Tutor: dr. Maria Rossa Dalima Rupa MODUL NYERI SENDI Tutor: dr. Maria Rossa Dalima Rupa
KELOMPOK 4 Ketua : Usbahuddin Alimin 13 777 034 Sekertaris : Sitti Mageira 13 777 004 Anggota : Triana H. Datu 13 777 014 Fadliah 13 777 024 Ayu Fera Fitriani 13 777 044 Ramli Nurkamiden 13 777 064 Benyamin Mekarti 13 777 074 Sri Wahyuningsih 13 777 084 Nurul Mukhlisah Ismail 13 777 094 Syafiah Achdam Badjeber 10 777 031
SKENARIO Seorang perempuan umur 58 tahun, Ibu Rumah Tangga, dibawa ke poliklinik dengan keluhan nyeri kedua lutut yang dialami sejak 3 bulan terakhir ini, terutama saat berjalan, sulit berdiri dari posisi jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengka dikedua lutut namun tidak ada tanda-tanda kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan(+), tidak bersifat simetris. Penderita juga menderita kencing manis dan berobat teratur di poliklinik endokrin, BB 65 kg, TB 162 cm
Kata Kunci Perempuan umur 58 tahun Nyeri kedua lutut sjak 3 bulan saat berjalan sulit berdiri dari posisi jongkok Kaku pada pagi hari, 10-15 menit Bengkak kedua lutut, tidak ada tanda kemerahan Nyeri pada jari tangan yang tidak simetris Menderita kencing manis dan berobat teratur BB: 65 kg, TB: 162 cm (Overweight)
Mind map NYERI SENDI Osteoarthritis Gout arthritis Rheumatoid arthritis Differensial diagnostic NYERI SENDI Keluhan penyerta Keluhan utama Nyeri pada jari-jari tangan Nyeri saat berjalan Nyeri kedua lutut Sulit berdiri dari posisi jongkok kencing manis Bengkak kedua lutut kaku pagi hari
ANATOMI
Mekanisme nyeri Transduksi (aktivasi receptor) stimulasi nociceptor oleh stimulus noxious Transmisi yaitu konduksi impuls dari neuron aferen primer ke kornu dorsalis medulla spinalis dan menuju batang otak Modulasi yaitu sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri, bertempat di kornu dorsalis medulla spinalis Persepsi dimana pesan nyeri menuju cortex
Ramli
Terapi Farmakologik DM Anti hiperglikemia Oral Golongan insulin sensitizing a). Biguanid b). Glitazone 2. Golongan Sekretorik Insulin a).Sulfonilurea b).Glinid 3. Penghambat alfa glikosidase a). Acarbose
Gol Incretin a). Penghambat Dipepthyl peptidase IV b). GLP-1 memetik dan analog
Hubungan antara Diabetes Melitus dengan gangguan muskuloskeletal Resistensi insulin Penurunan pemakaian glukosa oleh sel Hiperglikemia Glycosuria Osmotic diuresis Dehidrasi Hemokonsentrasi Trombosis Aterosklerosis pada Makro dan Mikrovaskuler Komplikasi DM Gangguan muskuloskeletal
Fisiologis Inflamasi Peradangan merupakan reaksi vaskuler yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat terlarut, dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial pada daerah cedera atau nekrosis.
1. Perubahan seluler dan vaskuler Kontriksi pembuluh darah Suplai darah membawa leukosit Delatasi Arteriola Mikrosirkulasi lokal Kapiler-kapiler terisi penuh hiperemia/kongestic Rubor Suhu (37°C) Kalor
2. Pembetukan eksudat peradangan Permeabilitas vaskuler Penumpukan cairan, protein, leukosit ke jaringan-jaringan interstisial eksudat Tumor Perubahan pH lokal konsentrasi lokal ion-ion Pengeluaran zat kimia tertentu Pembengkakakan jaringan yang meradang Tekanan lokal Merangsang saraf Bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal akan berfungsi secara abnormal Dolor Fungsio Laesa/perubahan fungsi Inflamasi sendi imobilisasi sendi pergerakan pada sendi tendo, otot disekitarnya cenderung mengalami spasme kaku pada pagi hari
OSTEOARTRITIS Definisi Osteartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Seperti sendi vertebra,lutut,dan pada sendi-sendi lainnya. Terutama pada sendi-sendi besar.
