb Selamat Siang.
YUSTINA ANDWI ARI SUMIWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA BODY SURFACE AND ITS EXTERNAL RELATION TO EXPOSURE.
Struktur dan Fungsi Sistem Integumen
Oleh : maria poppy herlianty
OLEH: dr. Fina Purwaningtyas
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
EMBRIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN
Integument.
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
EPITEL KELENJAR DAN MEKANISME SEKRESI KELENJAR
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEUGUMEN
ANATOMI & FISIOLOGI.
REVIEW ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
OLEH : FUJA ARIKA YUSTISIYA
HISTOLOGI KULIT.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
SISTEM INTEGUMEN Rita oktavia,M.Si.
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3
ORGANOGENESIS.
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
MASA EMBRIOGENIK DAN MASA JANIN
Histologi sistem kulit dan rangka
Sistem Integumen.
KULIT / INTEGUMEN.
2. STRUKTUR dan KIMIAWI KULIT
JARINGAN PADA KULIT.
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
Transcript presentasi:

Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah 1310211066

KULIT EPIDERMIS Terbentuk dari ektoderm permukaan DERMIS berasal dari mesoderm yang akan berkembang menjadi mesenkim

Epidermis Pada awalnya mudigah dilapisi oleh satu lapisan sel ektoderm awal bulan ke – 2 epitel ini membelah terbentuklah periderm/epitrikium (lapisan sel gepeng) proliferasi sel selanjutnya terjadi di lapisan basal , terbentuklah zona ke 3/ zona intermediat pada akhir bulan ke 4 epidermis memperoleh susunan definitnya dan dapat dikenal sebagai 4 lapisan

epidermis Dari bawah ke atas : Stratum basale/stratum germinativum Berperan dalam menghasilkan sel baru. Lapisan ini kemudian membentuk bubungan dan cekungan yg tercermin di permukaan kulit sebagai sidik jari Stratum Spinosum Tebal, terdiri dari selsel polihedral besar yg mengandung tonofibril halus Stratum granulosum Mengandung granula, keratohialin kecil di selselnya Stratum korneum / lapisan tanduk Disusun oleh sel sel mati yang terkemas rapat dan mengandung keratin

Selama periode fetal, periderm akhirnya mengelupas dan bercampur dengan sebum yang disekresikan oleh glandula sebasea, yang disebut vernix caseosa yang berguna memproteksi kulit fetus

melanosit Selama 3 bulan pertama perkembangan, epidermis di invasi oleh selsel yang berasal dari krista neuralis Sel ini mensintesis pigmen melanin dalam melanosom Setelah terkumpul melanosom diangkut melalui prosesus dendritik melanosit Kemudian dipindahkan interseluler ke keratinosit kulit dan tunas rambut Dengan cara ini kulit dan rambut memperoleh pigmentasi.

dermis Berasal dari mesoderm Selama periode embrionik, berkembang menjadi mesenkim dan menonjol ke ektoderm ± 11 minggu, sel mesenkim membentuk komponen dermis Pembentukan jaringan kolagen dan elastin menyebabkan pelipatan pada batas dermis dan epidermis, sehingga membentuk papila dermis Sebelum akhir trimester I, papila ini mempunyai kapiler Lapisan dermis yang lebih dalam (sub korium) mengandung jaringan lemak

KUKU Kuku tangan dan kaki terbentuk pada minggu ke 10 Terbentuk dari rigi epitetelium yang menebal, disebut dasar kuku pada tiap puncak dari jari Dasar kuku dibungkus oleh lipatan epidermis yang disebut lipatan kuku Bagian proximal tumbuh melewati dasar kuku dan mengalami keratinisasi Jari tangan betul-betul terbentuk pada minggu ke 32, sedangkan jari kaki pada minggu ke 36

Rambut Folikel rambut terbentuk pada minggu 9 – 12 Berasal dari sel-sel yang berbentuk kantong disebut tunas rambut yang berinvaginasi ke dermis Tunas rambut berdiferensiasi menjadi bulbus rambut, glandula sebacea dan struktur lainnya

Papila rambut Berasal dari diferensiasi sel mesenkim yang berlokasi disekitar sel epitel bulbus rambut Akhirnya rambut tumbuh disebabkan aktivitas sel epitel dari bulbus rambut Rambut ini dikenal sebagai lanugo, yang dilepas waktu lahir dan diganti oleh rambut yang lain

Perkembangan kelenjar sebasea dan keringat Berasal dari seratum basalis epidermis, tetapi mulai tumbuh pada dermis Kelenjar keringat muncul pada minggu 20 pada tangan dan kaki, kemudian baru pada daerah lain Pars sekresi dari kelenjar ini melingkar seperti perkembangan kelenjar didalam dermis Kelenjar sebasea berkembang sebagai pertumbuhan yang lebih besar dari epidermis disisi folikel rambut Sebum dihasilkan selama peride fetal Sebum bercampur dengan sel yang dilepas dari periderm untuk membentuk vernix caseosa