POLITIK BAHASA (bahasa sebagai simbol politik)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
Advertisements

DEKONSTRUKSI DALAM PENELITIAN CULTURAL STUDIES
TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
Media Komunikasi Massa: Karakteristik dan Perkembangan
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Pengantar Kesusastraan Umum
PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE
Kekerasan Bahasa Media Massa
Post-Structuralism & Post-Colonialism
PERMASALAHAN POLITIK MODERN
Cultural Studies (Sebuah Pengantar)
LEGITIMASI POLITIK NEGARA TIM-TENG Hartanto, S.I.P, M.A.
feminisme - joice c.siagian.
Pengantar Kesusastraan Umum
Semiotika Halomoan Harahap.
Resolusi Konflik dan Proses Perdamaian
Dosen: ADE SURYANI, M.Soc.Sc.
PEMIKIRAN MASA YUNANI ROMAWI KUNA
Dwiyatna Widinugraha S.Sos., M.A.
Pertemuan ke-2: Kebenaran Ilmiah
PARADIGMA Dengan membahas PARDIGMA ilmu-ilmu pengetahuan, kita akan melihat bahwa masing-masing pendekatan, baik itu kuantitatif atau kualitatif, memiliki.
Think again! BAHASA & PIKIRAN Dasar-dasar Logika Kuliah 6.
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF
Teori tindakan Elearning kedua.
ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA
TEORI KOMUNIKASI KRITIS
Budaya Politik di Indonesia
Pengantar Semiotika Satya Hermawan.
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
Mitologi,visual, dan narasi
Pengertian Negara Etimologi
PETA PEMIKIRAN ISLAM.
Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni
Postmodern.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Program Studi Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi :
Pendapat Tentang Sarjana
Mendekonstruksi Mitos – Mitos Masa Kini
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
Antropologi.
Media dan Masyarakat suatu Teori Fungsionalis Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa institusi dan praktek sosial berkaitan dengan kebutuhan dari Masyarakat.
Sejarah Dan Perkembangan Kekuatan Politik di Indonesia K2
DEMOKRASI DALAM KONSEP POLITIK LOKAL
PERBEDAAN BUDAYA.
PENGERTIAN OPINI PUBLIK
KAJIAN TERHADAP TANDA Di mana ada tanda?
TEORI DAN KONSEP Istilah TEORI dapat didefinisikan secara berbeda oleh peneliti dari latar belakang PARADIGMA yang berbeda. Pengertian TEORI secara umum:
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
S E M I O T I K A (sebuah pengantar)
TEORI-TEORI TINJAUAN DESAIN
SEMIOTIKA SEBAGA METODE ILMIAH
Pengantar Kesusastraan Umum
VISUAL WARDROBE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
KONSEPSI DAN PERAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Oleh SYUKUR program pascasarjana pai iain salatiga 2015
METODOLOGI DAKWAH.
PENGERTIAN OPINI PUBLIK
Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Mendisiplinkan Kajian Budaya
Penerapan Teori Media : 1. Kekuasaan 2. Integrasi 3. Perubahan
Konsep dan pendekatan sosiologi
Teori Komunikasi Massa 2
LOGIKA ILMU SOSIAL DAN REALITAS SOSIAL
Teori Komunikasi : Awal Mula Teori dan keilmuan komunikasi
Teori Komunikasi Massa 2
Metode Penelitian Sastra
STRUKTURALISME VS POSTSTRUKTURALISME STRUKTURALISMEPOSTSTRUKTURALISME Inidividu dikendalikan struktur bahasa Individu yang membentuk/menciptakan struktur.
Transcript presentasi:

POLITIK BAHASA (bahasa sebagai simbol politik)

Realitas Politik  penggunaan simbol-simbol dalam bentuk bahasa tidak selalu mengandung makna yang rill (sebenarnya)  terkadang juga bersifat abstrak dan manipulatif Politik Bahasa  penggambaran realitas dengan “mempolitisasi” bahasa-bahasa tertentu  bahasa sebagai media penguat dan pelegitimasi realitas politik

