POLITIK BAHASA (bahasa sebagai simbol politik)
Realitas Politik penggunaan simbol-simbol dalam bentuk bahasa tidak selalu mengandung makna yang rill (sebenarnya) terkadang juga bersifat abstrak dan manipulatif Politik Bahasa penggambaran realitas dengan “mempolitisasi” bahasa-bahasa tertentu bahasa sebagai media penguat dan pelegitimasi realitas politik
POLITIK BAHASA bahasa sebagai alat untuk menciptakan realitas tentang “dunia” dimakna dan dikonsepkan sebagai kebenaran POLITIK BAHASA realitas dibuat seolah-olah benar pencitraan yang melahirkan pembenaran
POLITIK BAHASA bahasa menjadi alat untuk mengkonstruksi realitas menjadi salah dan benar (hegemoni) POLITIK BAHASA bahasa menjadi alat legitimasi kekuasaan menciptakan deskriminasi dan marginalisasi
POLITIK BAHASA diterima karena didukung oleh psiko- budaya komunitas penerima POLITIK BAHASA menjadi logis dan rasional dikuatkan oleh ilmuwan melalui konsep- konsep ilmiah
POLITIK BAHASA makna adalah hasil konstruksi belum tentu sesuai antara petanda-penanda (de Saussure) belum tentu beroposisi (strukturalisme) Biru (darah biru) penanda nya tidak sesuai petanda (warna) oposisinya apa ya ?
CONTOH Barat sering melihat dirinya sebagai orang yang “paling” demokratis sehingga konsep, ukuran dan aplikasi akan demokratis “harus” mengacu pada barat AKIBATNYA konsep “demokratis” menurut non-Barat dianggap salah padahal Barat ternyata juga rasial dan deskriminatif
Ronald Reagan – Colin Powell
CONTOH Barat sering menguatkan konsep dan ukuran tentang “kebenaran” akan sesuatu dilegitimasi dan dikuatkan melalui logika rasional disosialisasikan melalui visual (media massa) Rambo – Superman – Kapten Amerika dikonsepsikan sebagai “pahlawan kebenaran” padahal mereka bukan dewa tanpa pamrih
FROZEN - Putri Elsa dan Anna
OLEH SEBAB ITU politik bahasa cenderung “egositik” dan terselip makna terselubung PERSOALANNYA politik bahasa cenderung bermuatan kepentingan penguasa neo- kolonialisasi
DERRIDA ini bukan “penipuan terselubung” tapi psiko-budaya yang tertanam dalam akar sejarah komunitasnya mengapa USA superhero Karena dilegitimasi secara ilmiah maka akibatnya ini dianggap sebagai “kebenaran” padahal “pembenaran”
OLEH SEBAB ITU politik bahasa cenderung akan melahirkan hegemoni dan penghancuran nilai-nilai humanisme HEGEMONI Barat lebih pintar dan lebih hebat dari non-Barat HUMANISME nepotisme dan sosialisme dianggap penghambat kemajuan
OLEH SEBAB ITU politik bahasa harus dilawan kebenaran bukan ditentukan oleh hegemoni tapi karena logika budaya setiap kelompok (humanisme) PERSOALANNYA konstruksi hanya bisa dilawan melalui konstruksi juga DEKONSTRUKSI
Apa yang harus kita lakukan DEKONSTRUKSI proses menemukan dan menyusun kontradiksi-kontradiksi yang bersembunyi di balik konsep-konsep (bahasa) yang ada DEKONSTRUKSI oposisi binari (Levis-Strauss) cenderung memaksa orang melabel kebenaran akan sesuatu padahal salah
OLEH SEBAB ITU konsepsi yang dianggap “benar” harus dilawan dengan konsepsi yang “lebih humanis” HUMANIS setiap budaya memiliki logika-logika tersendiri bukan soal salah-benar Cemeeh tidak salah ada logika orang Minang dibaliknya
METODOLOGI logika bisa ditemukan dengan cara membongkar oposisi kontradiktif dibalik konsepsi tersebut KONTRADIKTIF dianggap salah karena ada logika tentang sesuatu yang dianggap benar kok mato condok ka nan rancak – kok salero condong ka nan lamak
terima kasih