ETIOLOGI OSTEARTRITIS FAKTOR RESIKO primer idiopatik OA skender Inflamasi Usia Jenis kelamin Trauma Obesitas Faktor genetik
EPIDEMIOLOGI Usia < 65 tahun laki-laki-perempuan sama Usia > 55 tahun lebih menyerang wanita
PATOGENESIS Beban Kandungan cairan Kandungan air pada artioral kartilago Kekerasan tulang Faktor genetik
PATOFISIOLOGI fase 1 penipisan kartilago OA fase 2 destruksi kartilago fase 3 pelepasan proteoglikan & fragmen kolagen kedalam cairan sinofial
GEJALA KLINIS Nyeri sendi pada saat sendi digunakan Kaku setelah beristirahat / pada pagi hari Deformitas sendi Krepitasi Perubahan gaya berjalan
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan radiologi
PENATALAKSANAAN Tujuan terapi 1. Mengontrol nyeri dan gejala lainnya 2. Pertahankan fungsi sendi 3. Mengatasi gangguan pada aktivitas sehari- hari 4. Menambat proses penyakit 5. Koreksi deformitas 6. Perbaikan fungsi 7. Rehabilitasi
Terapi non-farmakologi 1. Olahraga 2. Mengontrol berat badan 3. Istirahat 4. Nutrisi yang baik Terapi Farmakologis Analgesik oral non apiad: Asetaminofen,,aspirin dan ibuprofin untuk menghilangkan nyeri Obat anti inflamasi non steroid (OAINS): Analgetik-anti inflamasi Kortekosteroiid Chondroprotective agent SAAODS: Asam hialuronat,glikosaminoglikan,kondroitin sulfat dan vit.c
ARTHRITIS REUMATOID Definisi Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit autoimun yang di tandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang mengenai jaringan persendian.
Epidemiologi > Insidens puncak adalah antara usia 40-60 tahun. Penyakit ini menyerang orang-orang di seluruh dunia dari berbagai bangsa.
Etiologi Penyebab artritis reumatoid belum Diketahui secara pasti. Genetik Autoimun
Patomekanisme Reaksi Autoimun Mengeluarkan enzim proteolitik jaringan sinovial Destruksi sendi Panus Diaktifkan sitokin (IL 1 & TNF)
Manifestasi Klinis Nyeri dan pembengkakan bilateral Nodul rematoid Kaku sendi yang berlangsung 1 jam Rasa lelah
DIAGNOSIS
Kriteria American Rheumatism Association (ARA) Kaku sendi (min. 1 jam ) Arthritis pada 3 daerah atau lebih Arthritis pada tangan. Min 1 pembengkakan pada pergelangan tangan. Arthritis simetris pada setidaknya satu daerah Nodul rheumatoid Reumatoid faktor Radiologi => Erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi yang terkena. Minimal 4 dari 7 klasifikasi. Kriteria 1-4 minimal berlangsung selama 6 minggu.
Radiologi
Penatalaksanaan : - Farmakologi DMARD (Disease Modifying Arthritis Drugs) : Metotrexat, Sulfasalazin NSAID - Non farmakologi Olahraga Diet Pembedahan
ARTHRITIS GOUT DEFINISI Artritis gout adlah merupakan gangguan metabolik yang sudah di kenal hippokrates pada zaman yunani kuno .pada waktu itu gout di anggap sebagai penyakit kalangan social elit yang di sebabkan oleh alkohol,seks ,banyak makan. ETIOLOGI Gejala GA disebakan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat . Penyakit ini termasuk dalam golongan gangguan metabolik . Penyakit ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia.
Manifestasi klinik Artritis gout akut Serangan gout akut tahap interitik Gout tofi Pemeriksaan penunjang Pem.laboratorium : pemeriksaan cairan sinovial , pemeriksaa serum asam urat , urinalisis 24 jam Pem.radiologi : x-ray Penatalaksanaan melakukan diet Istirahat send
TABEL DD + - _ KRITERIA OSTEO ARTHRITIS REUMATHOID ARTHRITIS GOUT ARTHRITIS PEREMPUAN + 58 TAHUN NYERI TIDAK SIMETRIS - NYERI SAAT JALAN DAN JONGKOK KAKU PAGI HARI KAKU SELAMA 10-15 MENIT _ TIDAK ADA KEMERAHAN RIWAYAT PENYAKIT DM OVERWEIGH
KESIMPULAN Dari semua gejala-gejala yang diterjadi pada skenario dan hasil diskusi dari kelompok kami maka kelompok kami menyimpulkan dengan lebih mengarah ke diagnosis Osteoarthritisis.