POLITIK BAHASA bahasa sebagai alat untuk menciptakan realitas tentang “dunia”  dimakna dan dikonsepkan sebagai kebenaran POLITIK BAHASA  realitas dibuat seolah-olah benar  pencitraan yang melahirkan pembenaran

POLITIK BAHASA  bahasa menjadi alat untuk mengkonstruksi realitas menjadi salah dan benar (hegemoni) POLITIK BAHASA  bahasa menjadi alat legitimasi kekuasaan  menciptakan deskriminasi dan marginalisasi

POLITIK BAHASA  diterima karena didukung oleh psiko- budaya komunitas penerima POLITIK BAHASA  menjadi logis dan rasional  dikuatkan oleh ilmuwan melalui konsep- konsep ilmiah

POLITIK BAHASA  makna adalah hasil konstruksi  belum tentu sesuai antara petanda-penanda (de Saussure)  belum tentu beroposisi (strukturalisme) Biru (darah biru)  penanda nya tidak sesuai petanda (warna)  oposisinya apa ya ?

CONTOH  Barat sering melihat dirinya sebagai orang yang “paling” demokratis  sehingga konsep, ukuran dan aplikasi akan demokratis “harus” mengacu pada barat AKIBATNYA  konsep “demokratis” menurut non-Barat dianggap salah  padahal Barat ternyata juga rasial dan deskriminatif

Ronald Reagan – Colin Powell

CONTOH  Barat sering menguatkan konsep dan ukuran tentang “kebenaran” akan sesuatu  dilegitimasi dan dikuatkan melalui logika rasional  disosialisasikan melalui visual (media massa) Rambo – Superman – Kapten Amerika  dikonsepsikan sebagai “pahlawan kebenaran”  padahal mereka bukan dewa tanpa pamrih

FROZEN - Putri Elsa dan Anna

OLEH SEBAB ITU  politik bahasa cenderung “egositik” dan terselip makna terselubung PERSOALANNYA  politik bahasa cenderung bermuatan kepentingan penguasa  neo- kolonialisasi

DERRIDA  ini bukan “penipuan terselubung”  tapi psiko-budaya yang tertanam dalam akar sejarah komunitasnya  mengapa USA superhero Karena dilegitimasi secara ilmiah  maka akibatnya ini dianggap sebagai “kebenaran” padahal “pembenaran”

OLEH SEBAB ITU  politik bahasa cenderung akan melahirkan hegemoni dan penghancuran nilai-nilai humanisme HEGEMONI  Barat lebih pintar dan lebih hebat dari non-Barat HUMANISME  nepotisme dan sosialisme dianggap penghambat kemajuan

OLEH SEBAB ITU  politik bahasa harus dilawan  kebenaran bukan ditentukan oleh hegemoni tapi karena logika budaya setiap kelompok (humanisme) PERSOALANNYA  konstruksi hanya bisa dilawan melalui konstruksi juga  DEKONSTRUKSI

Apa yang harus kita lakukan DEKONSTRUKSI  proses menemukan dan menyusun kontradiksi-kontradiksi yang bersembunyi di balik konsep-konsep (bahasa) yang ada DEKONSTRUKSI  oposisi binari (Levis-Strauss) cenderung memaksa orang melabel kebenaran akan sesuatu  padahal salah

OLEH SEBAB ITU  konsepsi yang dianggap “benar” harus dilawan dengan konsepsi yang “lebih humanis” HUMANIS  setiap budaya memiliki logika-logika tersendiri  bukan soal salah-benar Cemeeh tidak salah  ada logika orang Minang dibaliknya

METODOLOGI  logika bisa ditemukan dengan cara membongkar oposisi kontradiktif dibalik konsepsi tersebut KONTRADIKTIF  dianggap salah karena ada logika tentang sesuatu yang dianggap benar  kok mato condok ka nan rancak – kok salero condong ka nan lamak

terima kasih