Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Advertisements

PERTEMUAN 6 PROPOSISI.
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Merupakan unsur kedua logika.
[SAP 8] SILOGISME KATEGORIS
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
PERNYATAAN YANG SAMA Permasalahan
KUANTOR DAN TEORI KUANTIFIKASI
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
PROPOSISI Affirmatif partial
PROPOSISI PENGERTIAN Logika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Topik X : KUANTITAS DAN KUALITAS PROPOSISI
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
Kata = konsep = pengertian
PEMBAHASAN KATA Hartanto, S.I.P, M.A..
BAB XII SILOGISME KATEGORIS Pertemuan 12
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
BAHAN 11 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PERTEMUAN 4 PROPOSISI.
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
Silogisme Kategoris Dasar-Dasar Logika
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Berpikir Dengan Pernyataan
II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DEDUKTIF Metode berpikir deduktif adalah metode penarikan kesimpulan dari masalah umum ke masalah khusus. Hukum deduktif bahwa segala yang dipandang benar.
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
PENALARAN LANGSUNG PROPOSISI KATEGOTRIS
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Silogisme Silogisme Kategorik
BAHAN 11 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
BAB 4 PROPOSISI Yusuf Siswantara.
Materi 9 Deduksi.
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Kata = konsep = pengertian
OPISISI A.Permasalahan: opisisi berkaitan dengan relasi antar proposisi. Apabila kita menghadapi dua proposisi yang menginformasikan hal yang sama, bagaimana.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
BAHAN 11 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Transcript presentasi:

Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum.

Proposisi kategoris kalimat berita yang mana term predikatnya diakui/diingkari term subjeknya secara mutlak. Contoh: ayah dan ibu berangkat ke kantor. Mayang bukan istri Suharto.

Proposisi Kategoris Standar dan Non Standar Proposisi Kategoris Standar bercirikan: Semua unsurnya (term subjek, term predikat dan kopula) dinyatakan secara eksplisit. Term subjek dan term predikat sama-sama berstruktur kata benda. Selalu dapat dipulangkan kepada pola formal: S = P atau S ≠ P. Proposisi Kategoris Non-Standar: Term subjek/predikatnya berbentuk kata kerja/kata sifat. Perlu dialihkan menjadi kata benda agar jadi standar. Contoh: Sardi menembak burung  Sardi adalah orang yang menembak burung. Tidak mengikuti pola S = P atau S ≠ P, sehingga harus dialihkan sesuai pola itu agar jadi standar. Contoh: Yang hadir dalam seminar ini tak ada yang sarjana ekonomi  Semua yang hadir dalam seminar ini bukan sarjana ekonomi.

Cara menyetandarkan Proposisi Tentukan subjek dan predikat Tentukan kualitas kopula (adalah/bukan) Tentukan kuantitas (sebagian/semua) Ubah term subjek/predikat yang non kata benda menjadi kata benda. Sempurnakan ungkapan keseluruhan proposisi. Tugas: Standarkan proposisi.

Klasifikasi Proposisi Kategoris Kuantitas Proposisi: ditentukan oleh luas term subjeknya. Oleh karenanya, ada (1) proposisi singular, (2) proposisi partikular dan (3) proposisi universal. Kualitas Proposisi: ditentukan oleh bentuk kopula yang digunakan apakah adalah atau bukan. Oleh karenanya muncul (1) proposisi afirmatif dan (2) proposisi negatif. Kuantitas dan Kualitas Proposisi: terdiri dari enam proposisi: (1) proposisi universal afirmatif, (2) proposisi partikular afirmatif, (3) proposisi singular afirmatif, (4) proposisi universal negatif, (5) proposisi partikular negatif, dan (6) proposisi singular negatif. Karena Proposisi Singular terkait dengan keseluruhan dari satu tertentu, maka Proposisi Singular disamakan dengan proposisi universal. Lebih lanjut ahli logika hanya membuat empat lambang untuk keenam proposisi kategoris tersebut.

Jenis term berdasarkan luasnya Term singular: term yang menunjuk pada satu benda/hal/realitas tertentu. Kata kuncinya: nama diri, yang “ter” dan “paling”, kata benda + ini/itu. Term partikular: term yang menunjuk pada sebagian dari seluruh luasnya, minimal satu, tapi tidak tertentu. Kata kuncinya: beberapa, sebagian, banyak, tidak semua, seorang, sebuah Term universal: term yang menunjuk pada seluruh luasnya tanpa kecuali. Kata Kuncinya: semua, setiap, tidak ada, tak satu pun.

Lambang-lambang Proposisi Kategoris Kualitas Kuantitas Afirmatif Negatif Universal/Singular A E Partikular I O

Contoh Proposisi-Proposisi Kategoris Proposisi A: Proposisi universal/singular afirmatif. Semua batu adalah benda mati. Gus Dur adalah presiden RI keempat. Proposisi E: Proposisi universal/singular negatif. Bagong bukan anak raja. Semua Becak tidak membutuhkan bahan bakar. Proposisi I: Proposisi partikular afirmatif. Beberapa orang Jawa bertransmigrasi ke Sumatera. Proposisi O: Proposisi partikular negatif. Sebagian susu tidak cocok untuk bayi.

Tugas Menyetandarkan proposisi Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas proposisi.